another blogger

Kamis, 21 November 2013

"Misalnya ada tawaran dimana mereka meminta kamu untuk jadi ketua panitia dalam suatu kegiatan. Terima aja. Itu kesempatan awal kamu. Kalau kamu ragu atau takut untuk ambil kesempatan kecil itu, gimana kamu berani untuk ambil kesempatan yang lebih besar?"

Mba Shifa - Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unair

Selasa, 05 November 2013

Sawasdee Ka!

"It's not gonna be easy, but it's worth trying."

Mungkin itu yang pertama ada dipikiranku, waktu pertama kali terima email yang subjeknya "The results of Paper Candidates. Congratulations! We welcome you on Bangkok." dengan segala AAAAAA dan jungkir balik jempalitan, dalam waktu kurang dari satu bulan aku berhasil menyelesaikan Paper dan PPT nya sekaligus disela-sela Tugas Mandiri, Ujian Skill Lab, dan tugas-tugas lain yang bertebaran di FKG maupun di kepanitiaan AIE. Semuanya berkat teman-teman dan Pak Puguh, dosen pembimbing dari FIB yang super gaul yang gaulnya kebangetan pake banget (alah) :">

Dan..... disini lah aku sekarang, Bangkok.
Sedang menunggu giliran maju presentasi di Thammasat University. Walaupun masih agak lama, tapi deg-deg-annya sudah kerasa dari sejak ada di Juanda, mau boarding. Padahal awalnya aku semangat banget, nggak nervous sama sekali. Begitu sudah H-beberapa jam, nyaliku ciut, entahlah. Tapi berkat banyak semangat dari teman-teman, apalagi bapak-ibu, terkumpulah lagi nyali dan semangat, walaupun nggak full-full amat. Untuk menghilangkan grogi dan ketegangan, aku mainan hp sebelum presentasi dimulai. Sambil nulis buat blog juga hahaha. Oke berikutnya, adalah tulisan setelah aku maju presentasi wkwk

Meet my friend from Bangladesh, Aashima Praveen.
Dia presenter pertama hari itu. Sebelum aku. Dan lancar sekali, dan hebat sekali, dan charming sekali.
Pernah ngerasain kan, ketika orang yang maju sebelum kamu sangat sangat bagus sekali, gimana perasaanmu? Itu yang aku rasain. Aashima adalah graduated student dari Bangladesh, aku lupa nama universitasnya. Dengan bahasa Inggris yang nyaris kaya pengajar-pengajar Native di les-les-an bahasa Inggris, dia presentasi ceplas-ceplos sukses sekali. Aku sampai berkali-kali noleh ke arah ibuku, dan ibuku cuma senyum, "gapapa" isyarat gerakan mulutnya.

Nggak cuma Aashima, teman-teman lain yang presentasi juga sangat-sangat sangar sekali. Karena ini acara Ilmu Politik dengan tema Freedom, kebanyakan tema-tema mereka soal politik dan lain-lain yang aku nggak ngerti secara lengkap. Argumen-argumen mereka tinggi-tinggi, dan aku sama sekali nggak kepikiran masalah itu. Sempat ditanya aku dari jurusan mana, dan aku jawab Dentistry, mereka lumayan kaget, karena ngga ada sangkut pautnya sama Ilmu Politik dan Freedom ini wkwk. Padahal aku sudah lumayan PD loh, ternyata teman-teman yang lain sangat PD dan berhasil mempresentasikan paper mereka dengan sangat baik. Kata seorang teman dari Indonesia, malah presentasi hari pertama (hari sebelumnya) lebih seru lagi karena presenternya juga nggak kalah keren-keren.

Kalau kata ibuku, aku juga nggak kalah lancar kok presentasinya :"> Aku nggak tahu, nggak sempet koreksi diri soalnya aku ngerasa grogi berat waktu presentasi. Banyak sekali kalimat-kalimat yang udah aku rencanain bakal bilang, malah lupa bilang. Salah baca kata juga. Pokoknya..... keliatan banget groginya. Tapi aku Alhamdulillah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan lumayan baik, entahlah, walaupun dengan bahasa Inggris seadanya dan gerakan-gerakan tangan untuk beberapa vocab bahasa Inggris yang aku nggak tahu. Overall, kata ibu, presentasiku lancar. Dan setelah presentasi dan pengumuman Best Presenter rasanya legaaa banget walaupun gelar itu belum berhasil aku raih. Kali ini kalah sama teman-teman yang memang lebih sangar-sangar. Ketemu banyak orang-orang hebat. Itu salah satu obat penenangnya haha. Gimanapun, pengalaman adalah salah satu oleh-oleh terbaik yang aku bawa dari Negeri Gajah itu.

Paper candidates sama dosen Thammasat University Mrs. Janjira

Indonesian delegates for BISC 2013: (ki-ka) Mia (Palembang), Yurike & Agatha (Semarang), Aku & Rista (Surabaya), Syafrida (Bandung)

Salah seorang teman dari Bangladesh, Tabassum
Karena hotel tempat aku menginap selama di Bangkok merupakan hotel rekomendasi dari panitia BISC, teman-teman paper candidates lainnya banyak juga yang menginap di tempat yang sama. Otomatis, aku punya banyak waktu untuk sekedar cerita-cerita dan sharing sama mereka. Dan aku paling banyak ngobrol sama teman dari Bangladesh ini, namanya Tabassum, mahasiswa universitas khusus wanita di Bangladesh semester 7. Kami presentasi di hari yang sama, dan sharing tentang paper kami. Paper Tabassum membahas soal diskriminasi tenaga kerja Asia di Arab Saudi, termasuk salah satunya TKI. Berhubung aku ngga begitu banyak tahu soal etik, diskriminasi, dan sebagainya, aku akhirnya jadi tau kalau Human Rights di berbagai negara (khususnya Asia) ngga lebih baik dari di Indonesia, apalagi untuk imigran-imigran dari luar negeri. Banyak banget ilmu yang aku dapetin disana pokoknya :>

Untuk ikut dalam acara ini, awalnya banyak banget halangannya. Yang waktu acaranya tabrakan sama jadwal UTS lah, yang tadinya mau izin ga ikut UTS terancam harus ngulang semester depan lah, yang jadwal UTS pada hari keberangkatan mepet banget sama flight nya lah. Tapi nggak tahu kenapa, satu-satu halangan itu luntur. Mulai dari jadwal penerbanganku yang jam nya dimundurin, jadwal UTS pas hari keberangkatanku yang dimajuin jadi pagi, sampai UTS Konservasi yang tadinya harus aku tinggal diundur jadi minggu depannya. Jadi inget kata Pak Teguh pas SMA, kekuatan keinginan, ada daya tarik-menarik, seakan-akan alam semesta bilang "Your wish is my will." Intinya, doa ku didengar Allah, Alhamdulillah :">

Awalnya aku banyak ragu. Yakin aku bakalan berangkat ke Bangkok? Yakin aku ninggalin UTS? Yakin nih? Yakin, Ra? Sampai akhirnya aku bener-bener yakin, aku mau berangkat. Walaupun harus riwa-riwi ke ruang Dekan, ke ruang dosen konservasi cuma buat mastiin izin ga ikut UTS sampai, toh pada akhirnya kalau kita memang niat dan mau berusaha, Insya Allah dilancarkan :)

Untuk mencoba sesuatu yang baru dan bakal bermanfaat, kenapa harus ragu?
Pernah, seorang teman nanya ke aku, "Kapan terakhir kali kamu mencoba sesuatu yang baru?"
Waktu itu, aku kebingungan nyari-nyari, kapan ya..kapan ya... udah lama sekali, sampai-sampai aku ngga inget lagi kapan terakhir kali itu. Tapi sekarang, kalau ditanya seperti itu, aku sudah punya jawabannya. Dan jawaban untuk pertanyaan itu sebisa mungkin harus terus di update, Insya Allah :)