Tapi kalau tidak begitu, siapa yang bisa melihat indahnya daratan lain?
Itulah resiko yang kita terima, terombang ambing di tengah laut, terjebak diantara hujan badai, tersesat luas samudra, lelah berusaha, hingga rasanya ingin disudahi saja..
Tapi, bukan caranya dengan terjun ke lautan. Mengakhiri nyawamu..
Cobalah percaya pada peta yang sudah tak kau percaya..
Cobalah berteman kembali dengan kompas yang membawamu kesana..
Cobalah mengarungi kejamnya lautan, bersama..
Karena aku (masih) percaya, ketika sabar, dan tetap berusaha, daratan baru dengan pelangi indah akan selalu menunggu disana..."
It's the matter of trust in the end, believe me, no matter how hard I'm trying to hold, but there's nothing to believe anymore, will lead to disappointment..
Sailing the ship needs two combination of the navigator and his compass&map, what will be happened if one of these doesn't believe in each other?
It's pain when you know the whole world doubting you, while you're struggling after all this time.. Is it that easy to say that you're giving up? After all the storms, after all the sunny day, after all ups and downs we've been through together? :")
I can't sail this big ship alone..
Need my map and compass, which trust me, believe that we can make it.. together
*Ketika listrik di rumahmu korslet, solusinya bukan mengganti dengan lampu yang baru, tapi perbaiki sambungan listriknya.. kalau masih percaya itu bisa diperbaiki sih....*
*Ketika listrik di rumahmu korslet, solusinya bukan mengganti dengan lampu yang baru, tapi perbaiki sambungan listriknya.. kalau masih percaya itu bisa diperbaiki sih....*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar