Tulisan ini berpartisipasi dalam kompetisi blogging Unair.
Untuk info lebih lanjut bisa klik disini atau pada gambar dibawah ini:
"Kalau jadi Mahasiswa UNAIR, katanya rugi banget kalo cuma kulah-pulang-kuliah-pulang.."
Seenggaknya itu yang sempat terbesit dipikiran, disela-sela sibuk ujian praktikum, skill lab, dan PBL di kampus. Waktu itu aku masih Mahasiswi Semester 4 program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga. Disaat temen-temen yang lain menikmati libur semester genap, aku sibuk cari-cari kegiatan buat ngisi waktu luang.
Jaman Maba dulu, beberapa teman pernah ada yang berangkat ikutan PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) dan mereka-mereka super keceeee. Walaupun ngga ikut menghadiri PIMNAS 2012 waktu itu, tapi hanya dengan lihat videonya aja, bikin merinding banget. Apalagi waktu yel-yel Excellent with Morality, rasanya pengen banget jadi bagian orang-orang yang berjuang bawa nama UNAIR di Event Nasional.
Dan ternyata....
Bulu kuduk yang pada naik waktu liat video PIMNAS 2012 bisa naik lagi untuk kedua kalinya di Mataram, ngga dengan liat video PIMNAS, tapi dengan ada disana, di lokasi PIMNAS, saat pengumuman peraih medali.
Iya, aku berangkat ke PIMNAS 2013 di Mataram.
Walaupun bukan sebagai peserta.
Dan itu adalah salah satu pengalaman terbaik selama menjadi mahasiswa :')
Jadi ceritanya, dulu banget (sampai sekarang sih) aku bukan mahasiswa yang aktif di organisasi intra maupun ekstra kampus. Yaah, bisa dibilang aktif ngga aktif sih, tergantung mood haha. Sempat waktu semester 3 aku ikut kepanitiaan Gema Krida Airlangga, dan siapa yang sangka kalau awal kepanitiaan itulah aku merasa jadi mahasiswa seutuhnya, haha.
Dari kepanitiaan Gema Krida Airlangga, aku kenal sama banyaaak teman-teman baru dari berbagai fakultas di UNAIR. Yang tadinya aku cuma taunya anak-anak yang itu-itu aja, sekarang kalau ditanya apa aku punya teman di Kampus B atau Kampus C, aku dengan bangga bisa bilang: Ya jelas punya dong! Haha *sombong dikit*. Dari kepanitiaan ini juga lah, aku makin pede di bidang Publikasi Dokumentasi. Ketua bagian PubDok di Gema Krida Airlangga waktu itu namanya Mba Brilian, kalo aku ngga salah inget dia anak jurusan Ekonomi angkatan 2010. Dia iniiii yang kerjaannya memuji hasil kerja keras desain anggota-anggotanya, dan it's mean a lot. Berkat Mba Brilian inilah aku jadi makin sering desain, dan daftar kepanitiaan di bidang PubDok.
Selain kenal sama Mba Brilian, aku kenal lagi teman satu angkatan dari Fakultas Teknologi Lingkungan, namanya Adit, yang salah satu anggota BEM UNAIR. Waktu itu aku ngga nyangka sih bakal sedeket ini sama dia, dan dia bawa banyaaaak banget pengalaman baru. Dia inilah yang dengan random nya di suatu siang nawarin ke aku, "Kamu mau ngga jadi tim poster buat PIMNAS 2013?"
Pertanyaan itu sempet bikin galau berhari-hari.
Waktu itu tawaran pertama sempat aku tolak, dengan alasan takut ngga bisa bagi waktu dengan acara Bakti Sosial FKG di Lombok. Agak nyesel juga sih waktu itu, gimana bisa kesempatan luar biasa, bisa hadir di PIMNAS, aku lewatkan. Akhirnya dia meng-oke-kan, dan acara Bakti Sosial di Lombok berjalan lancar.
Sepulang dari BakSos di Lombok, Adit nawarin lagi kesempatan yang sama. Sudah dua kali lhooo aku dikasih kesempatan untuk ikutan PIMNAS. Lagi-lagi kali ini setelah galau berkepanjangan, aku tolak. Dia butuh kepastian cepat untuk mendaftarkan nama tim poster untuk PIMNAS. Karena ngga bisa memutuskan dengan cepat, akhirnya aku pilih buat menolak. Disayangkan banget, waktu itu papaku lagi dirawat di rumah sakit dan akan menjalani operasi tumor. Sebagai anak, tentu aja kan aku ngga bisa ninggalin keluarga, untuk urusan PIMNAS sekalipun.
Setelah papa operasi pengangkatan tumor, Adit menghubungi lagi. Katanya dia dan beberapa teman mau menjenguk. Waktu itu ngga jadi sih kalo ngga salah, soalnya aku juga takut ngerepotin. Dan ujung-ujungnya, dia nawarin lagi, untuk ketiga kalinya, kesempatan berangkat PIMNAS.
Kesempatan ngga datang 2 kali kan? Bahkan aku punya tiga kali. Berarti...........
Aku langsung cerita ke orang tua, dan mereka setuju banget aku buat berangkat. Alhamdulillah kondisi papa pasca operasi juga membaik. Jadi, setelah aku dapat restu orang tua, akhirnya aku meng-iya-kan tawaran dari Adit tadi dan mulai sibuk membantu persiapan Tim PKM UNAIR :")) Kegiatan persiapan PIMNAS sampai ke acaranya ini menyita waktu libur semester genap bangettttt dan mengambil 2 minggu waktu kuliah semester ganjil. Padahal di Kedokteran Gigi, banyak mata kuliah yang harus hadir 100%, waktu itu sempat was-was juga sih soal perijinannya, tapi untung bangett diusahain sama pihak Rektorat supaya aku bisa ikut serta. Alhamdulillah perijinan sudah ditangan, siap untuk bertugas! :)
Dari kegiatan PIMNAS ini, aku baru tahu kalau pihak Universitas bener-bener all out dalam pembinaan tim PKM mereka. Bisa dilihat dari persiapan keberangkatan, pelatihan presentasi, pembentukan tim poster, karantina, dan lain-lain. Aku sebagai mahasiswa yang tadinya cuma kuliah-pulang-kuliah-pulang, jadi dekat dengan beberapa dosen-dosen penanggung jawab PKM dan teman-teman dari BEM UNAIR. Dari mereka, aku dapet banyaaak banget pengalaman-pengalaman yang ngga akan aku dapetin kalo aku ngga ikut kegiatan ini.
Aku diajak sebagai Tim Poster, tugasnya membantu dan arahan-arahan pembuatan Poster Ilmiah untuk Tim PKM. Padahal aku amatiran banget lho, tapi temanku si Adit ini percaya kalau aku bisa, buktinya dia ngajak kan? Hahaha. Akupun menambah pengetahuan tentang desain dan penggunaan software editing sama anggota tim poster lainnya. Rasanya bahagia banget berkumpul sama orang-orang hebat, walaupun sempat minder sih karena karya mereka bagus-bagus bangeet. Kami saling memberi masukan untuk karya yang kami buat. Dosen-dosen pun ngga sungkan buat mengkritik. Ngga jarang kami sakit hati dan heran dengan selera mereka, tapi toh akhirnya dari masukan tersebut kami bisa meng-improve lagi. Dosen-dosen bagian tim poster pun selalu mendukung kami, memberikan masukan, bercanda, menghibur supaya kami ngga tertekan.
10 Tim PKM UNAIR yang lolos ke PIMNAS saat itu pun juga bekerja dan berlatih keras. Ada kali ya, dua minggu full tiap hari mereka simulasi presentasi, dari pagi sampai malam di Rektorat. Oh iya, tim PKM Unair yang lolos ke PIMNAS tahun itu cuma 10 tim, itu sebabnya dari pihak UNAIR benar-benar memaksimalkan. Ngga masalah cuma 10, kalau kami bisa meraih semua medali emasnya. Hehe. Seluruh kegiatan difasilitasi, mulai dari tempat karantina, penginapan, transportasi di Mataram, semuanya oke banget. Sesampainya kami di Mataram pun, masih ada latihan presentasi terakhir seluruh peserta di Hotel. Walaupun sudah banyak yang lelah, tapi tim PKM UNAIR masih serius berlatih dan mengeluarkan yang terbaik.
Puncak merindingnya adalah selalu saat pengumuman. Dimana semua kerja keras kami akan dibayar, dengan hadiah maupun apresiasi dari semua orang. Aku berdiri bersama ribuan mahasiswa dari Universitas lain di lapangan Universitas Mataram, menanti pembacaan peraih medali. Dari awal kami sudah merinding disko. Deg-degan setengah mati, berdoa dalam hati, mulut komat kamit, muka pucat, keringat dingin, hanya bisa tertunduk, mengucap Bismillah.
Ternyata, euforianya sama dengan yang aku rasain ketika nonton video PIMNAS 2012, engga, bahkan lebih hebat lagi, lebih bergemuruh lagi. Mata rasanya berkaca-kaca, bulu kuduk udah ngga naik berdiri lagi, mungkin udah terbang :") begitu nama-nama tim PKM UNAIR satu persatu disebutkan sebagai peraih medali di tiap bidang PKM. Walaupun ngga keseluruhan, tapi sekitar 85% tim PKM UNAIR meraih medali, baik di poster maupun presentasi. Air mata rasanya ngga bisa dibendung lagi ketika Universitas Airlangga dinyatakan sebagai peraih juara umum ke-2, setelah ITS berhasil menyandang gelar juara umum pertama. Kami dari UNAIR langsung berpelukan, meneriakan yel-yel kemenangan, tidak lupa bersama teman-teman ITS menyerukan "Surabayaaa... kota Pahlawan!"
Aku benar-benar ada disana, ikut merasakan kemenangan bersama teman-teman UNAIR. Ini yang aku bilang soal jadi mahasiswa yang sesungguhnya, berdiri bangga mengenakan almamater tercinta. Menangis haru atas pencapaian kami, dengan lantang meneriakkan, "UNAIR... Excellent with Morality!"
Temanku si Adit tadi, cuma bisa mengejek ketika liat aku nangis. Terus bilang, "Ngga salah Ra, ngajak kamuu.." sambil ketawa. Kalau aku tulis gini kok rasanya agak romantis ya ._. Tapi percayalah, kenyataannya ngga se-romantis itu, apalagi kalau dia yang ngomong hahaha. Lebih dari romantis, itu mengharukan banget. Aku ngerasa jadi orang yang dibutuhkan, orang yang akhirnya berperan, yang berguna, dan diingat orang.
Berhubung ini udah agak lama dan foto-fotonya udah ilang semua, cuma ada 2 foto ini dari Instagram aku yang tersisa :" sedih bangett
Cita-cita buat merasakan PIMNAS akhirnya tercapai. Semua berkat mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di UNAIR selain kuliah. Mengenal banyak orang-orang luar, dapat pengalaman ngga terlupakan.
Jadi, masih mau kuliah-pulang-kuliah-pulang? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar