Aku baca di salah satu judul komik, saat seseorang sampai di puncak dan nggak bisa naik lagi, yang tersisa hanya menunggu waktu untuk jatuh, maka ia harus mengakhiri semuanya selagi masih di puncak.
Menurutku itu tidak salah,
kalau memang nggak bisa naik lagi, gimana? Tapi apakah jatuh itu selalu sesuatu yang buruk?
Mungkin kalau aku dalam posisi yang sama seperti tokoh utama dalam komik tersebut, aku pun akan melakukan hal yang sama, bunuh diri saat sudah mencapai puncak kesuksesan. Tapi itu hanya akan terjadi jika aku memang sudah bener-bener nggak punya apa-apa lagi. Aku ada di atas, tapi apa artinya kalau kehilangan semuanya?
Kedua, bertahan di puncak sangat sulit. Seperti, gimana kamu bisa tetap berdiri tegak di puncak gunung everest. Menantang maut, melawan dingin dan angin.
Kalau udah kaya gitu, yaaaaaaaaaaaah mau diapa. Yang bisa kita lakukan hanya terus berusaha dan berdoa. Jangan mentang-mentang sudah merasa paling besar, lalu melupakan kesenangan berusaha.
Balik ke awal, aku emang nggak sepenuhnya setuju sama ungkapan tokoh komik itu. Karena menurutku, justru jatuh setelah mencapai puncak, akan membuat kita benar-benar ingin merasakan puncak lagi, walaupun harus semedi 500 tahun dulu. Semakin sering kita jatuh, kita bakalan semakin kuat. Semakin nggak terkalahkan. Nikmati keberadaanmu di puncak, maka kamu akan ingin merasakannya dua kali, bahkan lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar