another blogger

Rabu, 15 Februari 2017

Pencapaian dan motivasi lulus terbesar :')


Hahaha maafkan. Gara-gara banyak waktu luang ini jadinya #throwbackhits deh.
Ngga di instagram, bahkan di grup Line Percepatan 2009 pun lagi pada nostalgia.
Begitu juga dengan aku, yang iseng buka-buka folder lama, nemu foto ini..........

Terharu banget liatnya, setelah merasakan gila nya perjuangan 3 bulan waktu itu.
Jatuh bangun ga karu-karuan, sampai sempet sakit gara-gara stres banyak tekanan.
Alhamdulillah, bisa bertahan sampai mau Ujian Kompetensi Dokter Gigi :')

Ini salah satu pencapaian terbesar, karena aku beneran ngerasain kalau hardwork never betray :')
Aku selalu bisa cerita ke orang-orang gimana perjuangan SNMPTN tulis tahun 2011 itu..
Cerita dengan harapan mereka yang mau SNMPTN termotivasi juga..
Bahwa ngga ada pencapaian tanpa usaha keras.
Dan usaha keras pasti membuahkan hasil yang memuaskan, dalam bentuk apapun :)

Setelah ini, waktunya bertanggung jawab atas apa yang sudah dikasih ya..
Bismillah..
Semoga dilancarkan terus ujian-ujian ke depannya..

#throwback2013 can't wait for our next trip :)





Randomtalk

Bersyukurrr hari ini libur, cuti bersama gara-gara ada Pilkada serentak seluruh Indonesia (walaupun klimaksnya tetap Pilgub DKI), yang kata Bapak sih, soalnya nanti hasil Pilgub nya bakal mempengaruhi kehidupan kita juga walaupun ngga secara langsung. Aku setuju. Udah, stop bahas politiknya, selain karena ga terlalu paham, males aja, pokoknya oke oce wkwkwk

Hari ini keluar rumah cuma buat makan siang diluar sama mitchi, pitchi, Raka! Tumbenan bisa keluar lengkap gini. Biasanya walaupun libur, adaaaaa aja urusannya masing-masing. Udah weekdays jarang kongkow, libur pun masih ngga ketemu lengkap, Alhamdulillah hari ini bisa makan siang bareng. Sepulang dari makan siang bareng, ibu langsung ada acara lagi *ibu-ibu sibuq*, tinggal lah aku, bapak, Raka di rumah. And I spent the wholeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee day laptop-ing sambil ngadem di kamar.... Setelah penantian panjang, akhirnya aku bisa ngeposting hal-hal yang udah dari lama pengen aku post hahaha, bisa dilihat dari banyaknya jumlah postingan hari ini (termasuk yang ini!). Bikin aku sadar udah lama juga yaaa ngga seharian nulis gini, ngga seharian blogwalking ke tempat orang-orang, ngga ketik-ketik gajelas lagi kaya dulu. Bahkan dulu aku bisaaaa kali ngepost sampai 10 tulisan sehari.

Pertama-tama aku mau mengucap syukur Alhamdulillah sekaligus pamer dikit :") kalau requirement klinik yaitu perawatan pasien sudah selesai aku lalui semua, hoooraaaayyy!! Banzaaaaaiiiiii!! x'DDD Sungguh melegakan.. tapi belum sepenuhnya lega karena masih ada tembok-tembok yang menghadang menjelang pengucapan sumpah dokter. Masih ada dua ujian profesi, satu ujian komprehensif, dan satu ujian negara. Cuma bisa berdoa, berusaha, dan belajar mati-matian demi semuanya itu. Mohon doa supaya dilancarkan semua yaaa :")))

Back to the topic yak, hari ini aku menikmati bangett quality time sendirian di kamar. Sumpah ya, udah lama bangett. Jadi inget masa-masa SMA dulu, kalau weekend, kerjaanku di kamar, ngeblog, atau bikin video. Berjam-jam bisa aku habiskan dengan baca buku, nulis, ngeblog, baca-baca blog orang, kepo, dan berharap (elahhhh kebiasaan anak sekolah: berharap yang tidak pasti) walaupun sampe sekarang juga masih sering berharap wkwkwk. Truly, seneng banget bisa kembali ke depan laptop (bukan Tukul), mantengin layar, senyum-senyum sendiri waktu ngetik tulisan, dan voila! tulisan disimpan di draft......... wkwk alias gajadi posting :))))) Old habit.........

Beberapa tahun belakangan, aku pernah kehilangan sense nulis, yah walaupun bisa dibilang sekarang ini juga belum kembali sih, tapiiii dulu itu sampai yang bener-bener ngga bisa ngepost. Nulis ini salah, nulis itu salah, semua serba salah~ Sempat kaya berasa aku kehilangan tinta ku.... tintaku padamu *salah fokus*, semacam pemain bola yang ngga bisa menggiring bola karena ga ada bola nya. Atau seorang koki yang ngga bisa masak karena ngga ada panci nya. Padahal, tanpa bola yang sama atau panci, masih bisa kan melakukan pekerjaanya. Tapi entahlah, feel nya berbeda. Jadi waktu itu, aku memutuskan untuk ngga nulis, cuma sekedar posting-posting curhat seadanya *kebiasaan yang ini ga bisa ditinggalin*

Buat aku yang lebih bisa mengekspresikan perasaan lewat tulisan, kehilangan tinta ketika nulis itu sedih banget. Dimana biasanya aku mencurahkan *cieh* semua perasaanku dengan menulis, tapi kali itu ngga bisa, dan ngga bisa ngungkapin langsung ke orang lain pula. Tiap orang punya cara yang berbeda-beda, untuk kasusku, emang aku ngga menyampaikannya langsung, tapi lewat sebuah tulisan. Gatau nih aku berkembang darimana *kebanyakan baca komik*, I'd rather show it in a cool way, little bit cheesy but.....acceptable. Dimana kadang orang-orang mengharapkan penyampaian perasaan yang langsung, mohon maaf sekali, aku kadang ngga bisa kaya gitu :') Jadi begitu denger sebuah kalimat di radio Prambors ketika lagi di jalan, slogan, "Dirasakan, jangan dipertanyakan.." mengena dan tepat sekali untuk menggambarkan yang aku rasain. Dirasakan.

Menulis buat aku adalah seperti kita melihat sesuatu, kemudian mendeskripsikannya dengan baik sehingga orang bisa merasakan tanpa perlu mengalami. Dan mendeskripsikannya itu yang suliiiit, kalau ngga kebiasaan menulis. Sementara tinta ku sedang kering, gimana aku bisa latihan nulis selama ini hix :')) Alhamdulillah dengan waktu luang yang ada hari ini, aku jadi bisa ngetik lagi, eksplorasi tulisan orang-orang lagi, belajar menulis lagi. Terima kasih mba Dilla (@fadillaullys) yang sampai sekarang masih ngeblog dan setia aku bacain blognya, inspirasi buat nulis banget :)) Disaat teman-teman yang lain udah pada ngga sempet nulis, mba Dilla masih sempet.. Meluangkan waktu tuh sulit lhow..

"Dirasakan, jangan dipertanyakan.." akhirnya terobsesi dah sama kalimat itu, sempat kepikir buat menjadikannya Judul blog ku. Tapi kuurungkan niat tersebut melihat kalau judulnya bakalan over-mellow, ngga mauuuuuu. Padahal pengennya ngisi blog dengan tulisan-tulisan motivasi dan bermakna kaya blognya Gita Savitri Devi, panutanq :"))))

Ini tulisannya ngalor ngidul kemana-mana yaak wakakak maafkan penulis, ini semata-mata buat latian nulis juga lhoo..

Jadi...
Dirasakan ya teman-teman, jangan dipertanyakan :)
Kebanyakan nanya, kebanyakan ragu, malah ga jadi-jadi *apaansih*

Selamat liburan!

Ahjussi rasa Oppa


Sedang ketagihan cari-cari cuplikan Funny Scene drama Korea GOBLIN
10/10 rating!!!!! Hundred thumbs up!! ><

Suka bangeeeet sama pemerannya, bener-bener bisa ngebawain tokoh yang mereka perankan.
Apalagi Gong Yoo dan Kim Go Eun, walaupun beda usia hampir 12 tahun, chemistry mereka kenaaaaak banget. Tiap ngelihat mereka gemes sendiri. Tiap liat Gong Yoo, meleleh sendiri :')

Menurutku drama ini bagus, karena ngebawa romance ke kelas yang berbeda.
Lebih ke arah funny romance, dan tiap pemeran punya ruang di hati penontonnya :")
Bener-bener setiap pemeran ya. Seriusan. Bahkan CEO Kim pun selalu aku ingat..

Kapan hari sempet ngepost OST Drama ini di Timeline Line, dan di komen sama teman seperjuangan FKG sampai semester 4, si Ariesa. Katanya, "Kita selalu dipertemukan di drama ahjussi-ahjussi ya Raa"
Tepat sekali. Sebelumnya, kami sama-sama ketagihan Gentleman's Dignity, dimana yang main juga om-om yang bahkan lebih tua dari Gong Yoo :))

Walaupun mereka-mereka ini ahjussi, tapi tetap rasa Oppa :')
Namanya juga drama Korea....
Tapi mau dong, kalau ada Gong Yoo beneran di sekitarQ :'))))
*Wake up, Raa* *katanya mau jadi wanita cerdas*

Congrattttttttttttttttttttttttttttttzzzzzzzzzz


Alhamdulillah, selamat menempuh hidup baru, drg. Chusnul Chotimah! ^^
Walaupun baru kenal dekat pas Ko-As, tapi langsung klop karena absen deketan.
Sahabat seperjuangan, sekelompok Ko-As yang paling gupuhan.
Partner Ujian Profesi yang selalu membawa keberuntungan ;'))
Teman curhat selama stase Bedah Mulut,
teman nginep bareng belajar ujian sampe mata bengkak..

Maaf ngga bisa hadir ikut merayakan kebahagiaan di Rembang,
karena suatu alasan, ngga bisa ninggalin Surabaya.

Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Semoga selalu dilimpahi kebahagiaan, dan rezeki.
Semoga selalu diberi kemudahan dan kelancaran.

Sekali lagi selamat ya, Nuns, sudah menyempurnakan separuh Agama.
Dan kehidupan baru, baru akan dimulai sekarang ya....
Bismillah~

Disebutkan berkali-kali lho...


Motivasi

Kalau katanya, "Buat apa wanita sekolah terus?"
"Kalau ujungnya hanya tinggal di rumah dan mengurus anak.."

Aku ingin sekolah, dan terus belajar,
mengenyam pendidikan yang baik,
tapi bukan semata-mata untuk pekerjaan,
atau apresiasi yang kudapatkan.

Tapi aku ingin nantinya,
anakku lahir, dari rahim seorang wanita cerdas.
Yang wawasannya terbuka, berpikiran luas.
Yang bisa membimbing anak-anak ku, anak kita :)
Membentuk karakter dan kepribadian.
Menemani mereka beranjak dewasa.

Aku ingin nantinya,
anakku lahir, dari rahim seorang wanita cerdas.
Demi anak-anak ku kelak.

Jawaban dari semua keraguan

Dirasakan,
Jangan dipertanyakan...
Prambors, 2017 

Happy 7th Anniversary
PERCEPATAN 2009
Teman sepermainan, seperjuangan, siblings by heart.

We took different path and journey in the start,
but wishing that we might crossed path someday. 
Semoga tahun depan pas foto bareng,
wajah dan kelakuannya ngga banyak perubahan, ya!

Rara loves you so much :* 

Sebaik-baiknya manusia


Jadi, aku sama Rarahayu hari Minggu kemarin jalan-jalan ke pameran pendidikan yang diadain Edeucation USA di Hotel Bumi, Surabaya. Lebih tepatnya aku yang diajak sih, awalnya ngga minat emang, kecuali yang ngadain dari Jepang atau Belanda aku excited hahaha. Tapi demi mengisi hari libur yang kosong, aku ikut aja, toh ngga rugi juga dapet informasi-informasi beasiswa, ada juga stand nya LPDP walaupun sampai sana, yang ada cuma meja nya doang, ngga ada informan nya :"))))) *plis anggota LPDP yang baca tolong perbaikannya hahaha*

Begitu sampai di venue, ketemuan sama temennya si Rarahayu yang emang janjian ke acara tsb bareng. Diliat dari luar aja kerasa kalau temennya Rarahayu, si Iin ini, excited banget dan udah mengincar beberapa stand universitas yang ada disana. Sedangkan aku, nol putul. Habis dari pengajian langsung ke Hotel Bumi. Baju udah persis kaya suasana lebaran. Tinggal salam-salaman aja sama orang-orang dan makan ketupat. Bodo amat, ga ada yang kenal ini.. Lanjut yak..........

Orang yang datang banyak bangettt, walaupun ngga sebanyak LPDP EduFair di Unair kapan hari sih (yang sampai ngantri 2 jam untuk masuk), tapi tetap rame menurutku. Aku bukan the true scholarship hunter, tapi pernah beberapa kali dateng ke Pameran Pendidikan kaya begini, dan menurutku kali ini emang termasuk yang cukup ramai. Secara, Amerika gitulooooo, siapa sih yang ngga mau lanjut sekolah di Amerika. Meskipun lagi anget banget isu rasisme dan anti-muslim disana, tapi aku lihat tetap banyak mbak-mbak berjilbab yang rela antri buat nanya-nanya universitas disana. Dan.... aku lihat beragam orang. Mulai dari yang masih kecil (Entahlah... apa SMA ya?) sampai om-om, dari kulit hitam ke kulit putih, ada juga yang jauh-jauh dari Tulungagung (curi dengar orang-orang yang lagi ngobrol) cuma buat ke acara hari ini. Ikutan senang karena banyak orang-orang yang pengen sekolah lagi, sama kaya yang aku pengenin. Jadi ngga berasa ambi sendiri hahahah ;)

Karena ngga punya tujuan, aku cuma keliling-keliling sambil dengerin orang-orang yang nanya-nanya di setiap stand universitas. Bingung soalnya mau kepo-kepo soal apa. Selain itu, program Master (S2) untuk jurusan kesehatan bener-bener ngga ada disana. Jadi beberapa universitas yang buka stand, ngga ada yang menawarkan program master untuk bidang medis. Kalo liat diselebaran atau info nya di internet, Harvard salah satu yang ada program studi medis, tapi ngga buka stand di acara kemarin. Tapi, ada satu bidang studi yang cukup menarik perhatianku, walaupun ngga berhubungan dengan medis sama sekali. Yaitu, jurusan Dramatic Writing. Bayangiiiiiiiiiiiiiin! Se fokus itu coba bidang studi yang ditawarkan. Ngga cuma sekedar menulis, tapi ini dramatic writing dan program studinya bergelar Bachelor. Aku sempet amaze, karena bahkan penulis disana merupakan sesuatu yang bergelar, maksudku, seluruh bidang benar-benar dihargai kualifikasinya. Bukan hanya sekedar hobi, tapi itu juga dijadikan background pendidikan kita. Ya ampuuun kagum beneran :")) Sebenernya tertarik banget pengen nanya-nanya disana, tapi masih bingung sama yang mau aku tanyain. Daripada terlontar pertanyaan bodoh yang sebenarnya jawabannya adalah: Bisa dibaca di websitenya ya, mbak. Jadi aku mengurungkan niat bertanya :")

Jalan-jalan lagi, aku sama Rarahayu (si Iin sibuk antri tanya-tanya di stand California University) sampailah di sebuah meja yang ada tulisannya YSEALI. Si Rarahayu langsung excited. Karena ngga familiar dengan Universitas itu, akhirnya aku nanya ke Rarahayu. "Lho? Kamu ngga tahu YSEALI?" tanyanya kaget. Dan aku baru tahu kalau ternyata YSEALI itu bukan nama kampus, tapi suatu organisasi yang mensupport kegiatan pemuda-pemudi ke Amerika. Programnya diatur sama Pemerintah Amerika. Mereka menseleksi pemuda dari negara-negara South East Asia untuk dikirim melaksanakan program mereka di Amerika. bener-bener Fully Funded dan seleksinya luar biasa. Kalau berminat, bisa langsung google aja YSEALI dan bacaaaaa gimana serunya program-program mereka. Dengerin penjelasannya Rarahayu bikin tertarik. Dan setelah galau-galau, akhirnya kami mendatangi stand YSEALI untuk dapet informasi soal kisi-kisi seleksi. Soalnya si Rarahayu (yang menurutku prestasinya udah banyak bangettt), dua kali daftar dan belum diterima.

Mbak-mbak yang jaga di Stand YSEALI baik dan ramah banget. Dia ngejawab dengan semangat tiap pertanyaan yang diajukan, sereceh apapun pertanyaanmu........... hahaha serius! Dari penjelasan mbaknya, aku menyimpulkan kalau YSEALI mencari pemuda yang sudah berkontribusi untuk lingkungan maupun sekitarnya. Mbaknya berkali-kali menekankan, apa aja yang sudah kamu lakukan, dan bukan yang akan kamu lakukan, karena YSEALI mencari pengalaman, bukan cerita. Sehebat apapun kamu, kalau yang kamu kembangkan hanya diri sendiri tanpa melakukan sesuatu untuk sekitarmu, belum tentu jaminan kamu akan dilirik oleh penseleksi YSEALI. Karena yang mereka butuhkan adalah pemuda yang nantinya akan kembali ke Tanah Air dan membangun perubahan dan pengabdian dari pengalaman yang mereka dapatkan.

Mata batinku bener-bener terbuka begitu dengar cerita dari mbaknya. Sehebat apapun kamu, kalau hanya mengembangkann diri sendiri, tanpa memberikan manfaat untuk yang lain, paling mudah orang-orang disekitar, ngga ada artinya. Bukan hanya jadi seseorang yang dilirik untuk program YSEALI aja ya, untuk kehidupan dan kemajuan kita. Selama ini aku terobsesi buat ikut lomba-lomba, atau melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Ngga jarang aku ngelakuin itu semua untuk pembuktian diri, bukan implementasi ke masyarakat. Pembuktian diri bahwa aku bisa. Padahal tanpa itupun, ketika kita memberikan manfaat untuk orang banyak, orang akan mengakui kita.. Selama ini yang aku bangga kan adalah pencapaian-pencapaian individual ku, tapi apa yang sudah aku berikan untuk lingkungan sekitarku? Untuk tanah airku?

Ada salah satu awardee YSEALI yang terpilih dari Papua, kebetulan lagi ada di stand YSEALI tersebut. Dia awalnya malu-malu buat cerita pengalamannya, tapi akhirnya terbuka juga. Aku lupa namanya, tapi dia bener-bener keren banget. Dia adalah mahasiswa pendiri sebuah gerakan perdamaian di Papua. Karena banyak konflik yang terjadi di daerahnya, dia mengajak teman-teman untuk berdiskusi mengenai solusi dari konflik-konfliknya. Intinya, dia adalah penggerak Peace Maker dari Papua dan konsepnya pun diakui, bahkan oleh YSEALI. Karena itu dia terpilih. "Padahal aku juga ngga jago-jago amat bahasa Inggrisnya.." aku nya, tapi dengan kotribusi perdamaian yang begitu besar, dia terpilih. Dan he deserved it. Dari cara nya bicara aja keliatan binar di matanya *cieh* beneraaan! Ngga cuma aku doang yang ngerasa, si Rarahayu juga bilang begitu. Aku kagum banget, dia berani dan berhasil bikin sebuah gerakan perdamaian di daerahnya, yang mana untuk mengajak banyak orang itu ngga gampang, apalagi sebuah aksi damai. Dengan tekad merubah nasib dan peduli pada perdamaian daerahnya, dia berhasil mencapai tujuannya. Yang bahkan konsepnya pun digunakan di beberapa Provinsi di Indonesia, sebagai konsep perdamaian.

Berbeda dengan aku (dan teman-teman sekalian) yang hidupnya sudah nyaman di kota besar, aku jarang bisa masuk menilik konflik keciiiil, yang sebenarnya banyak sekali. Entahlah ya, itu tadi, karena sudah merasa nyaman dengan keadaan sekarang, aku jadi lalai, dan ngga terlalu peduli dengan isu yang ada. Aku sibuk meningkatkan kualitas diri, tanpa berpikir apa yang harus dan akan aku berikan untuk tanah air. Bener-bener sharing session yang seru dan memotivasi banget sore itu :"))

Selama ini, aku sibuk memperbaiki diri, untuk tujuan pembuktian diri. Berbangga hati ketika mencapai pencapaian yang selama ini aku perjuangkan. Sudah cukup berhenti disitu, berhenti di kepuasan diri, tanpa menyalurkan kehebatan diri dengan memberikan kontribusi untuk lingkan sekitar. Sedangkan, yang saat ini negara kita butuhkan adalah anak muda, yang peduli terhadap bangsanya :") Yang nantinya akan kembali dan membangun kembali apa yang sudah diperbuat disini. Yang bermanfaat untuk orang banyak :")

"Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi manusia (lainnya)."

Jadi inget di film Fantastic Four, ada percakapan bahwa anak muda yang sekarang, bertugas untuk memperbaiki apa yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Itu tugas kita.

Lewat tulisan ini, aku ngga bermaksud menggurui atau menjudge, pengen membuka wawasan aja untuk memberikan manfaat bagi orang banyaak. Bahwa yang kita capai, sebaiknya bisa berguna untuk banyak orang :) Sudah termotivas belum? hahaha

Rabu, 08 Februari 2017


Inspirasi dan motivasi bisa datang dari mana saja :>
Terima kasih dok, semoga keluarganya diberi kebahagiaan selalu <3 p="">

Minggu, 05 Februari 2017

Pernah ngga kamu merasa akhirnya keluar dari zona nyaman dan amanmu?
Bukan karena kemauan sendiri, tapi karena ditarik keluar oleh tekanan besar yang selama ini ngga pernah kamu dapatkan, bahkan dari orang terdekatpun.
Kalau begitu, sudah jelas kan kenapa selama ini masih bertahan dan merasa tidak ingin pergi dari zona itu?

Aku kalah telak.
Dengan segala pola pikir dan kepribadiannya, berhasil mendorongku melewati garis itu.
Membuatku sadar bahwa hanya sepersen diluar sana yang aku ketahui, selain duniaku sendiri.
Bahwa selama ini aku self-centered, tidak pernah menanyakan misteri-misteri diluar sana.
Membuatku merasa kecil.
Membuatku berpikir kembali, "Inikah diriku yang selama ini aku banggakan?"
Diriku yang berkarakter: egois dan keras kepala.

Tentu saja awalnya aku menganggap ini adalah sesuatu yang sangat mengesalkan.
Yang berhasil menusuk jauh ke dalam diri kecilku, bahwa yang dikatakannya tentangku adalah benar.
Bahwa yang mengusikmu dan mengesalkanmu, adalah kalimat yang sesungguhnya, yang benar adanya, dan selama ini aku hanya berusaha menolak kenyataan tersebut.
Awalnya aku berpikir ini sangat menyebalkan, tapi kemudian, aku merasa itu cukup keren.

Bisa membolak-balik dunia ku yang selama ini hanya berpegang pada bumi itu bulat.
Membuka pikiranku lebih luas, walaupun dengan tidak selalu membenarkan perkataannya, bahwa masih banyak yang perlu aku ketahui dan aku bentuk dari diriku, selain tinggi badan yang sepetinya sudah tidak ada harapan untuk tumbuh :')
Membuatku berani mengutarakan hal yang selama ini kupendam, yang selama ini aku hindari untuk menjadi perdebatan, yang selama ini aku bungkam, kusimpan sendiri.

Aku ngga ingin selamanya menjadi seseorang yang membenarkan pernyataan orang tanpa pembelaan.
Suatu saat, aku ingin menang berdebat pikiran melawannya.
Suatu saat, aku ingin bisa membalasnya dengan kalimat, "Enggak selalu begitu. Kalau menurutku ya..." yang selama ini kalimat tersebut selalu bisa dikalahkan olehnya, si master mind.
Suatu saat, aku ingin bisa berdiskusi dengan mata berbinar, kemudian tertawa bersamanya di akhir percakapan, saling menghargai pendapat masing-masing.
Aku ngga ingin kalah terus..

Kalau ini adalah pertandingan, anggap saja aku pemula dan dia adalah juara bertahan.
Nggak ada hasil yang dilalui tanpa proses kan?
Tunggu aku di garis finish ya!


"Kalau bisa menjadi yang lebih baik,
maka menjadi yang pasrah apa adanya adalah aib."


Salam,
Mini Cooper.