A : Maaf ya, aku lama ya?
B : Kita janjian jam berapa?
A : Ee.. jam enam ?
B : Sekarang jam berapa?
A : Hampir jam setengah 8
B : Terus?
A : Aku terlambat ya?
B : Pake nanya lagi..
Sudah kuduga dia akan marah. karena itu, sepanjang jalan aku menahan diri untuk tidak bicara. sejujurnya aku takut. Aku tahu, dia bukan tipe orang pemarah, dan kali ini aku berhasil membuat orang semacam itu marah! Memang salahku sih. Aku terlalu senang dengan ajakan kencannya hari ini, sehingga harus menghabiskan waktu seharian di kamar mandi, dan membongkar lemari pakaian. Setidaknya, dia harus menjaga sikap, maksudku, masa iya sih dia mau menghancurkan kencan pertama kami?
A : Kamu marah ya?
B : *diam*
A : Tuh kan marah...
B : Enggak kok
A : Iya, marah!
B : Enggaaak
A : Kalau gitu kenapa kamu diem aja?
B : *diem*
A : *ikutan diem*
Benar, dia marah. Aku hanya bisa menghela nafas. Iya aku tahu aku salah. Tiap kali aku berusaha mengajaknya bicara dan menatap wajahnya, dia selalu mengalihkan wajahnya. Seakan tidak ingin melihatku. Apa aku sebegitu membuatnya marah? Akhirnya aku memutuskan untuk diam saja
B : Maaf ya
A : Kenapa? Aku yang harusnya minta maaf
B : Aku tadi mau marah,
A : Wajar kamu marah, emang aku yang salah. maaf ya
B : Enggak kok, aku cuma bingung harus ngapain tadi
A : Memangnya ada apa?
B : Mungkin, gara-gara kamu terlalu cantik malem ini. Aku nggak tahu mesti ngomong apa, soalnya aku ngga berani lihat kamu langsung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar