another blogger

Selasa, 02 Agustus 2011

:">

"Kami akan berangkat ke Solo Senin depan, saat anak kelas 12 ujian," jawab Dani. "Saat itu kan anak-anak kelas 10 dan 11 diliburkan,"
"Lalu?"
"Kami berencana pergi ke Solo berdua saja," lanjut Dani. "Kami tidak ingin menempatkanmu dalam bahaya."
"Tidak bisa!" protes Riska. "Aku ikut! Toh aku memang sudah dalam bahaya sejak aku punya kemampuan ini."
"Tapi kami...."
"Jangan menganggapku anak kecil! Aku tidak akan merepotkan kalian!" tegas Riska.
Dani melirik Indra, mengharapkan dukungan.
Indra mendengus lalu menatap Riska. Riska sudah bersiap-siap melontarkan berbagai macam alasan jika Indra juga tidak setuju dirinya ikut.
"Pegang kata-katamu. Jangan membuat kami repot," kata Indra dingin.
Dani dan Riska melongo.
"Kau serius?" tanya Dani sambil menatapnya tak percaya.
"Bukankah dia bilang dia bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri?"
"Tapi.."
"Apapun yang terjadi padanya bukan urusan kita," Indra lalu mengalihkan tatapannya lagi pada Riska. "Begitu, kan?"
Riska kaget dengan jawaban dingin Indra tapi dia mengangguk keras. Dia ingin menunjukan bahwa dia bukan tipe cewek yang tergantung pada orang lain. Dia memang bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
"Kalau begitu kami pulang dulu," pamit Dani
Riska mengangguk, "Oke."
Indra tidak berkata apa-apa tapi dia mengacungkan tangannya saat berbalik. Ini sudah suatu kemajuan bagi hubungan persahabatan mereka.

***

"Benarkah tidak apa-apa mengajaknya?" tanya Dani sambil memakai helm.
Indra mengangguk lalu menyalakan mesin motornya.
"Karena kau pasti akan melindunginya, kan?" Dani meringis.
Indra tidak menjawab. Motor pun melaju menjauhi rumah Riska.



Touché - Windhy Puspitadewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar