another blogger

Rabu, 23 November 2011

Sharing

Waktu kuliah PPKN Senin kemarin, Drg. Edhi tanya, "Siapa yang setuju pendidikan gratis?"
Rata-rata, 2/3 dari anak-anak di ruang kuliah angkat tangan. Kemudian, pertanyaannya diganti. "Siapa yang setuju pendidikan gratis? Coba kalian pikir pakai logika." Lama-lama, yang angkat tangan jadi tinggal sedikit.

Sama kayak waktu aku baca komik Death Note. Light bilang, "Kalau di kelas dan ada pertanyaan Bolehkah kita membunuh orang jahat? Pasti semua berpura-pura menjadi anak baik dengan berkata tidak. Tapi pada kenyataannya, banyak orang yang menginginkan orang jahat itu mati."
Ternyata, kita hidup ngga bisa teori doang. Ngga bisa pakai perasaan doang. Ngga bisa ngikutin hati doang. Kadang-kadang, di beberapa situasi kita juga butuh mikir. Kita butuh pakai logika, biar nggak nyesel ke depannya. Walaupun nantinya bakalan bentrok antara yang ada di hati kita sama logika, tapi Insya Allah hasilnya ngga bakalan bikin kita nyesel. Yah walaupun kadang-kadang logika juga ngga nentuin sih. Intinya, kita perlu berpikir, ngga ngutamain hati.

Aku pernah dihadapin sama situasi yang memaksa buat nentuin suatu pilihan pakai hati. Gimana aku maunya, aku diharuskan tanya ke hati. I did it, dan hatiku ngga ngasih jawaban apa-apa kecuali tanda tanya besar. Ya, malah bikin aku tambah bingung. Entah karena aku yang salah cara, atau aku yang bego -_-

Habis itu aku mikir. Mikir. Mikir. Mikir. Tapi tetep juga ngga ketemu jawabannya. Seenggaknya, setelah aku mikir, aku jadi sedikit punya gambaran harus ngapain. Terpikir beberapa kemungkinan yang bakalan aku hadapin di kemudian hari kalau aku ngikutin kata hati. Itu semua gara-gara aku mikir.

Ada pepatah yang bilang, kalau 20 tahun lagi kita bakal menyesali hal-hal yang belum kita lakukan di masa yang lalu. Jadi, sebelum bertindak, mikir dulu yaaaa jangan ngikutin kata hati doang, jangan ngikutin kesenangan sesaat ;))

Just sharing :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar