Kaya biasanya, selalu bisa jadi suatu penggerak waktu aku rasanya terjun bebas dari genteng smasa.
Kepingan-kepingan yang dulu udah aku coba pecahin dan buang jauh-jauh, bikin aku mau ngga mau copot sim card dan pasang di handphone lama.
Jempolku bergerak cepat. Mungkin aku lupa, atau berusaha percaya kalau aku dulu udah berhasil ngehapus.
Aku berhenti, jempolku cuma ngetuk-ngetuk pad handphone.
Kaya orang bego aku sebegitu terobsesinya, sampai jerapah di pelupuk mata ngga keliatan.
Susah ya, kalau dariawal kita memilih, bukan dipilih. Karena manusia keras kepala, dan aku manusia.
Mungkin aku berjalan, aku maju, tapi di garis yang sama.
Ngga mau coba keluar, karena aku masih (coba) percaya.
Makanya aku gampang goyah, plin plan, ngga konsisten, gampang ragu.
Karena di setiap kemustahilan, aku masih percaya ada satu titik kecil kemungkinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar