another blogger

Minggu, 28 Oktober 2012

Have a nice trip. Good luck!

Belakangan karena banyak hal yang dikerjain, aku jadi ratu ngeluh (dari dulu kaleee), tapi ini parah. Dijemput telat, mbatin. Fotokopi ngantri lama, mbatin. Pesen makanan ga dateng-dateng, mbatin. Mau ngeprint ebook, terus not responding, sambat. Berasa jadi manusia paling nyebelin di dunia :|

Belakangan juga, aku berasa kayak satu-satunya orang yang lagi diuji sama Allah. Aneh ya? Padahal ujian kan dateng ke semua individu. Nggak tau deh, kayaknya ke aku doang yang masalahnya nggak selesai-selesai. Tapi, begitu aku denger cerita seorang teman, aku cuma bisa melongo, dan nunduk malu. Banyak orang dengan masalah yang lebih besar daripada masalah berat badanku yang akhir-akhir ini naik dan aku uring-uringan, tapi mereka sellow aja, mencoba meredam emosi dan pelan-pelan mencari solusi. Itu yang selama ini nggak belom bisa aku terapin di diriku. Selalu terbawa emosi, dan ujungnya penyesalan. *cursing my self

Dengan kewajiban yang sama tapi jalan yang lebih berliku, temanku ini bisa terus melangkah, walaupun banyak kerikil di depannya. Kalau aku memilih menghabiskan waktu dengan mencari-cari jalan lain yang nggak berkerikil, dia justru dengan berani milih jalan terus, sambil nendangin kerikil yang menghalangi jalannya ke pinggir. Pemikiran yang nggak belom terpikirkan olehku. Ada cara itu ya, batinku.

"Saat satu pintu tertutup, maka pintu lainnya akan terbuka,"

Kalau aku ingat temen itu, gimana dulu dia bilang susah, toh sekarang orangnya baik-baik saja. Karena dia bener-bener bilang itu 'susah', aku jadi ngebayangin gimana perjuangannya saat itu. Dan dia berhasil.

Dalam perjalanan itu penuh kerikil dan jalan berkelok, bukan hal baru kalau kita kesandung atau kepeleset, apalagi nyasar. Asal kita punya kemauan buat sampai ke tempat tujuan dan nggak nyerah sama suramnya jalan, pasti bisa. Intinya, bangkit. Karena ngeluh kenapa orang-orang membuang kerikil sembarangan itu percuma. Apa dengan kaya gitu, kerikil-kerikilnya bisa lenyap atau terbang sendiri?


Jalan hidup siapa yang tahu. Twist ada dimana-mana, bukan cuma di cerita-cerita. Makanya, sambil terus jalan, sambil belajar. Ilmunya jangan masuk telinga kanan keluar di kiri atau barengan sama CO2 dari napas. Kalau diam saja dan nggak pernah berbuat kesalahan, nggak bakalan dapat ilmu kehidupan, kata ibu.

Forgiving my self, done. Jangan diulang ya ra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar