another blogger

Senin, 03 Maret 2014

Komplain komplain komplain

"Indonesia sih orang-orangnya masih belom sampai tahap sana." komentarnya bapak pas aku bilang coba aja di food court disediain tempat buat naruh tray makanan habis makan, jadi orang lain ga perlu nunggu mejanya dibersihin lagi.

Sedih loh dengernya. Dibandingin sama beberapa negara tetangga yang sudah menerapkan sistem kecil itu. Maksudku, walaupun cuma kaya gitu aja, artinya udah keliatan kalau kita kalah disiplin. Ngga usah tray makanan, kalau di lift, walaupun udah ada tulisan "dahulukan yang akan keluar" entah kenapa kebanyakan orang malah rebutan masuk ke dalam lift, ngga peduli ada yang mau keluar apa engga. Yang paling menyedihkan, dan kadang-kadang bikin kita sampe "Astaga orang ini rekkkk" adalah antrian yang diserobot. Kapan hari aku di bandara Juanda, pas lagi antri mau masuk waiting room, beberapa orang dengan enaknyaaaaaa nyerobot antrian yang paling depan. Bayangin antriannya lumayan panjang, dan mereka begitu dateng langsung merapat perlahan masuk ke deretan paling depan. Okelah kalo dia cuma sendiri, ini satu keluarga, satu batalion :| Ngga cuma aku yang kesal, orang di depan yang antriannya diserobotpun langsung menegur keluarga itu. Anggep aja muka tebel, beberapa anggota keluarganya tetep kekeuh nyerobot, sementara beberapa mengalah sambil nggremeng.

Lanjut ya, waktu di lalu lintas juga nggak kalah ngga disiplinnya. Kalo aku ngga salah, waktu pelajaran PKN semester 1, dosennya pernah nanya, "Siapa disini, pengendara motor, yang kalo nunggu lampu merah di belakang garis?" seingetku nggak ada yang acungkan tangan. Walaupun jumlah pejalan kaki di Indonesia masih sedikit, tapi nunggu melebihi garis (yang berarti kalau motornya banyak, sampai nutupin zebracross juga) mengganggu haknya pejalan kaki buat nyebrang -_- Okelah kalau mau cepet, kalo buru-buru. Soal yang melebihi garis, masih bisa ditolerir lah, walaupun teguran polisi kurang digubris (kapan hari pernah liat ada pelajar yang ditegur polisi gara-gara melebihi garis). Yang parah adalah, ketika lampu merah yang harusnya berenti, mentang-mentang nggak ada yang lewat, tolong jangan melintas kalau bukan giliran kalian -___- Kalau tiba-tiba ada yang ngebut? Siapa yang salah? Yang ngebut? Apa yang melanggar? Ujungnya yang ngebut yang salah, walaupun itu giliran dia jalan.

Aku paliing sebel apalagi kalau yang melanggar gitu pengendara yang lagi ngebonceng anaknya. Bonceng 4, dua anak 1 istri.  Kalau ada apa-apa gimana? Dia ngga inget dia bawa anaknya? Dia ngga mikirin keselamatan anaknya kan-__- Dari situ aja keliatan banget kita ngga ada disiplinnya sama sekali. Sama sekali. Karena yang melanggar banyak, aku ngga bisa bilang 'mereka' lagi, itu udah mewakili sifat kebanyakan masyarakat Indonesia. Mohon maaf.

Tulisan ini ngga maksud apa-apa, cuma komplain yang lebih baik ditulis disini daripada di diari. Semoga bisa jadi renungan kita semua ya. Walaupun ngga semua orang disini kaya gitu. Kita yang sadar, kita yang mau ada perubahan yang lebih baik, sebaiknya tetap bisa disiplin.

"Indonesia masyarakatnya masih belom di tahap mikirin orang lain, masih harus mentingin diri sendiri dulu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar