another blogger

Rabu, 10 Desember 2014

Pernah ngga, kadang kita mengharapkan orang-orang punya kemampuan membaca pikiran.
Ketika kita sedang sedih, kita berharap mereka tahu dan kemudian menghibur.
Ketika kita sedang ingin sendiri, kita berharap mereka sadar, bahwa sebenarnya kita ingin ditemani.
Ketika suasana hati kita sedang buruk, kita berharap mereka peka, dan melebarkan lengannya memberi pelukan.

Tanpa sadar, kita jadi terus berangan-angan. Kepala dipenuhi ekspektasi yang berlebihan.
Kita jadi marah. Dan menyalahkan orang lain atas tindakan yang tidak mereka lakukan.

Memangnya mereka cenayang?
Bagaimana mereka bisa tahu kapan kita butuh dihibur? Butuh ditemani? Butuh pelukan?
Kalau kita tidak memberi tahu.........

Karena memang, lebih baik yang seperti itu disampaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar