Aku terus menggumam, bahwa bukan salahmu jika suatu saat kau memilih pergi.
Bukan salahmu, jika suatu saat kamu akan mencari kebahagiaan lain, di tempat lain.
Di balik punggung itu, ada aku yang berdiri letih.
Hanya bisa menatap, tanpa mencoba menghentikan.
Karena ini bukan salahmu.
.
.
.
Berusaha berpegangan pada satu dahan disaat yang lainnya mulai runtuh.
Ragu akan kekuatan dan keteguhannya, aku hampir memilih terjun saja.
Melupakan sesuatu di atas sana yang sebelumnya kuperjuangkan mati-matian,
yang membuat telapak tangan ini penuh luka, karena berayun dan menggenggam sekuat tenaga.
.
.
.
Mungkin aku yang manja.
Dipeluk dan digenggam selalu tangan dan hatinya.
Begitu dilepas sejenak, merasa tak tenang, merasa resah.
Menjadi menyebalkan, karena ingin didekap kembali.
Caranya salah. Baru kusadari.
.
.
.
Ini bukan salahmu, sudah kubilang.
Masalah ego, dan kangenku yang tidak bisa diam, terus memberontak.
Kalau misal, aku menahanmu.. mau kah kau tetap disini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar