another blogger

Minggu, 05 Februari 2017

Pernah ngga kamu merasa akhirnya keluar dari zona nyaman dan amanmu?
Bukan karena kemauan sendiri, tapi karena ditarik keluar oleh tekanan besar yang selama ini ngga pernah kamu dapatkan, bahkan dari orang terdekatpun.
Kalau begitu, sudah jelas kan kenapa selama ini masih bertahan dan merasa tidak ingin pergi dari zona itu?

Aku kalah telak.
Dengan segala pola pikir dan kepribadiannya, berhasil mendorongku melewati garis itu.
Membuatku sadar bahwa hanya sepersen diluar sana yang aku ketahui, selain duniaku sendiri.
Bahwa selama ini aku self-centered, tidak pernah menanyakan misteri-misteri diluar sana.
Membuatku merasa kecil.
Membuatku berpikir kembali, "Inikah diriku yang selama ini aku banggakan?"
Diriku yang berkarakter: egois dan keras kepala.

Tentu saja awalnya aku menganggap ini adalah sesuatu yang sangat mengesalkan.
Yang berhasil menusuk jauh ke dalam diri kecilku, bahwa yang dikatakannya tentangku adalah benar.
Bahwa yang mengusikmu dan mengesalkanmu, adalah kalimat yang sesungguhnya, yang benar adanya, dan selama ini aku hanya berusaha menolak kenyataan tersebut.
Awalnya aku berpikir ini sangat menyebalkan, tapi kemudian, aku merasa itu cukup keren.

Bisa membolak-balik dunia ku yang selama ini hanya berpegang pada bumi itu bulat.
Membuka pikiranku lebih luas, walaupun dengan tidak selalu membenarkan perkataannya, bahwa masih banyak yang perlu aku ketahui dan aku bentuk dari diriku, selain tinggi badan yang sepetinya sudah tidak ada harapan untuk tumbuh :')
Membuatku berani mengutarakan hal yang selama ini kupendam, yang selama ini aku hindari untuk menjadi perdebatan, yang selama ini aku bungkam, kusimpan sendiri.

Aku ngga ingin selamanya menjadi seseorang yang membenarkan pernyataan orang tanpa pembelaan.
Suatu saat, aku ingin menang berdebat pikiran melawannya.
Suatu saat, aku ingin bisa membalasnya dengan kalimat, "Enggak selalu begitu. Kalau menurutku ya..." yang selama ini kalimat tersebut selalu bisa dikalahkan olehnya, si master mind.
Suatu saat, aku ingin bisa berdiskusi dengan mata berbinar, kemudian tertawa bersamanya di akhir percakapan, saling menghargai pendapat masing-masing.
Aku ngga ingin kalah terus..

Kalau ini adalah pertandingan, anggap saja aku pemula dan dia adalah juara bertahan.
Nggak ada hasil yang dilalui tanpa proses kan?
Tunggu aku di garis finish ya!


"Kalau bisa menjadi yang lebih baik,
maka menjadi yang pasrah apa adanya adalah aib."


Salam,
Mini Cooper.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar