Menunggu, bukan hal yang menyenangkan.
Meskipun kita berdebar dan penasaran dengan apa yang akan terjadi nantinya,
bagiku tetap menyebalkan, karena aku sebal saat-saat aku dibuat penasaran dan berusaha mencari, hingga harus mengorbankan waktuku.
Hanya orang bodoh yang senang menunggu,
dan sialnya itu aku.
Berpegang dengan kata 'pasrah', aku terus menanti. Bagaimanapun nantinya, bukan masalah.
Toh aku tidak akan menyesal, karena ini yang kupilih
Menunggu itu berat
Karena kita harus selalu ekivalen dengan kalimat yang pernah kita ucapkan
Bagaimana kita menjalaninya, dan semua yang telah kita lalui untuk tetap menjaga itu semua, rasanya akan sia-sia bila kita mengingat kembali alasan kita menunggu
Akankah tekad itu goyah? Tidak tahu
Menunggu itu, tidak tahu
Yang ada di pikiran kita hanya kata tidak tahu, karena kita memang mengharapkan sesuatu yang masih berupa kemungkinan, bukan kepastian.
Kotak kebahagiaanku siap terbuka lebar, begitu pula dengan kantung air mataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar