another blogger

Minggu, 13 Februari 2011

Penyiksaan


SURABAYA- Setelah diadakan penyelidikan terhadap sejumlah kasus penyerangan yang terjadi di SMA Negeri 1 Surabaya, ditemukan tiga buah foto sebagai barang bukti. Ketiga foto ini adalah bentuk-bentuk penyiksaan yang ada di kelas Percepatan 2009. Saya tidak bisa menceritakan detail dari perbuatan biadab ini karena terlalu naas untuk diceritakan. Dan bisa disimpulkan dari ketiga foto di atas, otak dari perbuatan hina ini adalah seorang berbaju warna ungu, dimana orang itu tampak di dua dari tiga foto yang ada. Siapakah sebenarnya dia?

Korban berinisial AR (foto pertama), mengatakan bahwa penyiksaan yang ia alami adalah berupa penyentuhan dagunya. Ia mengaku memiliki sejarah kelam dengan dagu, sehingga kata 'dagu' sendiri tabu baginya. Dari hasil penyelidikan, diduga kuat bahwa pelaku (yang mengenakan baju warna ungu) mengetahui hal ini dan melakukan penyerangan terhadap AR di tempat umum. Apa tujuannya? Apa motifnya? Kita tidak tahu. Tapi AR mengaku bahwa dia dan pelaku memang sempat terlibat suatu bisnis yang tidak diketahui oleh orang-orang. Beberapa saksi mengatakan, bahwa bisnis yang mereka lakukan adalah mencukur jenggot seorang presenter ternama, Peppy. Namun, karena akhirnya AR menolak bisnis tersebut, pelaku berbaju ungu tersebut geram, dan akhirnya melancarkan serangan terhadap dagu AR. Tepatnya tiga hari yang lalu, AR sempat dirawat di rumah sakit karena dagunya sembat digelitiki oleh pelaku.

Korban berinisial GR (foto kedua), mengatakan bahwa ia alami berupa penyiksaan secara lahir dan batin. Ternyata, tidak hanya dalam foto ini, tetapi ia selalu mengalami penyiksaan di kelas. GR mengakui bahwa ia tidak mendapatkan kesempatan untuk melaporkan hal ini pada pihak yang berwajib, karena setiap kali ia ingin mengeluarkan pendapatnya, selalu dihalang-halangi oleh pelaku (yang diduga kuat pula seseorang berbaju ungu ikut terlibat). Mereka seperti ingin membungkam mulut GR agar ia tidak menyebarkan leluconnya yang bisa membuat kelinci terserang ayan. Motif atas penyerangan ini sepertinya belum terlalu masuk akal. Bahkan, anggota kepolisian yang bertugas menangangi kasus ini sepertinya angkat tangan.

Korban berinisial RB (foto ketiga), mengatakan bahwa ia mengalami penyiksaan mental. Sebagai seorang pelajar yang mengaku memiliki keimutan dan kelucuan, ia selalu mendapatkan siksaan berupa gangguan saat ia sedang beraksi (melucu, mengimut). Bisa dilihat dari foto ini, lagi-lagi penyiksaan dilakukan oleh orang berbaju ungu, yang mencoba menghalangi RB saat sedang berpose. Diduga kuat, pelaku berbaju ungu merasa iri dengan kelucuan RB. Ditemui di sebuah acara di jalan Pemuda, RB mengaku penyiksaan yang ia alami masih terus berlanjut. Apalagi setelah beredar berita ini (penyiksaan kelas percepatan 2009) di internet. Bahkan, setiap kali ia akan berpose untuk foto, kamera yang digunakan selalu disabotase oleh pelaku berbaju ungu. Kadang kamera itu meledak, lensanya pecah, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar