Aku menghindari beberapa hal terkadang hanya untuk menyamankan hatiku. Itu saja.
Kalau dengan begini aku bisa hidup lebih tentram dan bahagia, kenapa tidak?
Mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan lain yang sebenarnya bisa terjadi. Kemungkinan? Kurasa aku terlalu lelah untuk terus membuat diriku berpikir bahwa kesempatan selalu ada.
Baiklah, diakhiri saja, ya?
Kalimat-kalimat seperti itu biasanya hanya lewat sebentar di kepalaku, kemudian lenyap bersamaan dengan bangunku yang selalu tepat pukul 4 itu. Ajaib.
Seperti menelan obat batuk, efeknya akan membuatmu mengantuk, tetapi hanya sebentar saja.
Kalau aku bisa melihat menembus ke dalam otak, sepertinya ia dilapisi baja yang menyebabkan kalimat sugesti itu tidak bisa masuk dan meresap kemudian larut di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar