another blogger

Sabtu, 12 Juni 2010

make up

Weekend ini kebetulan aku disibukan (bukan disibukan tepatnya, tapi menyibukan diri) dengan acara pernikahan tanteku. Jadi sejak Jum'at siang, aku udah stand by di sana, bersiap untuk dandan.

Yang memenuhi kepalaku tiga hari sebelum hari jumat adalah............. make up
Well, kalian perlu tahu aku tidak suka di make up. Meski kata wiwi kalau cewek pake make up bakalan tambah cantik, aku tidak menyalahkan, tapi tetap saja aku tidak suka. Entah, mungkin karena rasa 'kecewekanku' kurang sekali, atau bahkan tidak ada :o

Karena ini acara resmi, aku tidak mungkin bilang "ehm enggak deh aku polosan aja" yang aku yakin ujungnya pasti akan berakhir dengan tatapan membunuh dari semua orang. Yang benar saja, masa acara seperti ini akan tampil polosan? pikir mereka. Ke-enggananku sedikit luntur ketika ibu bilang, "udahlah, sekali setaun aja kamu tampil kaya gini kan" thanks mom

dan berkat itu, aku bisa duduk manis di depan meja rias, dengan pasrah, dan membiarkan si perias yang untungnya wanita itu memoles wajahku. Setiap kali dia memoleskan sesuatu, aku pasti membuka mata dan melihat ke arah cermin di depanku, jadi seperti apakah wajahku sekarang? Oh ini masih belum apa-apa rupanya, karena aku belum melihat adanya perubahan yang signifikan (maaf sebelumnya, tapi aku sendiri belum tahu pasti arti kata signifikan. Mungkin untuk mendefinisikan sesuatu yang lebih mendetail atau terlihat)
Tetapi setelah itu, aku mulai merasa bahwa daritadi si perias hanya menepuk-nepukan pad bedaknya ke wajahku. Hm, sepertinya memang bedaknya akan jadi tebal sekali. Dan dengan segenap keberanian aku membuka mata.





God.














Aku shock.
Siapa cewek yang aku lihat di cermin? Cewek putih pucat dengan mata yang sipit. Bahkan kelopaknya pun tidak terlihat.
Jelas itu bukan aku, karena kulitku tidak putih pucat dan mataku tidak sipit. Tapi siapa lagi yang sekarang sedang duduk di depan cermin ini. Hanya ada satu orang, yaitu Rara, ehm maksudku aku sendiri.

Aku sedikit was-was, apa nanti aku akan tampil dengan wajah yang mulai terlihat datar seperti tembok ini? Bahkan hampir menyerupai Michael Jackson. Ya Allah........... pasrah, yang bisa kulakukan hanya pasrah. Sampai-sampai aku tertidur karena pasrahnya --'

Tapi, ketika aku bangun,
wajahku sudah tidak seputih tadi. Ada olesan blush on merah yang membuat wajahku tampak lebih berwarna. Serta eye shadow, eye liner, sampai mascara. Semuanya menyihir rupa Jacko ku menjadi Nia Ramadhani HAHAHAHA





yang aku rasakan sebelum aku tertidur:
1. Shock, pertama karena melihat rupaku yang lebih mirip badut pesta dibandingkan ornag yang mau pergi ke pesta

2. Aku pesimis hasilnya akan bagus, maka aku sudah siap-siap melepas sepatuku untuk mengeplak periasnya kalau-kalau aku tampil dengan riasan begini (Yang ini aku hanya bercanda hahahaha)

3. Apa rupa asliku memang seperti ini? :O

4. Berencana ingin cuci muka dan dandan sendiri kalau hasilnya menor menor

5. (Setelah selesai di dandani) wajahku rasanya berat dan bulu mataku basah. Sesekali hidungku gatal saat dirias, tapi aku jadi enggan menggaruknya. begitu pula ujung mataku yang gatal, karena takut mengacaukan maskara, aku mengurungkan niat untuk menggaruknya

1 komentar:

  1. wah ada nama "saya" di blog seseorang
    hahahahha
    tapi emang bener khn kataku ?
    hasilnya g jelek2 amat gt..

    BalasHapus