another blogger

Rabu, 17 Januari 2018

Insidious: The Last Key

Alohaaa~!
Akhir-akhir ini sering banget ya cerita tentang nonton film haha, tapi emang sih, kalo dihitung-hitung, prevalensi kejadian nonton film dari bulan November-Januari ini lumayan tinggi. Sebeneenya aku pengen review film beserta ceritanya, tapi agak susah ya mencari cara bercerita yang tepat supaya ngga berkesan spoiler 😅


Jadi, kemarin aku nonton Insidious bareng (calon) pasutri, yang dalam hitungan minggu akan sah sebagai pasutri. Bukan hal baru sih kalo aku bagai laron yang ngiterin lampu di antara mereka. Bagai sambel di pentol gila. Nempel mulu......... akunya maksudnya. Alhamdulillah mereka ngga keberatan ada aku, tapi who knows ya dalam hati sebenarnya berharap aku takada wkwkwkwkw :")) Tapi, untung hari itu ada satu teman lagi yang ikutan nonton. Jadi total, ada dua obat nyamuk disana. Anti gatel-gatel beneran deh Hillary dan mas Ozi. Senggaknya, karena ada temennya, jadinya aku ngga keliatan pathetic banget lah kalo ada yang liat kenapa aku ada di antara orang pacaran........

Yak, langsung ke film ya
Insidious: The Last Key ini adalah film ke4 dari sekuel Insidious. Bisa ditebak dari alur film sebelumnya (insidious 3) bahwa timeplace nya mundur, ke jaman Elise sebelum ketemu Josh-Dalton. Kalau insidious 1 bersambung ke insidious 2, insidious 3 bersambung ke insidious 4, dan insidious 4 ini adalah awal dari insidious 1 (bingung yak....)

Menceritakan Elise, nenek-nenek yang punya kemampuan melihat, berkomunikasi, bahkan masuk ke dunia lain, saat menerima klien yang beralamat tempat tinggal di bekas rumahnya dulu. Dimana dia punya banyak kenangan buruk disana. Film dibuka dengan cuplikan flashback masa kecil Elise. Bapaknya yang seorang tentara atau yang bagian menyiksa (? Kalau lihat dari bajunya dan dia bilang kalau pekerjaan dia emang menghukum orang), yang ngga suka dengan bakat Elise yang sedari kecil bisa lihat hal-hal supranatural, selalu ngehukum Elise tiap kali dia bereaksi kalo liat hantu. Suatu malam, ketika Elise dan adiknya, Christian, mau tidur, tiba-tiba dia ngerasain ada gangguan di kamarnya. Teriaklah dia karena emang super ngagetin, penonton aja kaget wkwk. Bisa tebak kan selanjutnya? Si bapak dengan galaknya dateng, langsung ngehampirin Elise, sementara ibunya yang sayang sama Elise berusaha menahan amarah bapaknya.

"Kamu lihat hantu?"
"Iya.."
"Elise.. sebenernya aku ngga mau ngehukum kamu. Cukup bilang enggak aja ya, kalau kutanya. Kamu lihat hantu?"
"Iyaaa! Aku lihat.."
Dalam hati ngebatin, ni anak kenapa ga bohong aja ya, demi kemaslahatan dan kebahagiaan dirinya sendiri. Tapi kalo dia jawab enggak, tamat dah mungkin ini filmnya di menit ke 15...... yak, dihukum pukul lah si Elise sama bapaknya pakai tongkat. Sadis :( sampai-sampai di tembok kamarnya, ada bekas tangannya Elise disana. Bekas darah mungkin ya?

Ngga cukup dengan mukulin Elise, si bapak ngurung Elise di basement (?) rumah mereka yang super gelap :( dan jengjengjeng.......... mulailah hal-hal aneh bermunculan dari sana. Intinya adalah, ada sesuatu yang minta tolong bantuan Elise buat ngebukain pintu yang ada di ruangan itu, pakai kunci yang tergantung. "Kamu punya kekuatan lebih dari yang kamu kira..." kami, para penonton, udah geregetan aja pengen ngehalangin Elise ngebukain pintu tersebut. Karena kami berspekulasi bahwa semua kekuatan jahat berawal dari sana. Bener aja, abis itu banyak kejadian-kejadian horor dan Elise menganggap bahwa dia lah yang membawa kekuatan jahat tadi ke dunia nyata.

Cerita insidious kali ini tentang memecahkan misteri kekuatan jahat di rumah Elise dulu, yang sekarang dihuni oleh orang baru. Dari efek film, menurutku lumayan lah, cukup menegangkan, tapi penampakannya ngga sebanyak itu. Dibandingkan insidious 1 atau the conjuring, mungkin masih dibawahnya ya. Aku pun juga udah mulai ngga menutup mata dan telinga ketika hantunya muncul, walaupun masih merem-merem dikit hahaha :"

Dari ceritanya, menurutku lumayan juga karena misterinya tersampaikan dan terjelaskan dengan baik. Walaupun beberapa adegan yang diharapkan sebagai klimaks film ada yang kurang "dapet" gitu deh, dan ada twist yang menjebak pemikiran penonton. Kami jadi menggumam "Ealaaaah ternyata!" atau "Hooo kukira.....", tapi overall yaa... bolehlah. Kaya yang aku bilang, aku nonton film horor karena lebih tertarik ke ceritanya, sejarahnya, gimana kok bisa jadi hantu, kaya gitu-gitu deh. Makanya waktu film The Ring (2017) yang kata orang-orang biasa aja, menurutku bagus karena ceritanya bagus. Sama kaya film kali ini. Buat yang berharap bakalan horor banget, mungkin bakal kecewa, karena ngga memuaskan hasrat horor kalian wkwkw. Tapi tetep aja sih, lebih baik tidak ditonton sendiri......

Kaya yang aku bilang, insidious 4 ini bersambung ke Insidious 1. Jadi di akhir film, Elise ketemu seorang anak kecil di dunia lain. Abis itu, dia mimpi ada anak yang butuh pertolongan. Tiba-tiba, dia dapet telfon dari Lorraine (yang aku masih ngga yakin apakah Lorraine ini adalah Lorraine yang sama dengan yang di Conjuring), minta tolong buat nyelamatin cucunya yang bernama Dalton. Disitulah mulai deh petualangan Elise menyelamatkan Dalton di Insidious 1.

Rating (menurut saya): 6.8/10
Bagi yang suka horor, ngga rugi sih nonton film ini di bioskop, karena suaranya bakal lebih menggelegar daripada nonton di laptop.

Selamat menonton, guys!

2 komentar: