Obviously, can't blame anyone for this butterflies in my stomach.........
Rabu, 31 Januari 2018
Minggu, 28 Januari 2018
Yayayaya
Kepalaku sampai pusing sore itu,
Berkali-kali kupandangi layar ponsel.
Nyalanya redup terang.
Begitu mulai gelap, kutekan lagi.
Begitu terus, sampai magrib,
Dan ibu memanggilku untuk sholat berjamaah
Selesai sholat, aku dengan bodohnya kembali melakukan kegiatan yang sama.
Sudah kuketik beberapa kata, kuhapus lagi.
Baterai nya pun sudah tinggal sedikit.
Maka, aku memutuskan.
"Kalau ponselnya mati, berarti memang ngga boleh,"
Begitulah, maka kubiarkan ponselnya tanpa berusaha mengisi daya nya.
Selalu begitu,
Aku selalu sibuk mencari-cari alasan untuk menghubungimu.
Berusaha berpikir rasional,
Bahwa tidak ada satupun hal yang bisa kugunakan sebagai alasan.
Berhak pun mungkin tidak.
Biasanya, setelah kepalaku tidak bisa berpikir lebih lama lagi, aku akan menyerah.
Pasrah, memang mungkin tidak ada kesempatan untukku.
Tiba-tiba, ponselku berdering.
"Ca, ada tugas apa ya? Besok?"
Jantungku seperti mau keluar....
Untuk pertama kalinya dalam dua tahun masa tugasku,
Aku bersyukur... menjadi ketua kelas.
Sabtu, 27 Januari 2018
Dilan 1990
Salah satu film Indonesia yang sekarang lagi jadi trending topic dimana-mana karena line filmnya adalah Dilan 1990. Siapa sih yang ngga tau? Judul, cuplikan film, percakapannya, pemerannya, semua muncul di berbagai tempat. Viral banget deh. Pemerannya pun banyak menuai kontroversi. Ada yang bilang cocok, ada yang bilang ngga cocok. Dua kali nonton bioskop pun, aku sempat liat trailer film ini, yang bikin aku speechless denger line yang ada di filmnya. Hm... gimana ya...
Sebelum postingan ini, aku sempat ngepost juga salah satu line yang ada di novel karya Pidi Baiq ini. Aku ngga tau apakah line tersebut ada juga dalam film. Yang jelas, menarik perhatian banget. Kaya yang aku bilang ya, mungkin aku bukan orang yang romantis. Atau kadar romantisku ngga sampe kesana. Buat aku, agak cheesy dan.... aneh (?). Entahlah apa ada ya orang yang beneran bakal ngadoin gebetannya TTS?
Nah, daripada aku ngejudge duluan, aku memutuskan buat baca novelnya. Penasaran juga sama komentar-komentar tentang "Film ngga sebagus novelnya," atau "Baca novelnya emang selalu ada feel yang beda..". Berhubung belum tertarik buat nonton filmnya di bioskop, akhirnya aku memutuskan buat baca novelnya aja.
Dan ternyata.......
Ceritanya lumayan menarik. Kalau dikategorikan, kayanya masuk novel teenlit ya, menceritakan kehidupan percintaan siswa SMA tahun 1990 yang mungkin di sekolahku ngga akan kejadian hal serupa. Atau bahkan punya siswa kaya Dilan.
Dilan, digambarkan sebagai seorang siswa SMA kelas 2 di Bandung, anggota geng motor, suka berkelahi, pintar, dan jatuh cinta sama seorang anak baru pindahan dari Jakarta, namanya Milea. Menceritakan perjuangan Dilan demi mendapatkan hati Milea, dengan cara-cara khas Dilan dan kalimat-kalimat pdkt yang bikin cewek speechless. Dilan selain anggota geng motor, juga termasuk anak yang sering dihukum. Dia juga stand up dalam melawan guru yang dirasa melakukan hal yang ngga sepantasnya.
Karena udah terdoktrin dengan Iqbaal sebagai sosok Dilan, selama baca novel pun, imajinasiku ngemunculin Iqbaal disana. Bisa bayangin dong gimana aku nggak senyum-senyum sendiri waktu baca novelnya karena ngebayangin Iqbaal terus....
Lanjut ke cerita ya..
Dilan selalu punya banyak cara pdkt ke Milea, yang bahkan ngga akan disangka-sangka. Aku pun sampai "Ya Allah ni anak!" gitu lhoo selama baca. Bener-bener diluar dugaan! Kalau aku ngebayangin cara-cara standar ala novel teenlit, disini beda! Cara yang sangaat ngeselin, tapi nunjukin kalau dia care sama Milea *eaeaea*. Mungkin tokoh-tokoh Tsundere gitu biasanya lebih laku ya di kalangan pembaca cewek kaya aku, tapi, cowok yang terang-terangan + super usil kaya Dilan gini juga ngga kalah mencuri hatinya :"( maafkan diriku yang gampang jatuh hati pada fictional character :"(
Dari cara-cara uniknya tadi, cewek manasih yang nggak klepek-klepek. Satu seri Dilan 1990 ini menceritakan awal Dilan-Milea, gimana Milea putus dari pacarnya yang lama, kisah-kisah remaja SMA gitu lah. Percakapan receh Dilan-Milea, Dilan yang super talkative. Yang bikin beda adalah setting waktunya. Aku engga tahu ya gimana, tapi romantisme tahun 1990 dengan yang sekarang beda. Makanya ngga heran kalo banyak yang "ih apaan sih.." "ih alay" "Lapo ae..." begitu mendengar line nya Dilan di film. Kalo diterjemahkan ke jaman sekarang, kesannya emang agak norak dan bikin kita nampol yang ngomong, malu tapi sebenernya seneng juga digombalin wkwkw :"))
Salah satu yang bikin aku histeris adalah adegan di screenshot di atas >< sumpah itu kisah cinta-cintaan anak sekolah banget yak! Wkwk ga jelas serius apa enggaknya 😂😂 tapi cukup bikin bahagia bacanya... :"
Si Dilan ini ternyata suka sastra. Hobinya baca buku dan bikin puisi, padahal anggota geng motor yang suka berantem. Mungkin karena itu ya, dia punya cara sendiri buat ngungkapin rasa sukanya ke Milea, yang agak-agak dramatis gitulah. Gombalan-gombalan sastra yang agak....... ya gitudeh. Sebagai anak geng motor, tentu aku ngebayanginnya Dilan berperawakan atletis, badannya tinggi agak berisi, muka agak tajam beda sama Iqbaal sebenernya, tapi Iqbaal pun nggak masalah hahaha.
Overall, cerita pertama Dilan 1990 ini yah cukup menarik lah. Ngga seburuk komentar orang-orang tentang filmnya. Cukup menarik buat aku lanjut ngebaca seri buku kedua dan ketiga nya. Cerita Dilan-Milea ini, kalo boleh jujur, berhasil bikin aku senyum-senyum sendiri selama baca (apalagi ngebayangin Iqbaal...). Kisah cinta-cintaan jaman SMA banget, yang lucu, seru, dan bikin deg-degan. Yang cuma ada pas jaman sekolah. Rasanya kaya pengen ngulang masa SMA... hahaha. Kejadian di kelas, di kantin, di lapangan, upacara bendera, semua bikin nostalgia ke jaman sekolah. Cerita Dilan-Milea ini beneran persis dengan kisah cinta masa SMA harapan banyak anak perempuan pada masanya :") akupun waktu SMA juga mungkin pengen punya cerita kayak begitu wkwkw
Setelah baca novelnya, aku jadi agak sedikit tertarik sama cerita Dilan-Milea ini. Yang pada jaman mereka termasuk romantis. Dari yang aku sama sekali ngga minat nonton, jadi mulai nyari cuplikan Iqbaal di youtube wkwkw *gara-gara Iqbaal!*
Ada yang udah nonton filmnyaa? Gimana menurut kalian?
Sebelum postingan ini, aku sempat ngepost juga salah satu line yang ada di novel karya Pidi Baiq ini. Aku ngga tau apakah line tersebut ada juga dalam film. Yang jelas, menarik perhatian banget. Kaya yang aku bilang ya, mungkin aku bukan orang yang romantis. Atau kadar romantisku ngga sampe kesana. Buat aku, agak cheesy dan.... aneh (?). Entahlah apa ada ya orang yang beneran bakal ngadoin gebetannya TTS?
Nah, daripada aku ngejudge duluan, aku memutuskan buat baca novelnya. Penasaran juga sama komentar-komentar tentang "Film ngga sebagus novelnya," atau "Baca novelnya emang selalu ada feel yang beda..". Berhubung belum tertarik buat nonton filmnya di bioskop, akhirnya aku memutuskan buat baca novelnya aja.
Dan ternyata.......
Ceritanya lumayan menarik. Kalau dikategorikan, kayanya masuk novel teenlit ya, menceritakan kehidupan percintaan siswa SMA tahun 1990 yang mungkin di sekolahku ngga akan kejadian hal serupa. Atau bahkan punya siswa kaya Dilan.
Dilan, digambarkan sebagai seorang siswa SMA kelas 2 di Bandung, anggota geng motor, suka berkelahi, pintar, dan jatuh cinta sama seorang anak baru pindahan dari Jakarta, namanya Milea. Menceritakan perjuangan Dilan demi mendapatkan hati Milea, dengan cara-cara khas Dilan dan kalimat-kalimat pdkt yang bikin cewek speechless. Dilan selain anggota geng motor, juga termasuk anak yang sering dihukum. Dia juga stand up dalam melawan guru yang dirasa melakukan hal yang ngga sepantasnya.
Karena udah terdoktrin dengan Iqbaal sebagai sosok Dilan, selama baca novel pun, imajinasiku ngemunculin Iqbaal disana. Bisa bayangin dong gimana aku nggak senyum-senyum sendiri waktu baca novelnya karena ngebayangin Iqbaal terus....
Lanjut ke cerita ya..
Dilan selalu punya banyak cara pdkt ke Milea, yang bahkan ngga akan disangka-sangka. Aku pun sampai "Ya Allah ni anak!" gitu lhoo selama baca. Bener-bener diluar dugaan! Kalau aku ngebayangin cara-cara standar ala novel teenlit, disini beda! Cara yang sangaat ngeselin, tapi nunjukin kalau dia care sama Milea *eaeaea*. Mungkin tokoh-tokoh Tsundere gitu biasanya lebih laku ya di kalangan pembaca cewek kaya aku, tapi, cowok yang terang-terangan + super usil kaya Dilan gini juga ngga kalah mencuri hatinya :"( maafkan diriku yang gampang jatuh hati pada fictional character :"(
Dari cara-cara uniknya tadi, cewek manasih yang nggak klepek-klepek. Satu seri Dilan 1990 ini menceritakan awal Dilan-Milea, gimana Milea putus dari pacarnya yang lama, kisah-kisah remaja SMA gitu lah. Percakapan receh Dilan-Milea, Dilan yang super talkative. Yang bikin beda adalah setting waktunya. Aku engga tahu ya gimana, tapi romantisme tahun 1990 dengan yang sekarang beda. Makanya ngga heran kalo banyak yang "ih apaan sih.." "ih alay" "Lapo ae..." begitu mendengar line nya Dilan di film. Kalo diterjemahkan ke jaman sekarang, kesannya emang agak norak dan bikin kita nampol yang ngomong, malu tapi sebenernya seneng juga digombalin wkwkw :"))
Salah satu yang bikin aku histeris adalah adegan di screenshot di atas >< sumpah itu kisah cinta-cintaan anak sekolah banget yak! Wkwk ga jelas serius apa enggaknya 😂😂 tapi cukup bikin bahagia bacanya... :"
Si Dilan ini ternyata suka sastra. Hobinya baca buku dan bikin puisi, padahal anggota geng motor yang suka berantem. Mungkin karena itu ya, dia punya cara sendiri buat ngungkapin rasa sukanya ke Milea, yang agak-agak dramatis gitulah. Gombalan-gombalan sastra yang agak....... ya gitudeh. Sebagai anak geng motor, tentu aku ngebayanginnya Dilan berperawakan atletis, badannya tinggi agak berisi, muka agak tajam beda sama Iqbaal sebenernya, tapi Iqbaal pun nggak masalah hahaha.
Overall, cerita pertama Dilan 1990 ini yah cukup menarik lah. Ngga seburuk komentar orang-orang tentang filmnya. Cukup menarik buat aku lanjut ngebaca seri buku kedua dan ketiga nya. Cerita Dilan-Milea ini, kalo boleh jujur, berhasil bikin aku senyum-senyum sendiri selama baca (apalagi ngebayangin Iqbaal...). Kisah cinta-cintaan jaman SMA banget, yang lucu, seru, dan bikin deg-degan. Yang cuma ada pas jaman sekolah. Rasanya kaya pengen ngulang masa SMA... hahaha. Kejadian di kelas, di kantin, di lapangan, upacara bendera, semua bikin nostalgia ke jaman sekolah. Cerita Dilan-Milea ini beneran persis dengan kisah cinta masa SMA harapan banyak anak perempuan pada masanya :") akupun waktu SMA juga mungkin pengen punya cerita kayak begitu wkwkw
Setelah baca novelnya, aku jadi agak sedikit tertarik sama cerita Dilan-Milea ini. Yang pada jaman mereka termasuk romantis. Dari yang aku sama sekali ngga minat nonton, jadi mulai nyari cuplikan Iqbaal di youtube wkwkw *gara-gara Iqbaal!*
Ada yang udah nonton filmnyaa? Gimana menurut kalian?
Jumat, 26 Januari 2018
Parameter
"Selamat Ulang Tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya"
Oke. Kalo parameter romantis adalah seperti yang di atas, fix, aku bukan orang yang romantis...... :(
Oke. Kalo parameter romantis adalah seperti yang di atas, fix, aku bukan orang yang romantis...... :(
Sedang Berjuang
Kapan hari, aku iseng ngehubungin salah satu teman yang udah lumayan lama ngga kontak. Sebenernya ngga lama-lama banget sih, tapi dia bagai hilang ngga muncul di grup manapun. Awalnya, chat ku ngga dibales. Di read pun engga. Sampai keesokan harinya dia baru bales.
"Quarter life crisis, Ra...."
Katanya, waktu aku tanya, "Kamu gapapa?"
Istilah ini belakangan sangat santer terlihat di timeline line, instagram, twitter. bisa ditebak yang ngeshare/like adalah teman-temanku sendiri yang rata-rata seumuran atau beda dikit umurnya dari aku. Hampir semua mengalami atau sedang concern dengan problem satu ini. Ngga luput juga diriku :") yang sedang dalam fase 'ngga tau apa yang dicapai, dikerjakan, diharapkan'.
Waktu koas dulu, goal ku sebagai mahasiswa pendidikan profesi adalah lulus. Tiap bangun tidur langsung kebayang apa aja yang aku lakuin hari ini, apa yang harus aku dapat hari ini, apa yang harus aku capai. Bayangan-bayangan indah setelah lulus yang berbeda 360' dari kehidupan koasku ini jadi penyemangat supaya semua ini cepet berakhir.
Tapi namanya hidup ya *sok tua banget* ngga mudah. Butuh proses untuk bisa mencapai titik yang sesuai harapan, ngga begitu lulus langsung dapet semua yang kamu mau. Dan yang paling bikin frustasi, kamu akan mulai berpikir, "Apa yang sebenarnya aku mau? Apa aku suka yang kulakukan? Apa ini yang mau aku lakuin sampai tua?"
Pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban kaya gitu kadang bikin stres. Sebut aja aku overthinking ya, tapi di setiap hari nya aku menjalani kegiatan, selalu kepikiran, "Apa ini yang bener-bener pengen aku lakuin?"
Quarter life crisis biasanya identik dengan dewasa muda yang agak kehilangan arah, semangat, tujuan hidup di usia dan fase peralihan yang cukup berat. Menurut Wikipedia, Quater Life Crisis adalah dimana orang-orang usia 20s sampai 30s berada pada fase mulai mempertanyakan hidup mereka, dipengaruhi stres dalam menjadi orang dewasa.
Terus... kudu gimana kalau udah terjebak dalam situasi ini? Aku sendiri juga bingung, mikirin gimana caranya bisa keluar dari jebakan, bisa lebih tenang tiap bangun pagi, ada sesuatu yang aku tuju.
Sebagai dokter gigi, sebelum lulus pun aku selalu ngebayangin diriku praktek, mendedikasikan diriku untuk praktek. Tapi setelah jadi dokter gigi, aku mulai bertanya-tanya, apakah aku suka praktek? Kalau cuma sekedar ngga passion aja sih ngga apa ya, tapi gimana kalau sampai membawa kerugian untuk orang lain? Sedangkan kami di sumpah untuk selalu memberikan yang terbaik.
Dari segitu banyak postingan quarter life crisis yang dilike atau di share teman-teman, ada satu yang menarik perhatian: IKIGAI. Sebuah konsep yang dianut orang-orang Jepang dalam menjalani hidupnya supaya lebih berarti. "A reason for being". Dimana konsep ini berpacu pada 4 aspek: Apa yang kamu sukai, apa yang dibutuhkan dunia, apa yang kamu kuasai, dan apa yang bisa kamu lakukan dan itu dibayar. Dengan menganut konsep ini, diyakini hidup akan lebih bermakna. Untuk selengkapnya tentang Ikigai, bisa kepo sendiri ya di internet hahaha.
Aku mulai menerapkan konsep IKIGAI ini, dari hal yang paling sederhana. Memilih mengerjakan sesuatu yang aku suka lebih dulu. Misalnya suatu hari aku dapat tawaran 2 kegiatan, aku pasti milih yang aku excited buat ngelakuinnya. Karena buat aku, mood dan yang aku rasain itu yang terpenting HAHAHA. Aku sering banget minta tolong digantiin jaga sama temen, sampai-sampai beberapa temen nanya, "Kamu kemana sih kok sering bolos praktek?" well..... aku memilih buat melakukan kegiatan lain yang masuk dalam konsep IKIGAI tadi (aku suka, aku bisa, aku dibayar, dan dibutuhkan dunia). Walaupun ngga jarang juga sih aku minta tolong digantikan jaga buat sekedar liburan atau istirahat karena ngga mood wkwkwk *plis jangan dicontoh* 😂
Waktu itu aku ada kesempatan buat kerja di Rumah Sakit diluar kota. Buat banyak orang, itu adalah suatu kesempatan besar yang ngga untuk disia-sia kan. Tapi buat aku, itu adalah kegalauan besar. Apa aku suka praktek? Apa aku siap dengan segala peraturan yang ada? Apa aku bisa bertahan? Apa aku ini apa aku itu... penuh pertanyaan deh di benakku. Akhirnya, aku melepas kesempatan itu, karena aku ngga yakin bisa suka dan senang dalam mengerjakannya. Kalau kata orang-orang, awalnya emang berat, lama-lama nanti jadi suka. Jangan belom apa-apa udah menyerah. Sebenernya lebih ke bukan belom apa-apa udah menyerah sih. Aku pengen bekerja dengan 'cerdas' aja. Apa yang aku suka, apa yang aku kuasai, digaji, dan dibutuhkan orang. Kalau ada kesempatan lain di Surabaya dan sesuai dengan 4 aspek itu, kenapa aku ngga stay aja?
Kalau kata ibu, masih terlalu cepat buat bilang "ini bukan passionku," atau "aku kok cenderung ngga pengen jadi praktisi ya.." karena hitungannya, aku belom ada satu tahun nih jadi Dokter Gigi, masih banyak yang belum aku explore. Makanya, aku akan pelan-pelan menjalaninya, aku harus mencari nikmatnya praktek sambil mencari-cari apa yang sebenernya pengen aku lakuin. Daripada pas mau praktek, aku dihantui perasaan ngga enak, mending hari itu off. Menikmati prosesnya. Aku harus dapet 'nikmatnya' praktek. Berdoa, bersyukur atas apa yang diterima sekarang, dan supaya selalu ditunjukkan yang terbaik.
Jadi, bukan berarti aku nggak suka praktek atau mengerjakan pasien yaa. Banyak juga waktu-waktu aku menikmati praktek. Ketemu orang-orang baru. Ngelihat pasien ngerasa puas setelah perawatan. Aku ngerasa senang mengerjakan perawatan-perawatan tertentu. Bahkan, ngerjain pasien bisa jadi salah satu moodbooster. Tapi, ada kalanya juga aku ngerasa down, atau butuh off. Waktu yang kaya gitulah aku tau aku butuh rehat sejenak, melakukan hal lain yang bisa bikin aku semangat lagi.
Buat teman-teman yang sedang mengalami situasi yang sama denganku, tetap bersabar ya :") ngga mudah emang, apalagi kalau banyak keterbatasan kondisi. Tapi, semua pasti ada jalan dan waktunya. Aku pernah baca satu quotes menghadapi QLC ini. Caranya adalah: berhenti sejenak, tutup mata, tarik nafas, pergi liburan! Solutif. Paling enggak, pergi makan makanan enak atau nonton film uda lumayan meningkatkan mood :") *kalo aku sih* untungnya, walaupun gampang kehilangan semangat, aku juga gampang dapet semangat lagi.... abis keisi lagi energi semangatnya, lanjut kerja lagi! Jangan liburan lama-lama 😂😂
Nikmati proses pencarian ini. Kalau belum ada yang sesuai dengan konsep tadi, yauda tetap kerjakan yang biasanya kamu kerjakan, jangan sampai berhenti bekerja, atau keterusan gara-gara alasan "Aku ngga suka" dan memilih santai-santai di rumah karena itu yang kamu suka *bawa biskuat*. Kalau kaya gitu mah, sama aja ga ada artinya kamu hidup.......... Nikmati prosesnya, perbanyak ibadah dan doa, sambil mencari tujuan. Aku ngomong gini bukan berarti aku udah berhasil lepas dari QLC, tapi aku juga sedang menyemangati diri sendiri dengan nulis semua yang pengen aku dengar buat aku dari orang lain. Sama-sama berjuang ya! Bismillah...
"Quarter life crisis, Ra...."
Katanya, waktu aku tanya, "Kamu gapapa?"
Istilah ini belakangan sangat santer terlihat di timeline line, instagram, twitter. bisa ditebak yang ngeshare/like adalah teman-temanku sendiri yang rata-rata seumuran atau beda dikit umurnya dari aku. Hampir semua mengalami atau sedang concern dengan problem satu ini. Ngga luput juga diriku :") yang sedang dalam fase 'ngga tau apa yang dicapai, dikerjakan, diharapkan'.
Waktu koas dulu, goal ku sebagai mahasiswa pendidikan profesi adalah lulus. Tiap bangun tidur langsung kebayang apa aja yang aku lakuin hari ini, apa yang harus aku dapat hari ini, apa yang harus aku capai. Bayangan-bayangan indah setelah lulus yang berbeda 360' dari kehidupan koasku ini jadi penyemangat supaya semua ini cepet berakhir.
Tapi namanya hidup ya *sok tua banget* ngga mudah. Butuh proses untuk bisa mencapai titik yang sesuai harapan, ngga begitu lulus langsung dapet semua yang kamu mau. Dan yang paling bikin frustasi, kamu akan mulai berpikir, "Apa yang sebenarnya aku mau? Apa aku suka yang kulakukan? Apa ini yang mau aku lakuin sampai tua?"
Pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban kaya gitu kadang bikin stres. Sebut aja aku overthinking ya, tapi di setiap hari nya aku menjalani kegiatan, selalu kepikiran, "Apa ini yang bener-bener pengen aku lakuin?"
Quarter life crisis biasanya identik dengan dewasa muda yang agak kehilangan arah, semangat, tujuan hidup di usia dan fase peralihan yang cukup berat. Menurut Wikipedia, Quater Life Crisis adalah dimana orang-orang usia 20s sampai 30s berada pada fase mulai mempertanyakan hidup mereka, dipengaruhi stres dalam menjadi orang dewasa.
Terus... kudu gimana kalau udah terjebak dalam situasi ini? Aku sendiri juga bingung, mikirin gimana caranya bisa keluar dari jebakan, bisa lebih tenang tiap bangun pagi, ada sesuatu yang aku tuju.
Sebagai dokter gigi, sebelum lulus pun aku selalu ngebayangin diriku praktek, mendedikasikan diriku untuk praktek. Tapi setelah jadi dokter gigi, aku mulai bertanya-tanya, apakah aku suka praktek? Kalau cuma sekedar ngga passion aja sih ngga apa ya, tapi gimana kalau sampai membawa kerugian untuk orang lain? Sedangkan kami di sumpah untuk selalu memberikan yang terbaik.
Dari segitu banyak postingan quarter life crisis yang dilike atau di share teman-teman, ada satu yang menarik perhatian: IKIGAI. Sebuah konsep yang dianut orang-orang Jepang dalam menjalani hidupnya supaya lebih berarti. "A reason for being". Dimana konsep ini berpacu pada 4 aspek: Apa yang kamu sukai, apa yang dibutuhkan dunia, apa yang kamu kuasai, dan apa yang bisa kamu lakukan dan itu dibayar. Dengan menganut konsep ini, diyakini hidup akan lebih bermakna. Untuk selengkapnya tentang Ikigai, bisa kepo sendiri ya di internet hahaha.
Aku mulai menerapkan konsep IKIGAI ini, dari hal yang paling sederhana. Memilih mengerjakan sesuatu yang aku suka lebih dulu. Misalnya suatu hari aku dapat tawaran 2 kegiatan, aku pasti milih yang aku excited buat ngelakuinnya. Karena buat aku, mood dan yang aku rasain itu yang terpenting HAHAHA. Aku sering banget minta tolong digantiin jaga sama temen, sampai-sampai beberapa temen nanya, "Kamu kemana sih kok sering bolos praktek?" well..... aku memilih buat melakukan kegiatan lain yang masuk dalam konsep IKIGAI tadi (aku suka, aku bisa, aku dibayar, dan dibutuhkan dunia). Walaupun ngga jarang juga sih aku minta tolong digantikan jaga buat sekedar liburan atau istirahat karena ngga mood wkwkwk *plis jangan dicontoh* 😂
Waktu itu aku ada kesempatan buat kerja di Rumah Sakit diluar kota. Buat banyak orang, itu adalah suatu kesempatan besar yang ngga untuk disia-sia kan. Tapi buat aku, itu adalah kegalauan besar. Apa aku suka praktek? Apa aku siap dengan segala peraturan yang ada? Apa aku bisa bertahan? Apa aku ini apa aku itu... penuh pertanyaan deh di benakku. Akhirnya, aku melepas kesempatan itu, karena aku ngga yakin bisa suka dan senang dalam mengerjakannya. Kalau kata orang-orang, awalnya emang berat, lama-lama nanti jadi suka. Jangan belom apa-apa udah menyerah. Sebenernya lebih ke bukan belom apa-apa udah menyerah sih. Aku pengen bekerja dengan 'cerdas' aja. Apa yang aku suka, apa yang aku kuasai, digaji, dan dibutuhkan orang. Kalau ada kesempatan lain di Surabaya dan sesuai dengan 4 aspek itu, kenapa aku ngga stay aja?
Kalau kata ibu, masih terlalu cepat buat bilang "ini bukan passionku," atau "aku kok cenderung ngga pengen jadi praktisi ya.." karena hitungannya, aku belom ada satu tahun nih jadi Dokter Gigi, masih banyak yang belum aku explore. Makanya, aku akan pelan-pelan menjalaninya, aku harus mencari nikmatnya praktek sambil mencari-cari apa yang sebenernya pengen aku lakuin. Daripada pas mau praktek, aku dihantui perasaan ngga enak, mending hari itu off. Menikmati prosesnya. Aku harus dapet 'nikmatnya' praktek. Berdoa, bersyukur atas apa yang diterima sekarang, dan supaya selalu ditunjukkan yang terbaik.
Jadi, bukan berarti aku nggak suka praktek atau mengerjakan pasien yaa. Banyak juga waktu-waktu aku menikmati praktek. Ketemu orang-orang baru. Ngelihat pasien ngerasa puas setelah perawatan. Aku ngerasa senang mengerjakan perawatan-perawatan tertentu. Bahkan, ngerjain pasien bisa jadi salah satu moodbooster. Tapi, ada kalanya juga aku ngerasa down, atau butuh off. Waktu yang kaya gitulah aku tau aku butuh rehat sejenak, melakukan hal lain yang bisa bikin aku semangat lagi.
Buat teman-teman yang sedang mengalami situasi yang sama denganku, tetap bersabar ya :") ngga mudah emang, apalagi kalau banyak keterbatasan kondisi. Tapi, semua pasti ada jalan dan waktunya. Aku pernah baca satu quotes menghadapi QLC ini. Caranya adalah: berhenti sejenak, tutup mata, tarik nafas, pergi liburan! Solutif. Paling enggak, pergi makan makanan enak atau nonton film uda lumayan meningkatkan mood :") *kalo aku sih* untungnya, walaupun gampang kehilangan semangat, aku juga gampang dapet semangat lagi.... abis keisi lagi energi semangatnya, lanjut kerja lagi! Jangan liburan lama-lama 😂😂
Nikmati proses pencarian ini. Kalau belum ada yang sesuai dengan konsep tadi, yauda tetap kerjakan yang biasanya kamu kerjakan, jangan sampai berhenti bekerja, atau keterusan gara-gara alasan "Aku ngga suka" dan memilih santai-santai di rumah karena itu yang kamu suka *bawa biskuat*. Kalau kaya gitu mah, sama aja ga ada artinya kamu hidup.......... Nikmati prosesnya, perbanyak ibadah dan doa, sambil mencari tujuan. Aku ngomong gini bukan berarti aku udah berhasil lepas dari QLC, tapi aku juga sedang menyemangati diri sendiri dengan nulis semua yang pengen aku dengar buat aku dari orang lain. Sama-sama berjuang ya! Bismillah...
Selasa, 23 Januari 2018
Kebodohan
Jaman aku SMP dulu nyebut ini "Telor Naruto"
Soalnya kalo kamu dengan sabar ngerawat telur ini, direndam di air panas, terus diganti airnya jadi air dingin, rendam air panas lagi, nggak lama telur ini bakal pecah terus keluar mini figure Naruto dari dalamnya..... aku lupa punyaku akhirnya pecah jadi Naruto, atau udah keburu dibuang sama ibu sebelum menetas.
Merasa ultra stupid,
tapi nggak juga, karena banyak yang percaya 😂😂
Senin, 22 Januari 2018
Your Person
Kejadian paling epic pagi ini adalah, tiba-tiba ada pasien masuk ketika kamu lagi terharu nonton serial tv di hp. Pelajaran yang didapatkan adalah, kurangi keseriusan nonton film ketika jaga, harus peka waktu ada yang ketok-ketok. Kalau ngga mau pasienmu sampai nanya, "Dok? Ngga apa-apa, dok?" 😂😂
Akhirnya aku nonton Grey's Anatomy season 14, setelah penantian panjang dari akhir tahun kemaren. Sebelumnya, aku uda ngikutin perkembangan ceritanya dari twitter, dan kuakui season kali ini emang bikin banjir air mata. Banyak kejadian-kejadian mengharukan, misalnya waktu Amelia ternyata punya tumor di otaknya. Kali ini, yang bikin mewek adalah Meredith akhirnya dapet Harper Avery's Award :")
Episode 7 ini dibuka dengan Meredith yang bersiap berangkat ke Boston buat menghadiri ceremony awarding Harper Avery's. Entah karena masih trauma naik pesawat atau emang ada feeling harus tetap stay di Seattle, Meredith malah memilih ngerawat pasien-pasien di UGD. Yang bikin kaget adalah, 3 orang pasien gawat darurat pagi itu mirip banget kaya George, Cristina, dan Izzie. Meredith makin ngga berat buat pergi.... Alex, Bailey, Webber pun ngerasain hal yang sama, kaya ketemu lagi sama mereka. Semacam reuni geng Seattle :") orang-orang pada kesel soalnya Mer kaya ngga peduli soal nominasi awardnya dan sekuat tebaga ngebujuk Mer supaya segera berangkat ke Boston. Tapi dia jawab, "Aku mau banget dapet penghargaan itu. Tapi disini ada Cristina, satu-satunya alasanku pengen banget dapet penghargaan itu ," :")
dan dii akhir episode, Meredith dinyatakan sebagai peraih penghargaan Harper Avery's Award :") scene ini super mengharukan, dimana semua pegawai RS atau fellow doctors berkumpul di Galeri dan O.K buat nyaksikan acara penghargaan itu bareng-bareng. Waktu nama Mer disebut, rasanya merinding, berasa aku ada disitu juga...
Akhirnya aku paham, kenapa George, Cristina, Izzie "dimunculin" lagi. Seolah mereka bertiga ngedampingin Meredith waktu pengumuman pemenang. Mereka bertiga (plus Alex, Bailey, Webber) adalah orang-orang yang ngikutin perjalanan hidup Mer, karirnya, kesulitannya, dan ngebentuk dia sampai jadi Dr.Grey yang sekarang. Bailey langsung meluk Mer setelah namanya disebut, merindiiiiing banget liatnya :") call me overreacting, bodo amat, episode ini super mengharukan! :") dan nggak lupa, waktu pengumuman pemenang ini, Mer pakai cap operasi yang biasa dipake Derek, menandakan kalau He's with her at the time.. Derek juga ada disana. Ah pokoknya serba mellow karena inget-inget masa lalu dah ðŸ˜ðŸ˜ Episode inipun ditutup dengan Mer+Alex yang merayakan kemenangan ini di atas kasur dorong tempat mereka dulu hangout bareng Yang, George, Izzie. Dan Mer pun dapet telfon dari Cristina. Padahal aku berharap di episode ini, Cristina asli beneran muncul lagi, sekedar buat ngerayain keberhasilan Mer bareng Alex... perkumpulan Mer's Persons. Seandainya, waktu Cristina masuk nominasi Harper Avery's Award dan ngga ada kalimat "Dokter di RS milik Avery ngga akan mungkin memenangkan Harper Avery's Award," mungkin dia bakal tetap stay di Grey-Sloan kali ya, dan jadi Head of Cardio :"
Orang-orang di sekitar kita, keluarga kita, teman-teman, kejadian-kejadian, semuanya berperan dalam membentuk kita yang sekarang. Semua rasa sakit, pengalaman pahit, kehilangan seseorang, bakal bikin kita lebih kuat dari sebelumnya. Siapa diri kita hari ini ngga terlepas dari peran serta orang banyak, jadi jangan terlalu mendongak ke atas ya, karena kita berpijak pada tumpuan tangan orang lain. Munculnya orang lain di kehidupan kita pun ngga mungkin tanpa alasan :)
Anw, congratulations dr.Meredith Grey!
You deserved it!
Akhirnya aku nonton Grey's Anatomy season 14, setelah penantian panjang dari akhir tahun kemaren. Sebelumnya, aku uda ngikutin perkembangan ceritanya dari twitter, dan kuakui season kali ini emang bikin banjir air mata. Banyak kejadian-kejadian mengharukan, misalnya waktu Amelia ternyata punya tumor di otaknya. Kali ini, yang bikin mewek adalah Meredith akhirnya dapet Harper Avery's Award :")
Episode 7 ini dibuka dengan Meredith yang bersiap berangkat ke Boston buat menghadiri ceremony awarding Harper Avery's. Entah karena masih trauma naik pesawat atau emang ada feeling harus tetap stay di Seattle, Meredith malah memilih ngerawat pasien-pasien di UGD. Yang bikin kaget adalah, 3 orang pasien gawat darurat pagi itu mirip banget kaya George, Cristina, dan Izzie. Meredith makin ngga berat buat pergi.... Alex, Bailey, Webber pun ngerasain hal yang sama, kaya ketemu lagi sama mereka. Semacam reuni geng Seattle :") orang-orang pada kesel soalnya Mer kaya ngga peduli soal nominasi awardnya dan sekuat tebaga ngebujuk Mer supaya segera berangkat ke Boston. Tapi dia jawab, "Aku mau banget dapet penghargaan itu. Tapi disini ada Cristina, satu-satunya alasanku pengen banget dapet penghargaan itu ," :")
dan dii akhir episode, Meredith dinyatakan sebagai peraih penghargaan Harper Avery's Award :") scene ini super mengharukan, dimana semua pegawai RS atau fellow doctors berkumpul di Galeri dan O.K buat nyaksikan acara penghargaan itu bareng-bareng. Waktu nama Mer disebut, rasanya merinding, berasa aku ada disitu juga...
Akhirnya aku paham, kenapa George, Cristina, Izzie "dimunculin" lagi. Seolah mereka bertiga ngedampingin Meredith waktu pengumuman pemenang. Mereka bertiga (plus Alex, Bailey, Webber) adalah orang-orang yang ngikutin perjalanan hidup Mer, karirnya, kesulitannya, dan ngebentuk dia sampai jadi Dr.Grey yang sekarang. Bailey langsung meluk Mer setelah namanya disebut, merindiiiiing banget liatnya :") call me overreacting, bodo amat, episode ini super mengharukan! :") dan nggak lupa, waktu pengumuman pemenang ini, Mer pakai cap operasi yang biasa dipake Derek, menandakan kalau He's with her at the time.. Derek juga ada disana. Ah pokoknya serba mellow karena inget-inget masa lalu dah ðŸ˜ðŸ˜ Episode inipun ditutup dengan Mer+Alex yang merayakan kemenangan ini di atas kasur dorong tempat mereka dulu hangout bareng Yang, George, Izzie. Dan Mer pun dapet telfon dari Cristina. Padahal aku berharap di episode ini, Cristina asli beneran muncul lagi, sekedar buat ngerayain keberhasilan Mer bareng Alex... perkumpulan Mer's Persons. Seandainya, waktu Cristina masuk nominasi Harper Avery's Award dan ngga ada kalimat "Dokter di RS milik Avery ngga akan mungkin memenangkan Harper Avery's Award," mungkin dia bakal tetap stay di Grey-Sloan kali ya, dan jadi Head of Cardio :"
Orang-orang di sekitar kita, keluarga kita, teman-teman, kejadian-kejadian, semuanya berperan dalam membentuk kita yang sekarang. Semua rasa sakit, pengalaman pahit, kehilangan seseorang, bakal bikin kita lebih kuat dari sebelumnya. Siapa diri kita hari ini ngga terlepas dari peran serta orang banyak, jadi jangan terlalu mendongak ke atas ya, karena kita berpijak pada tumpuan tangan orang lain. Munculnya orang lain di kehidupan kita pun ngga mungkin tanpa alasan :)
Anw, congratulations dr.Meredith Grey!
You deserved it!
Minggu, 21 Januari 2018
To Shinta & Hillary
To my beautiful bride(s),
I'm so glad you found the one
who makes your heart and soul happy
Who stands next to you in the ups and downs
I see the way you light up when you're around him,
how excited you're when you talk about
your future together
and bringing your biggest smile
you're showing us today
Hope to see you two soon on the D-Day
With that same beautiful smile :-)
Love,
Your cutest bridesmaid *ehem*
Jumat, 19 Januari 2018
Balik Kucing
Dulu kalo ngga salah aku pernah cerita ya, di rumah ada satu kucing (yang dipanggil Belang sama orang-orang rumah) sukanya minta makan dan gelendotan di kaki. Bukan kucing bagus sih, biasa aja, kucing kampung pada umumnya, dan malah punya wajah yang super megelin. Sampai sekarang, kucing ini masih ada, dan sekarang beranak pinak 😄
Jadi, si Belang ini sempet ada kali ya 5 harian tiba-tiba menghilang, ngga muncul sama sekali, ngga keliatan blas batang hidungnya. Padahal waktu itu aku sama orang-orang rumah udah beli banyak banget makanan kucing, cuma buat dia. Em kami sekeluarga menemukan kesenangan tersendiri pas ngasih makan kucing *obsesi punya hewan peliharaan*. Karena ngga muncul, sedihlah kami. Akhirnya yauda pasrah aja, mungkin emang waktunya dia pindah tempat. Abis itu dia muncul suatu hari, kami langsung kegirangan. Heboh banget sumpah. Waktu aku buka pintu rumah iseng-iseng, dia lagi duduk di depan pintu seperti biasanya. Aku sontak langsung teriak manggilin orang-orang rumah, "Ada Belaaang! Ada Belaaang!" Bapak sama ibu langsung cepet-cepet menghampiri dan kami seolah menyambut kepulangan anggota keluarga yang abis merantau berpuluh-puluh tahun.
Dan si Belang, membawakan kami hadiah... dia hamil! Entah siapa bapaknya..... jadi dia menghilang selama ini karena dia menikah............ dan pulang-pulang ke rumah udah hamil aja.
Perut si Belang makin lama makin membesar, bahkan dia udah ngga cukup lagi buat menerobos masuk ke halaman rumah lewat pager. Aku atau bapak yang ngga tega lihatnya, selalu ngebukain pager buat dia. Soalnya perutnya yang besar itu suka nyangkut diantara tralis pager. Dia makin sering masuk rumah, awalnya kita biarin soalnya ya lucu aja.. di dalem rumah dia tidur-tiduran kaya yang punya rumah. Tapi, lama-lama dia makin susah diusir keluar. Paling repot adalah ketika aku orang terakhir di rumah, dalam keadaan udah mau pergi (apalagi kalo perginya naik gojek), tapi si Belang masih di dalem rumah, susah disuruh keluar. Aku harus effort ngeluarin dia yang mana susah bangeeet. Dia suka masuk-masuk ke sela-sela meja, bahkan gentong di dalem rumah. Menurut hipotesa aku dan orang-orang rumah, dia ini lagi cari tempat buat melahirkan.
Perutnya semakin besar, tapi udah agak lama ngga lahir-lahir anaknya. Akhirnya aku googling dan menemukan bahwa masa kehamilan kucing adalah sekitar 2 bulan. Prediksiku, si Belang akan melahirkan dalam waktu dekat. Eh bener aja, waktu kami lagi diluar rumah semua, si Raka yang kebetulan baru pulang jaga langsung nge line di grup keluarga: Kucing e sudah melahirkan ya?
Sambil dikirimin foto kucing dan ke-3 anaknya.
Jadi, si Belang ini sempet ada kali ya 5 harian tiba-tiba menghilang, ngga muncul sama sekali, ngga keliatan blas batang hidungnya. Padahal waktu itu aku sama orang-orang rumah udah beli banyak banget makanan kucing, cuma buat dia. Em kami sekeluarga menemukan kesenangan tersendiri pas ngasih makan kucing *obsesi punya hewan peliharaan*. Karena ngga muncul, sedihlah kami. Akhirnya yauda pasrah aja, mungkin emang waktunya dia pindah tempat. Abis itu dia muncul suatu hari, kami langsung kegirangan. Heboh banget sumpah. Waktu aku buka pintu rumah iseng-iseng, dia lagi duduk di depan pintu seperti biasanya. Aku sontak langsung teriak manggilin orang-orang rumah, "Ada Belaaang! Ada Belaaang!" Bapak sama ibu langsung cepet-cepet menghampiri dan kami seolah menyambut kepulangan anggota keluarga yang abis merantau berpuluh-puluh tahun.
Dan si Belang, membawakan kami hadiah... dia hamil! Entah siapa bapaknya..... jadi dia menghilang selama ini karena dia menikah............ dan pulang-pulang ke rumah udah hamil aja.
Perut si Belang makin lama makin membesar, bahkan dia udah ngga cukup lagi buat menerobos masuk ke halaman rumah lewat pager. Aku atau bapak yang ngga tega lihatnya, selalu ngebukain pager buat dia. Soalnya perutnya yang besar itu suka nyangkut diantara tralis pager. Dia makin sering masuk rumah, awalnya kita biarin soalnya ya lucu aja.. di dalem rumah dia tidur-tiduran kaya yang punya rumah. Tapi, lama-lama dia makin susah diusir keluar. Paling repot adalah ketika aku orang terakhir di rumah, dalam keadaan udah mau pergi (apalagi kalo perginya naik gojek), tapi si Belang masih di dalem rumah, susah disuruh keluar. Aku harus effort ngeluarin dia yang mana susah bangeeet. Dia suka masuk-masuk ke sela-sela meja, bahkan gentong di dalem rumah. Menurut hipotesa aku dan orang-orang rumah, dia ini lagi cari tempat buat melahirkan.
Perutnya semakin besar, tapi udah agak lama ngga lahir-lahir anaknya. Akhirnya aku googling dan menemukan bahwa masa kehamilan kucing adalah sekitar 2 bulan. Prediksiku, si Belang akan melahirkan dalam waktu dekat. Eh bener aja, waktu kami lagi diluar rumah semua, si Raka yang kebetulan baru pulang jaga langsung nge line di grup keluarga: Kucing e sudah melahirkan ya?
Sambil dikirimin foto kucing dan ke-3 anaknya.
Kami sekeluarga langsung heboh sendiri di grup line. Nanya-nanya ke Raka berapa jumlah anaknya, warnanya apa aja, tinggal dimana, bahkan sampai nanya bidannya yang ngelahirin siapa...... puenting. Si Raka ternyata juga sama excitednya, sampai-sampai ngasih handuk segala buat alas kucing-kucing itu. Si Belang melahirkan 3 ekor anak kucing yang lucu-lucu bangeeet ðŸ˜ðŸ˜ singkat cerita, kami sekeluarga sangat excited dengan kehadiran si kecil ini. Tiap pagi, selalu ditengokin dari jendela rumah. Ngelihat perkembangannya. Bahkan si bapak, pagi-pagi ngebangunin aku cuma buat nanya, "Mbak, udah liat ponakanmu? Udah dikasih makan kucingnya?" Puentiiiingggg ðŸ˜
Sebenarnya cerita panjang di atas adalah intermezo dari yang mau aku ceritakan wkwk panjang bener yak. Kira-kira udah 5 hari pasca si Belang melahirkan. Kami sekeluarga udah terbiasa dengan kehadiran mentari baru di rumah. Tiba-tiba suatu hari, aku menyaksikan sendiri si Belang ini mindahin anak-anaknya satu per satu ke rumah tetangga sebelah. Dengan ngegigit leher anaknya, diangkat lompat ke tembok pembatas rumah, dan naruh anaknya di rumah sebelah. Tiga-tiganya dibawa dan aku cuma bisa menyaksikan kepindahan mereka. Kenapa dibawa pergi????
Aku langsung cerita ke ibu bapak Raka, kalo Belang dan anak-anaknya pindah. Satu rumah langsung sedih, kehilangan kesenangan pagi-pagi ngintipin anak kucing dari jendela rumah. "Si Belang tuh gimana sih. Awas aja nanti kalo tetep dateng ke rumah minta makan!" "Nggak, paling dia gertak sambel aja. Nanti juga balik sendiri.." dan bener aja, dengan tidak tahu malu, si Belang tetep minta makan di rumah. Awalnya bapak ngambek ngga mau kasih makan, tapi lama-lama kasian juga si mahmud (mamah muda) ini. Yauda deh dikasih....... dan udah sekitar 3 hari, belang dan anak-anaknya resmi pindah dari rumah kami.
Kemaren, abisnya aku pulang dari nonton bioskop di EastCoast, aku kaget banget ngelihat di sudut rumah ada si Belang dan anak-anaknya! Mereka balik lagi ke rumah! Aaaaa bahagiaaa ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ aku buru-buru masuk ke rumah dan ngasih tau ibu bapak. Mereka langsung heboh ngeliatin Belang. "Tuh kaan kemaren-kemaren tuh cuma gertak sambel...." "Dibilangin rumah kita tuh uda paling pewe buat dia.." kami pun kembali memulai rutinitas nengokin si anak-anak kucing itu tiap pagi.
Sampai tadi pagi, aku masih lihat mereka di rumah. Ngga tau lagi ya nanti malem, begitu aku pulang apa mereka masih ada wkwkwk. Si bapak langsung nyeletuk, "Ooh pantesan ya ada istilah balik kucing. Udah pergi, toh nantinya balik lagi...."
Ngga sabar anak-anaknya gedeeee ðŸ˜ðŸ˜
The Commuter (2018)
Film ini adalah salah satu film yang berhasil aku tonton sampai selesai, padahal nontonnya malem lho! Agak surprise juga mataku bisa bertahan melek, walaupun awal-awal sempet bias-suara lenyap-dalam hitungan detik suda pergi ke alam mimpi haha 😅 dari sebelum studio, tapi aku udah ngerasa ngga bakal ketiduran kaya film-film lainnya sih. Mungkin karena akan makin ngga oke aja aku kalo sampek ketiduran sepanjang film.........
Film ini menceritakan tentang Michael MacCauley, seorang karyawan perusahaan asuransi yang tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya setelah mengabdi selama 10 tahun. Konfilknya disini adalah, Michael lagi krisis keuangan, dan dengan usia nya yang udah 60tahun, bakal susah untuk cari pekerjaan baru :") Film dibuka dengan keseharian Michael, rutinitas dari dari mulai bangun-family time-berangkat kerja-kerja-pulang yang diulang-ulang. Nah disini mau nunjukin commute nya dia (based on pencarian di internet, commute adalah trek (?) atau rutinitas yang sehari-hari dilalui dari rumah ke tempat kerja -padahal awalnya aku pikir judulnya commuter karena dia sering naik komuter wkwk cmiiw), sehari-hari dia melakukan rutinitas yang sama dan jadi penumpang reguler sebuah komuter selama 10 tahun. Tentu aja dia kenal sama penumpang reguler lainnya + kru kereta.
Hari dipecatnya dia adalah satu hari rutinitasnya berubah. Di jalan pulang, dia ketemu seorang wanita di komuter, yang ngasih dia sebuah tantangan dengan reward uang cash -sesuatu yang dia butuhkan. Dimulailah petualangan Mike dalam menyelesaikan misi nya, mencari satu orang yang kata kuncinya "doesn't belong on this train", yang dia ngga tau bahwa keputusan yang dia ambil bakal membahayakan banyak orang. Bahkan banyak adegan berantemnyaa. Berkali-kali Mike digebukin orang, dipukul pake palu, mengingat dia usia 60 tahun jadi ngga tega :( tapi lah kok...... ternyata dia juga jago berantem. Q cuma diem aja.... dan di akhir film, aku baru tau ternyata dia mantan polisi. Ngga salah kenapa di usia 60 tahun doi masih selincah itu. Mungkin dari awal dijelasin ya kalo dia bekas polisi, tapi karena agak ngantuk itu jadi ngga seberapa fokus hahaha. Rugi deh aku bertanya-tanya selama film "Ni orang sebenernya siapa??" Dan terjawab juga kenapa dia orang yang dipilih buat menyelesaikan misi tsb.
Banyak film-film yang menurutku ngga sesuai rating nya di internet, salah satunya film ini! Kalo kata internet rating nya 6 sekian, buat aku ini 7 😆 (gak beda jauh yha...) tapi tetap aja sugesti perbandingan antara angka 6 dan 7 tampak signifikan. Dari efek-efek kecelakaan, adegan dalam kereta, suasana menegangkannya dapet! Bahkan ada breath taking moment menurutku, ngga kaya Insidious kemaren wkwk. Ceritanya bagus, karakter Mike berhasil dimainkan dengan baik. Ngga tau kenapa, rasa frustasi di diri Mike bisa kerasa banget. Gimana dia harus ngelakuin ini semua demi hal-hal yang berharga buat dia, dan tetap mempertahankan prinsipnya. Walaupun seharusnya bisa dibuat lebih greget lagi dari itu, tapi cukup bagus lah, worth it untuk ditonton di bioskop. Sama kaya insidious, sepertinya tidak untuk ditonton sendirian (karena kalo kamu ketiduran, ada yang bersiap buat namparin....) 😂😂
Selamat menonton, teman!
Kamis, 18 Januari 2018
another note to my self
"Keterbatasan tidak membuat nyala dalam diri istriku untuk meraih impiannya padam. Kadang itu menjadi pelecut untuk terus-menerus melawan ketidakmungkinan.."
Pagi ini, aku baca postingan facebook (Iya, aku masih suka bukain facebook....) suami seorang teman seangkatan yang isinya nyeritain tentang perjuangan istrinya dalam menempuh dan menyelesaikan studi di FKG yang kalau orang tau, sangat ngga mudah *curhat dikit*
Temanku ini, adalah orang pertama yang akan mengangkat tangannya pada kuliah Filsafat saat dosen bertanya, "Mengerti? Ada yang mau ditanyakan?" Disaat yang lain (termasuk aku) ngga tau apa yang mau ditanyakan. Orang yang selalu duduk di bangku deretan depan, memastikan dirinya menerima materi kuliah dengan baik.
Kami semua tau, kalau temanku ini adalah seorang teman yang pandai, ngga mudah menyerah, semangat, dan haus ilmu. Penerima beasiswa bidik misi, tapi aku ngga tau keterbatasannya. Karena ngga terlalu dekat, aku ngga tau bagaimana kisahnya, ceritanya dalam menjalani kehidupan lubang buaya (apa cuma aku yang ngga tau ya...). Setelah membaca cerita suaminya, aku jadi terenyuh. Berasa dipukul palu godam kalo kata orang-orang, malu karena terlalu banyak mengeluh, ngga bersyukur, ngga mau berusaha, padahal aku ngga menjalani kehidupan klinik dalam keadaan yang sama kaya temanku ini.
Dia ngga pernah menunjukkan keadaannya yang terbatas itu. Mungkin karena ngga terlalu dekat itu tadi ya, dia ngga pernah terlihat minta bantuan. Tapi beberapa kali aku sempat kerja pasien bareng dia, paling kuinget waktu dapet pembimbing Orto yang sama. Pas aku mogok gara-gara pembimbing yang tidak sebaik yang dikira, dia terus maju, ngga peduli apa kata orang. Waktu ngerjain stase lain juga gitu.. aku tau rasanya ketika kamu butuh pasien, tapi ngga bisa "pesan" pasien untuk dikerjakan, seperti teman-teman lainnya. Mau nggak mau harus nyari pasien sendiri. Untungnya aku punya banyak teman di Surabaya yang bisa dimintain tolong jadi pasien. Teman SMP, SMA, SD. Gimana dengan dia yang adalah seorang pendatang dari kota lain? Yang teman-teman SD, SMP, SMA nya ada di kota lain?
Alhamdulillah, dia ketemu sama suami yang baik. Waktu nikahan dia, aku sama Hillary menyempatkan datang ke Kediri. Ketemu sama suaminya juga, tapi udah lupa wajahnya wkwk. Beruntung ketemu orang yang menerima apa adanya, yang mau berjuang bareng, mendukung. Kalo baca komen-komen di postingan tersebut, si suami bilang bahwa dialah orang yang beruntung tersebut, bukan istrinya. Orang baik emang untuk orang baik juga ya...
Jangan berkecil hati atas kekurangan dan keterbatasan. Jangan terlena atas serba-terpenuhinya-kebutuhan. Selalu bersyukur atas apapun yang diterima *another note to my self*
Selamat atas gelar barunya!
Semoga jadi dokter gigi yang baik, bermanfaat untuk banyak orang. Bahagia selalu :)
Pagi ini, aku baca postingan facebook (Iya, aku masih suka bukain facebook....) suami seorang teman seangkatan yang isinya nyeritain tentang perjuangan istrinya dalam menempuh dan menyelesaikan studi di FKG yang kalau orang tau, sangat ngga mudah *curhat dikit*
Temanku ini, adalah orang pertama yang akan mengangkat tangannya pada kuliah Filsafat saat dosen bertanya, "Mengerti? Ada yang mau ditanyakan?" Disaat yang lain (termasuk aku) ngga tau apa yang mau ditanyakan. Orang yang selalu duduk di bangku deretan depan, memastikan dirinya menerima materi kuliah dengan baik.
Kami semua tau, kalau temanku ini adalah seorang teman yang pandai, ngga mudah menyerah, semangat, dan haus ilmu. Penerima beasiswa bidik misi, tapi aku ngga tau keterbatasannya. Karena ngga terlalu dekat, aku ngga tau bagaimana kisahnya, ceritanya dalam menjalani kehidupan lubang buaya (apa cuma aku yang ngga tau ya...). Setelah membaca cerita suaminya, aku jadi terenyuh. Berasa dipukul palu godam kalo kata orang-orang, malu karena terlalu banyak mengeluh, ngga bersyukur, ngga mau berusaha, padahal aku ngga menjalani kehidupan klinik dalam keadaan yang sama kaya temanku ini.
Dia ngga pernah menunjukkan keadaannya yang terbatas itu. Mungkin karena ngga terlalu dekat itu tadi ya, dia ngga pernah terlihat minta bantuan. Tapi beberapa kali aku sempat kerja pasien bareng dia, paling kuinget waktu dapet pembimbing Orto yang sama. Pas aku mogok gara-gara pembimbing yang tidak sebaik yang dikira, dia terus maju, ngga peduli apa kata orang. Waktu ngerjain stase lain juga gitu.. aku tau rasanya ketika kamu butuh pasien, tapi ngga bisa "pesan" pasien untuk dikerjakan, seperti teman-teman lainnya. Mau nggak mau harus nyari pasien sendiri. Untungnya aku punya banyak teman di Surabaya yang bisa dimintain tolong jadi pasien. Teman SMP, SMA, SD. Gimana dengan dia yang adalah seorang pendatang dari kota lain? Yang teman-teman SD, SMP, SMA nya ada di kota lain?
Alhamdulillah, dia ketemu sama suami yang baik. Waktu nikahan dia, aku sama Hillary menyempatkan datang ke Kediri. Ketemu sama suaminya juga, tapi udah lupa wajahnya wkwk. Beruntung ketemu orang yang menerima apa adanya, yang mau berjuang bareng, mendukung. Kalo baca komen-komen di postingan tersebut, si suami bilang bahwa dialah orang yang beruntung tersebut, bukan istrinya. Orang baik emang untuk orang baik juga ya...
Jangan berkecil hati atas kekurangan dan keterbatasan. Jangan terlena atas serba-terpenuhinya-kebutuhan. Selalu bersyukur atas apapun yang diterima *another note to my self*
Selamat atas gelar barunya!
Semoga jadi dokter gigi yang baik, bermanfaat untuk banyak orang. Bahagia selalu :)
Rabu, 17 Januari 2018
Insidious: The Last Key
Alohaaa~!
Akhir-akhir ini sering banget ya cerita tentang nonton film haha, tapi emang sih, kalo dihitung-hitung, prevalensi kejadian nonton film dari bulan November-Januari ini lumayan tinggi. Sebeneenya aku pengen review film beserta ceritanya, tapi agak susah ya mencari cara bercerita yang tepat supaya ngga berkesan spoiler 😅
Jadi, kemarin aku nonton Insidious bareng (calon) pasutri, yang dalam hitungan minggu akan sah sebagai pasutri. Bukan hal baru sih kalo aku bagai laron yang ngiterin lampu di antara mereka. Bagai sambel di pentol gila. Nempel mulu......... akunya maksudnya. Alhamdulillah mereka ngga keberatan ada aku, tapi who knows ya dalam hati sebenarnya berharap aku takada wkwkwkwkw :")) Tapi, untung hari itu ada satu teman lagi yang ikutan nonton. Jadi total, ada dua obat nyamuk disana. Anti gatel-gatel beneran deh Hillary dan mas Ozi. Senggaknya, karena ada temennya, jadinya aku ngga keliatan pathetic banget lah kalo ada yang liat kenapa aku ada di antara orang pacaran........
Yak, langsung ke film ya
Insidious: The Last Key ini adalah film ke4 dari sekuel Insidious. Bisa ditebak dari alur film sebelumnya (insidious 3) bahwa timeplace nya mundur, ke jaman Elise sebelum ketemu Josh-Dalton. Kalau insidious 1 bersambung ke insidious 2, insidious 3 bersambung ke insidious 4, dan insidious 4 ini adalah awal dari insidious 1 (bingung yak....)
Menceritakan Elise, nenek-nenek yang punya kemampuan melihat, berkomunikasi, bahkan masuk ke dunia lain, saat menerima klien yang beralamat tempat tinggal di bekas rumahnya dulu. Dimana dia punya banyak kenangan buruk disana. Film dibuka dengan cuplikan flashback masa kecil Elise. Bapaknya yang seorang tentara atau yang bagian menyiksa (? Kalau lihat dari bajunya dan dia bilang kalau pekerjaan dia emang menghukum orang), yang ngga suka dengan bakat Elise yang sedari kecil bisa lihat hal-hal supranatural, selalu ngehukum Elise tiap kali dia bereaksi kalo liat hantu. Suatu malam, ketika Elise dan adiknya, Christian, mau tidur, tiba-tiba dia ngerasain ada gangguan di kamarnya. Teriaklah dia karena emang super ngagetin, penonton aja kaget wkwk. Bisa tebak kan selanjutnya? Si bapak dengan galaknya dateng, langsung ngehampirin Elise, sementara ibunya yang sayang sama Elise berusaha menahan amarah bapaknya.
"Kamu lihat hantu?"
"Iya.."
"Elise.. sebenernya aku ngga mau ngehukum kamu. Cukup bilang enggak aja ya, kalau kutanya. Kamu lihat hantu?"
"Iyaaa! Aku lihat.."
Dalam hati ngebatin, ni anak kenapa ga bohong aja ya, demi kemaslahatan dan kebahagiaan dirinya sendiri. Tapi kalo dia jawab enggak, tamat dah mungkin ini filmnya di menit ke 15...... yak, dihukum pukul lah si Elise sama bapaknya pakai tongkat. Sadis :( sampai-sampai di tembok kamarnya, ada bekas tangannya Elise disana. Bekas darah mungkin ya?
Ngga cukup dengan mukulin Elise, si bapak ngurung Elise di basement (?) rumah mereka yang super gelap :( dan jengjengjeng.......... mulailah hal-hal aneh bermunculan dari sana. Intinya adalah, ada sesuatu yang minta tolong bantuan Elise buat ngebukain pintu yang ada di ruangan itu, pakai kunci yang tergantung. "Kamu punya kekuatan lebih dari yang kamu kira..." kami, para penonton, udah geregetan aja pengen ngehalangin Elise ngebukain pintu tersebut. Karena kami berspekulasi bahwa semua kekuatan jahat berawal dari sana. Bener aja, abis itu banyak kejadian-kejadian horor dan Elise menganggap bahwa dia lah yang membawa kekuatan jahat tadi ke dunia nyata.
Cerita insidious kali ini tentang memecahkan misteri kekuatan jahat di rumah Elise dulu, yang sekarang dihuni oleh orang baru. Dari efek film, menurutku lumayan lah, cukup menegangkan, tapi penampakannya ngga sebanyak itu. Dibandingkan insidious 1 atau the conjuring, mungkin masih dibawahnya ya. Aku pun juga udah mulai ngga menutup mata dan telinga ketika hantunya muncul, walaupun masih merem-merem dikit hahaha :"
Dari ceritanya, menurutku lumayan juga karena misterinya tersampaikan dan terjelaskan dengan baik. Walaupun beberapa adegan yang diharapkan sebagai klimaks film ada yang kurang "dapet" gitu deh, dan ada twist yang menjebak pemikiran penonton. Kami jadi menggumam "Ealaaaah ternyata!" atau "Hooo kukira.....", tapi overall yaa... bolehlah. Kaya yang aku bilang, aku nonton film horor karena lebih tertarik ke ceritanya, sejarahnya, gimana kok bisa jadi hantu, kaya gitu-gitu deh. Makanya waktu film The Ring (2017) yang kata orang-orang biasa aja, menurutku bagus karena ceritanya bagus. Sama kaya film kali ini. Buat yang berharap bakalan horor banget, mungkin bakal kecewa, karena ngga memuaskan hasrat horor kalian wkwkw. Tapi tetep aja sih, lebih baik tidak ditonton sendiri......
Kaya yang aku bilang, insidious 4 ini bersambung ke Insidious 1. Jadi di akhir film, Elise ketemu seorang anak kecil di dunia lain. Abis itu, dia mimpi ada anak yang butuh pertolongan. Tiba-tiba, dia dapet telfon dari Lorraine (yang aku masih ngga yakin apakah Lorraine ini adalah Lorraine yang sama dengan yang di Conjuring), minta tolong buat nyelamatin cucunya yang bernama Dalton. Disitulah mulai deh petualangan Elise menyelamatkan Dalton di Insidious 1.
Rating (menurut saya): 6.8/10
Bagi yang suka horor, ngga rugi sih nonton film ini di bioskop, karena suaranya bakal lebih menggelegar daripada nonton di laptop.
Selamat menonton, guys!
Akhir-akhir ini sering banget ya cerita tentang nonton film haha, tapi emang sih, kalo dihitung-hitung, prevalensi kejadian nonton film dari bulan November-Januari ini lumayan tinggi. Sebeneenya aku pengen review film beserta ceritanya, tapi agak susah ya mencari cara bercerita yang tepat supaya ngga berkesan spoiler 😅
Jadi, kemarin aku nonton Insidious bareng (calon) pasutri, yang dalam hitungan minggu akan sah sebagai pasutri. Bukan hal baru sih kalo aku bagai laron yang ngiterin lampu di antara mereka. Bagai sambel di pentol gila. Nempel mulu......... akunya maksudnya. Alhamdulillah mereka ngga keberatan ada aku, tapi who knows ya dalam hati sebenarnya berharap aku takada wkwkwkwkw :")) Tapi, untung hari itu ada satu teman lagi yang ikutan nonton. Jadi total, ada dua obat nyamuk disana. Anti gatel-gatel beneran deh Hillary dan mas Ozi. Senggaknya, karena ada temennya, jadinya aku ngga keliatan pathetic banget lah kalo ada yang liat kenapa aku ada di antara orang pacaran........
Yak, langsung ke film ya
Insidious: The Last Key ini adalah film ke4 dari sekuel Insidious. Bisa ditebak dari alur film sebelumnya (insidious 3) bahwa timeplace nya mundur, ke jaman Elise sebelum ketemu Josh-Dalton. Kalau insidious 1 bersambung ke insidious 2, insidious 3 bersambung ke insidious 4, dan insidious 4 ini adalah awal dari insidious 1 (bingung yak....)
Menceritakan Elise, nenek-nenek yang punya kemampuan melihat, berkomunikasi, bahkan masuk ke dunia lain, saat menerima klien yang beralamat tempat tinggal di bekas rumahnya dulu. Dimana dia punya banyak kenangan buruk disana. Film dibuka dengan cuplikan flashback masa kecil Elise. Bapaknya yang seorang tentara atau yang bagian menyiksa (? Kalau lihat dari bajunya dan dia bilang kalau pekerjaan dia emang menghukum orang), yang ngga suka dengan bakat Elise yang sedari kecil bisa lihat hal-hal supranatural, selalu ngehukum Elise tiap kali dia bereaksi kalo liat hantu. Suatu malam, ketika Elise dan adiknya, Christian, mau tidur, tiba-tiba dia ngerasain ada gangguan di kamarnya. Teriaklah dia karena emang super ngagetin, penonton aja kaget wkwk. Bisa tebak kan selanjutnya? Si bapak dengan galaknya dateng, langsung ngehampirin Elise, sementara ibunya yang sayang sama Elise berusaha menahan amarah bapaknya.
"Kamu lihat hantu?"
"Iya.."
"Elise.. sebenernya aku ngga mau ngehukum kamu. Cukup bilang enggak aja ya, kalau kutanya. Kamu lihat hantu?"
"Iyaaa! Aku lihat.."
Dalam hati ngebatin, ni anak kenapa ga bohong aja ya, demi kemaslahatan dan kebahagiaan dirinya sendiri. Tapi kalo dia jawab enggak, tamat dah mungkin ini filmnya di menit ke 15...... yak, dihukum pukul lah si Elise sama bapaknya pakai tongkat. Sadis :( sampai-sampai di tembok kamarnya, ada bekas tangannya Elise disana. Bekas darah mungkin ya?
Ngga cukup dengan mukulin Elise, si bapak ngurung Elise di basement (?) rumah mereka yang super gelap :( dan jengjengjeng.......... mulailah hal-hal aneh bermunculan dari sana. Intinya adalah, ada sesuatu yang minta tolong bantuan Elise buat ngebukain pintu yang ada di ruangan itu, pakai kunci yang tergantung. "Kamu punya kekuatan lebih dari yang kamu kira..." kami, para penonton, udah geregetan aja pengen ngehalangin Elise ngebukain pintu tersebut. Karena kami berspekulasi bahwa semua kekuatan jahat berawal dari sana. Bener aja, abis itu banyak kejadian-kejadian horor dan Elise menganggap bahwa dia lah yang membawa kekuatan jahat tadi ke dunia nyata.
Cerita insidious kali ini tentang memecahkan misteri kekuatan jahat di rumah Elise dulu, yang sekarang dihuni oleh orang baru. Dari efek film, menurutku lumayan lah, cukup menegangkan, tapi penampakannya ngga sebanyak itu. Dibandingkan insidious 1 atau the conjuring, mungkin masih dibawahnya ya. Aku pun juga udah mulai ngga menutup mata dan telinga ketika hantunya muncul, walaupun masih merem-merem dikit hahaha :"
Dari ceritanya, menurutku lumayan juga karena misterinya tersampaikan dan terjelaskan dengan baik. Walaupun beberapa adegan yang diharapkan sebagai klimaks film ada yang kurang "dapet" gitu deh, dan ada twist yang menjebak pemikiran penonton. Kami jadi menggumam "Ealaaaah ternyata!" atau "Hooo kukira.....", tapi overall yaa... bolehlah. Kaya yang aku bilang, aku nonton film horor karena lebih tertarik ke ceritanya, sejarahnya, gimana kok bisa jadi hantu, kaya gitu-gitu deh. Makanya waktu film The Ring (2017) yang kata orang-orang biasa aja, menurutku bagus karena ceritanya bagus. Sama kaya film kali ini. Buat yang berharap bakalan horor banget, mungkin bakal kecewa, karena ngga memuaskan hasrat horor kalian wkwkw. Tapi tetep aja sih, lebih baik tidak ditonton sendiri......
Kaya yang aku bilang, insidious 4 ini bersambung ke Insidious 1. Jadi di akhir film, Elise ketemu seorang anak kecil di dunia lain. Abis itu, dia mimpi ada anak yang butuh pertolongan. Tiba-tiba, dia dapet telfon dari Lorraine (yang aku masih ngga yakin apakah Lorraine ini adalah Lorraine yang sama dengan yang di Conjuring), minta tolong buat nyelamatin cucunya yang bernama Dalton. Disitulah mulai deh petualangan Elise menyelamatkan Dalton di Insidious 1.
Rating (menurut saya): 6.8/10
Bagi yang suka horor, ngga rugi sih nonton film ini di bioskop, karena suaranya bakal lebih menggelegar daripada nonton di laptop.
Selamat menonton, guys!
Selasa, 16 Januari 2018
#satukatajadisatukarya
Air.
Kata ini tiba-tiba muncul habis makan, dan posisi haus + keseretan karena ga ada air. Belakangan, intake air ku meningkat drastis, setelah dikasih tau sama dokter kalo harus banyak-banyak minum air supaya kulit dan pencernaannya sehat. Pengaruh cuaca juga kali ya, dikit-dikit aku gampang ngerasa haus..
Ngomong-ngomong soal air, aku mau cerita kalau aku ini sebenernya ngga bisa renang! Agak memalukan sih, kalo inget dulu pas SD sempat les renang, tapi begitu udah berhasil pindah ke kolam yang dalem, tiba-tiba aku mengalami PTSD *lebay* waktu SD di Jakarta (berarti sekitar kelas 1 SD), pelampung rompi yang aku pake pernah terlepas dari badan dan aku tenggelam di kolam. Sampe sekarang masih inget gimana rasanya air-air masuk ke hidung dan mulut ðŸ˜ðŸ˜ untung waktu itu ada temenku yang jago berenang, menyelamatkan hidupku wkwk dia dengan sigap narik aku ke atas. Setelah itu aku ngga inget lagi sih apa yang terjadi. Pokoknya alhamdulillah aku selamat aja, dan masih hidup sampai sekarang ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Alhasil, sampai sekarang aku ngga bisa renang. Ngapung aja ngga bisa... makanya dulu waktu ada pelajaran renang, aku lebih memilih ngga ikut renang dan ngerjain tugas. Kalo terpaksa ya, ikut renang tapi cuma di pinggir-pinggir aja. Nggak trauma sih, malah aku seneng juga berenang. Tapi ya, kemampuannya minim wkwkw dan ngga berani di kolam yang dalem...
Kadang tuh, kita butuh pelampung ketika lagi berenang (buat yang ngga bisa renang), buat ngejaga kita supaya ngga tenggelam. Nggak berenang karena takut tenggelam, itu bukan solusi, cukup lebih hati-hati dan waspada aja. Berenang itu asyik dan nyenengin, tinggal gimana caranya kita aja supaya ngga tenggelam......
Jadi, sudah siap sediakah pelampungmu?
Kata ini tiba-tiba muncul habis makan, dan posisi haus + keseretan karena ga ada air. Belakangan, intake air ku meningkat drastis, setelah dikasih tau sama dokter kalo harus banyak-banyak minum air supaya kulit dan pencernaannya sehat. Pengaruh cuaca juga kali ya, dikit-dikit aku gampang ngerasa haus..
Ngomong-ngomong soal air, aku mau cerita kalau aku ini sebenernya ngga bisa renang! Agak memalukan sih, kalo inget dulu pas SD sempat les renang, tapi begitu udah berhasil pindah ke kolam yang dalem, tiba-tiba aku mengalami PTSD *lebay* waktu SD di Jakarta (berarti sekitar kelas 1 SD), pelampung rompi yang aku pake pernah terlepas dari badan dan aku tenggelam di kolam. Sampe sekarang masih inget gimana rasanya air-air masuk ke hidung dan mulut ðŸ˜ðŸ˜ untung waktu itu ada temenku yang jago berenang, menyelamatkan hidupku wkwk dia dengan sigap narik aku ke atas. Setelah itu aku ngga inget lagi sih apa yang terjadi. Pokoknya alhamdulillah aku selamat aja, dan masih hidup sampai sekarang ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Alhasil, sampai sekarang aku ngga bisa renang. Ngapung aja ngga bisa... makanya dulu waktu ada pelajaran renang, aku lebih memilih ngga ikut renang dan ngerjain tugas. Kalo terpaksa ya, ikut renang tapi cuma di pinggir-pinggir aja. Nggak trauma sih, malah aku seneng juga berenang. Tapi ya, kemampuannya minim wkwkw dan ngga berani di kolam yang dalem...
Kadang tuh, kita butuh pelampung ketika lagi berenang (buat yang ngga bisa renang), buat ngejaga kita supaya ngga tenggelam. Nggak berenang karena takut tenggelam, itu bukan solusi, cukup lebih hati-hati dan waspada aja. Berenang itu asyik dan nyenengin, tinggal gimana caranya kita aja supaya ngga tenggelam......
Jadi, sudah siap sediakah pelampungmu?
Minggu, 14 Januari 2018
Day 30 - One thing I am excited for
Alhamdulillah sudah challenge terakhir x"D senang karena beban sudah terpenuhi, sedih karena berkurang satu alasan buat posting, sekaligus getir karena abis ini pasti bakal nyari-nyari challenge lagi wkwkw!
Ngomong-ngomong soal topik kali ini, sebenernya ada banyak banget hal-hal yang sangat kutunggu-tunggu, yang kadang bikin hati ini bergetar *alahalah*. Berhubung mintanya cuma satu, aku pikir-pikir dulu ya yang paling pantas dishare disini 😂😂
The one thing I'm excited for is... February!
Kebahagiaan setiap awal tahun adalah menanti bulan kedua itu. Entahlah, kayanya bakal banyak aja kejadian-kejadian menyenangkan di bulan Februari. Dibuka dengan pernikahan tanteku, yang dari sekarang aja rasanya aku udah ngga sabar (yang nikah siapa yang ngga sabar siapa...) >< Ngga tahu kenapa, kaya yang aku selalu bilang, bulan Februari punya kesan tersendiri, walaupun ngga ada kejadian menyenangkan sekalipun. Berdoa aja supaya hal-hal baik selalu menyertai :)
Sekian dulu challenge kali ini, yang berhasil aku selesaikan walaupun harus meng-skip beberapa topik hahaha! Sampai jumpa di challenge-challenge berikutnya~
Ngomong-ngomong soal topik kali ini, sebenernya ada banyak banget hal-hal yang sangat kutunggu-tunggu, yang kadang bikin hati ini bergetar *alahalah*. Berhubung mintanya cuma satu, aku pikir-pikir dulu ya yang paling pantas dishare disini 😂😂
The one thing I'm excited for is... February!
Kebahagiaan setiap awal tahun adalah menanti bulan kedua itu. Entahlah, kayanya bakal banyak aja kejadian-kejadian menyenangkan di bulan Februari. Dibuka dengan pernikahan tanteku, yang dari sekarang aja rasanya aku udah ngga sabar (yang nikah siapa yang ngga sabar siapa...) >< Ngga tahu kenapa, kaya yang aku selalu bilang, bulan Februari punya kesan tersendiri, walaupun ngga ada kejadian menyenangkan sekalipun. Berdoa aja supaya hal-hal baik selalu menyertai :)
Sekian dulu challenge kali ini, yang berhasil aku selesaikan walaupun harus meng-skip beberapa topik hahaha! Sampai jumpa di challenge-challenge berikutnya~
Sabtu, 13 Januari 2018
Happy Satnite!
Banzaaai buat teman-teman yang menghabiskan malam minggu nya di rumah! Siapa bilang menyedihkan? Engga kok *menghibur diri*. Kalo aku sendiri sih, lebih prefer malem mingguan di rumah ngga kemana-mana, soalnya jalanan dan tempat nongkrong pasti rame dan macyet *alesan aja Ra*..
Malam minggu ini akan dihabiskan dengan berbaring di kasur, yang mana seminggu ini belom sempet menikmati puasnya istirahat :") sambil scrolling ig, dan kepoin @sijoxli yang uda lama ngga update gambarnyaa.
Lucu-lucu yaa gambarnya dan ceritanya juga unyu maksimal >< gemes sendiri bacanya haha. Panutanque!! Awalnya tau komik ini dari salah satu postingan @Komikinajah , berujung kepoin akun ig dan keterusan sampe sekarang. Apalagi berhasil meracuni Aya buat follow juga, kita kan anak-anak haus cerita-cerita hopeless romantic wkwk
Yauda deh kalo gituu, selamat malam mingguan teman-teman semuaa^^
#satukatajadisatukarya
Kadang.
Jadi dulu banget waktu masih SD, aku dan teman-teman sering bermain di sebuah sungai dekat rumah, yang hilirnya entah berakhir dimana. Waktu itu sama sekali ngga kepikiran, apakah ada binatang berbahaya disana, apakah airnya bersih (karena kami sampai berendam-rendam disana, maklum, aku anak kota katrok yang baru pertama kali lihat sungai alam), apakah aman kami bermain disana. Yang kami tahu, hanyalah kami bersenang-senang. Baju basah? Tidak peduli. Sandal hanyut? Siap diomeli.....
Kadang ingin rasanya menikmati hidup tanpa banyak pertimbangan, seperti jaman kecil dulu. Bermain sampai puas, jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas, ngga dituntut sebuah kepastian, atau terlalu berpikir tentang apa yang harus aku hadapi dan lakukan selanjutnya. Ingin kembali ke masa bahwa masalah terbesarku adalah bagaimana caranya supaya ibu tidak marah karena sandalku hanyut di sungai....
Kalau ngga begini, ngga bakal jadi dewasa, ya?
Sejujurnya, aku sangat menikmati keadaan yang sekarang, tapi juga membuatku cemas setiap detiknya aku bersenang-senang. Kapan kebahagiaan ini akan berakhir? Apakah setelah ini aku bakal memasuki siklus berikutnya setelah 'bahagia'? Rasanya ngga bisa menebak, rodaku sedang berputar dan akan berhenti dimana nantinya..
Kadang, aku hanya perlu menarik napas dalam-dalam, menghembuskan, dan memperlambat gerak langkahku. Pelan-pelan.... sambil menemukan juga apa yang sebenarnya aku mau. Apakah aku benar-benar mau?
Hidup itu seperti soal UTS atau UAS, atau ujian profesi. Pertanyaannya simpel, tapi kadang pilihan jawabannya yang menjebak, dan membuat bimbang..
#SutoriesofAL episode Kucing
Terinspirasi dari kucing belang di rumah yang sukanya gelendotan di kaki...
Karena kita ngga pernah tau apa yang ada dipikirannya kucing....
Day 29 - The night of my 21st birthday
Em... tidur? 😅
Kalo di Indonesia, mungkin lebih ke ulang tahun ke 17 ya yang dirayakan, aku juga gitu. Jadi, begitu usia 21 tahun, rasanya ya biasa aja hahaha
Ulang tahun ke 21 berarti sekitar tahun 2015. Aku inget banget, waktu ulang tahunku bertepatan sama acara yudisium dan pengambilan sumpah dokter gigi muda di kampus. Karena euforia mau masuk klinik, teman-teman jadi melupakan ulang tahunku:") wkwkwk sampe dibikinin meme sama temen-temen wkwk tapi teman-teman terdekat selalu ngga pernah lupa dong. Mereka sukses bikin surprise buat aku (yang selama ini selalu jadi otak dalam ngerjain anak yang ulang tahun, bahkan waktu SMA berhasil ngerjain balik anak yang ngerjain aku) dengan bawain kue. Sederhana, tapi bikin terharu banget :") Waktu itu masih lengkap banget yaak geng nya haha sekarang udah pada sibuk semua....
Ahhhh super kangen :")) Thank you yaa Fira, Dhea, Hills, Kokom, Ayu, Nawira, Mba Bellaa! Kapan hari waktu main ke kampus, aku sempet nungguin ujan berhenti di deket lobi, dan waktu noleh ke arah bangunan kampus rasanya kangen banget. Kaya "Aku ngapain aja ya 3,5 tahun kuliah.. kok ngga kerasa..." bahkan kalo ngga mencoba mengingat-ingat, aku ngga ingat ulang tahun ke 18, 19, 20 tuh ngapain aja...
Di usia ke 21 tahun, ngga ada yang berubah, selain statusku yang naik pangkat (atau malah turun ke rantai makanan paling bawah?) jadi dedek koas. Perjuangan 2 tahun menyerahkan sepenuh jiwa dan raga dimulai. Sejak itu juga, aku mulai belajar banyak tentang berjuang, pengorbanan, dan tekad-niat :") kalo wajah sih.... aku berharapnya ngga banyak berubah dari wajah usia 17 tahunku 😂😂
I'm turning 24 this year........ dan masih banyak banget hal-hal yang mau atau belum dilakukan. Masih banyak yang belum bisa aku berikan. Bisanya cuma berkeluh kesah, galau, hedon, tipikal pemudi milenial 😠Bahkan aku ngga menemukan perubahan dari sikapku, di rumah masih sering diomelin gara-gara annoying, sering ngambek, pokoknya ngga dewasa sama sekali lah. Waktu kumpul keluarga, sering juga ditanyain "Kapan nikah?" Yang cuma dijawab senyum sama ibuku. Kalo pagi masih males-malesan gini mau nikah??batinnya.... tapi tetap aja:
Kalo di Indonesia, mungkin lebih ke ulang tahun ke 17 ya yang dirayakan, aku juga gitu. Jadi, begitu usia 21 tahun, rasanya ya biasa aja hahaha
Ulang tahun ke 21 berarti sekitar tahun 2015. Aku inget banget, waktu ulang tahunku bertepatan sama acara yudisium dan pengambilan sumpah dokter gigi muda di kampus. Karena euforia mau masuk klinik, teman-teman jadi melupakan ulang tahunku:") wkwkwk sampe dibikinin meme sama temen-temen wkwk tapi teman-teman terdekat selalu ngga pernah lupa dong. Mereka sukses bikin surprise buat aku (yang selama ini selalu jadi otak dalam ngerjain anak yang ulang tahun, bahkan waktu SMA berhasil ngerjain balik anak yang ngerjain aku) dengan bawain kue. Sederhana, tapi bikin terharu banget :") Waktu itu masih lengkap banget yaak geng nya haha sekarang udah pada sibuk semua....
Ahhhh super kangen :")) Thank you yaa Fira, Dhea, Hills, Kokom, Ayu, Nawira, Mba Bellaa! Kapan hari waktu main ke kampus, aku sempet nungguin ujan berhenti di deket lobi, dan waktu noleh ke arah bangunan kampus rasanya kangen banget. Kaya "Aku ngapain aja ya 3,5 tahun kuliah.. kok ngga kerasa..." bahkan kalo ngga mencoba mengingat-ingat, aku ngga ingat ulang tahun ke 18, 19, 20 tuh ngapain aja...
Di usia ke 21 tahun, ngga ada yang berubah, selain statusku yang naik pangkat (atau malah turun ke rantai makanan paling bawah?) jadi dedek koas. Perjuangan 2 tahun menyerahkan sepenuh jiwa dan raga dimulai. Sejak itu juga, aku mulai belajar banyak tentang berjuang, pengorbanan, dan tekad-niat :") kalo wajah sih.... aku berharapnya ngga banyak berubah dari wajah usia 17 tahunku 😂😂
I'm turning 24 this year........ dan masih banyak banget hal-hal yang mau atau belum dilakukan. Masih banyak yang belum bisa aku berikan. Bisanya cuma berkeluh kesah, galau, hedon, tipikal pemudi milenial 😠Bahkan aku ngga menemukan perubahan dari sikapku, di rumah masih sering diomelin gara-gara annoying, sering ngambek, pokoknya ngga dewasa sama sekali lah. Waktu kumpul keluarga, sering juga ditanyain "Kapan nikah?" Yang cuma dijawab senyum sama ibuku. Kalo pagi masih males-malesan gini mau nikah??batinnya.... tapi tetap aja:
Wkwkwkwkw!
Jumat, 12 Januari 2018
koin-koin favorit
Kaget juga tiba-tiba mendapat chat dari seorang teman, nanyain apakah saya baik-baik saja. Setelah saya tanya kenapa, katanya habis baca postingan blog sebelum ini dan mengira kalau lagi galau HAHAHA. Terima kasih perhatiannya~ jadi terhura 😂😂
Postingan sebelun ini emang kalo dibaca agak mellow ya, gimana lagi, topiknya "Hujan". Identik dengan naik mobil, ujan-ujan, dengerin lagu-lagu galau. Perfecto. Tapi sesungguhnya, saya sedang tidak merasakan kegalauan yang seperti tertuliskan di postingan sebelumnya. Ya karena mood nya saja begitu haha. Walaupun galau, tapi ngga segalau itu kok........ tidak cukup penting untuk dicurhatkan di blog (yakin, Ra? ðŸ˜ðŸ˜)
Jadii saya mau berbagi beberapa gambar yang selalu menghibur saya dikala gundah gulana.
Mohon maaf kalau tida lucu dan malah bikin kzl ðŸ˜ðŸ˜ sebenarnya koin-koin saya di galeri hp masih banyak, tapi buat stok dikirimin ke temen-temen, supaya ngga bosen kalo uda pernah liat disini. Semoga koin-koin ini cukup mengekspresikan suasana hati saya yang sedang ceria ini, yang masih bisa ketawa sambil mengutuk diri sendiri karena selera humor yang payah, supaya tida dicap galau terus wkwkwkwk. Kalo boleh jujur sih, sekarang saya ngga lagi galau atau baper kok, tapi lagi laper 😂😂
Ngomong-ngomong soal koin.... sebenernya udah mau ngeposting tentang gambar-gambar ini dari lama. Akhirnyaa ada momen yang pas buat berbagi humor ini hahaha.
Jadi intinyaah, jangan lupa bahagia ya para warganet sekalian~!
#satukatajadisatukarya
Hujan.
Katanya, aku seperti hujan.
Menyejukkan hari-hari yang panas, oase di padang pasir.
Bunyi rintik yang selalu dinanti, dentingnya menenangkan.
Membasahi dedaunan kuning kering, menyuburkan tanah gersang.
Katanya, aku seperti hujan.
Mendarat tepat jatuh di telapak tangannya.
Membawa senyum di hari-hari nya.
Tempatnya mencurah, ketika sedang muram.
Tapi katanya,
Yang ia butuhkan adalah pelangi.
Tampak indah setelah hujan reda.
Membawa kebahagiaan bagi setiap yang memandang.
Tidak menyisakan tempat untuk dirinya berlinang air mata.
Sedang menunggu dilangit sana, untuk dihampiri.
Karena hujan, bukan pelangi.
Parameter Sederhana
Tapi dalam beberapa kasus, kalimat itu benar-benar bermakna yang sebenarnya, bener-bener pengen nyawat pake sendal.... boro-boro she's all yours....😂😂
Day 28 - The word/phrase I use constantly
Keasyikan dengan tema postingan baru (yang terinspirasi dari #30harimenulis nya @sundarihana), jadi melupakan challenge yang sedang diselesaikan huhu. Karena sudah memulai dengan yang satu, ngga afdol ah kalo ngga diselesaikan, minimal walaupun ngga sesuai harapan, tapi berakhir dengan kesimpulan: selesai. #guemahgituorangnya wkwkwkwk
Sebenernya, ngga ada sih kata atau kalimat andalan yang sering aku lontarkan. Aku punya temen yang suka banget bilang "aku sih woles,", terus tiba-tiba dia bilang, "Kaya challenge di blogmu ya," 😂 Aku jadi kepikiran karena bener-bener ngga ada nih hal yang secara konstan sering aku bilang.
Eh tapi... ada satu kata, yang selalu aku ucapkan dan bikin ibu kaget+jengkel kalo denger. Yaitu jata "Lho!" Wkwkwk Jadi kalo di rumah tuh, aku selalu merespon semuaa yang diomongin dengan kata "Lho" di awal. Ngomongnya ngga dengan nada santai pula, selalu dengan intonasi yang agak bikin kaget. Dijamin, orang yang denger pasti kzl. Hahaha
Kata lho ini bisa digunakan untuk menjawab semua omongan. Contoh:
"Mba, tadi liat kunci mobil nggak ya?"
"Lho? Bukannya di meja?"
"Mba, ternyata hpnya ketinggalan,"
"Lhooo kann uda dibilangin.."
"Mba, tadi kamu taruh mana barangnya ibu?"
"Lhoh!!! Aku taruh mana ya...."
Coba hangout sehari sama aku, dan kamu akan merasakan betapa menyebalkannya kata "Lho" itu 😂😂😂
Sebenernya, ngga ada sih kata atau kalimat andalan yang sering aku lontarkan. Aku punya temen yang suka banget bilang "aku sih woles,", terus tiba-tiba dia bilang, "Kaya challenge di blogmu ya," 😂 Aku jadi kepikiran karena bener-bener ngga ada nih hal yang secara konstan sering aku bilang.
Eh tapi... ada satu kata, yang selalu aku ucapkan dan bikin ibu kaget+jengkel kalo denger. Yaitu jata "Lho!" Wkwkwk Jadi kalo di rumah tuh, aku selalu merespon semuaa yang diomongin dengan kata "Lho" di awal. Ngomongnya ngga dengan nada santai pula, selalu dengan intonasi yang agak bikin kaget. Dijamin, orang yang denger pasti kzl. Hahaha
Kata lho ini bisa digunakan untuk menjawab semua omongan. Contoh:
"Mba, tadi liat kunci mobil nggak ya?"
"Lho? Bukannya di meja?"
"Mba, ternyata hpnya ketinggalan,"
"Lhooo kann uda dibilangin.."
"Mba, tadi kamu taruh mana barangnya ibu?"
"Lhoh!!! Aku taruh mana ya...."
Coba hangout sehari sama aku, dan kamu akan merasakan betapa menyebalkannya kata "Lho" itu 😂😂😂
Kamis, 11 Januari 2018
#satukatajadisatukarya
Mabuk.
Dengan mengenakan setelan mahal -yang jika ditebak harganya lebih mahal dibandingkan dengan harga sebuah ponsel-, Ado berjalan dengan dagu terangkat ke atas. Sorot matanya tajam, seakan siap beradu pandang dengan orang-orang yang lewat. Rambutnya klimis tersisir rapih, menggunakan gel rambut dengan aroma mint. Jam tangan seven thursday melingkar di pergelangannya. Konon, hanya dia pemilik jam itu di blok rumahnya. Atau bahkan di kampungnya. Tidak salah jika harganya selangit, karena menurut Ado, tingkat ketampanan seorang pria akan meningkat berjuta kali lipat ketika mengenakannya. Dengan hati-hati ia mengayunkan tangannya, sambil sesekali mengusap jam mahalnya. Semua mata yang memandang, seolah takjub dengan toko barang mewah berjalan ini. Bukan pemandangan yang langka, Ado berjalan-jalan dengan semua harta nya hanya untuk menyapa tetangga.
Jalanan depan kampung Ado tampak banyak yang berlubang, rusak akibat hujan lebat semalam. Genangan air terbentuk dimana-mana. Tidak ada pilihan jalan lain selain melewati genangan-genangan itu, apa boleh buat, karena mobil Ado tidak bisa masuk ke jalan yang sempit di kampung Ado.
Ado berusaha menghindari genangan air di depannya. Dengan sigap dan mantap ia melompati genangan itu. Hap. Terdengar suara percikan air yang cukup keras. Ado rupanya mendarat di genangan air yang lain. Sepatu Fans yang disukainya itu kini basah dan penuh cipratan tanah.
"Maaaak! Sepatu Ado kotor!" Teriaknya memanggil sang ibu. Wanita paruh baya berperawakan tinggi besar muncul dari balik pintu rumah, menghampiri putranya yang sedang kesulitan.
Tiba-tiba, sebuah telapak tangan melayang ke arah pipi Ado.
"Naak.. kowe mabuk tah?"
Seketika Ado terbangun dari tidur singkatnya. Ibunya masih menepuk pundaknya pelan, berusaha menyadarkan anaknya yang sedari tadi mengigau, meracau tak karuan.
"Mimpi opo to, Le?"
"Ah ibu. Harusnya Ado jangan dibangunkan dulu. Ado masih ingin menikmati rasanya jadi orang kaya, punya baju bagus!"
Ibunya tersenyum.
Bocah 8 tahun itu kembali melanjutkan tidurnya di pinggir trotoar Jalan Pemuda, beralaskan koran lusuh, sambil menemani ibunya berjualan kue jipang yang sudah sejak pagi belum laku. Tangannya yang kurus dan tidak halus mulai mengusap rambut Ado yang keriting, kering. Kadang menepuknya, memastikan si anak tertidur dengan pulas.
Sementara ini, ibunya hanya bisa memberikan kepada Ado hadiah tidur nyenyak dan mimpi indah.....
Dengan mengenakan setelan mahal -yang jika ditebak harganya lebih mahal dibandingkan dengan harga sebuah ponsel-, Ado berjalan dengan dagu terangkat ke atas. Sorot matanya tajam, seakan siap beradu pandang dengan orang-orang yang lewat. Rambutnya klimis tersisir rapih, menggunakan gel rambut dengan aroma mint. Jam tangan seven thursday melingkar di pergelangannya. Konon, hanya dia pemilik jam itu di blok rumahnya. Atau bahkan di kampungnya. Tidak salah jika harganya selangit, karena menurut Ado, tingkat ketampanan seorang pria akan meningkat berjuta kali lipat ketika mengenakannya. Dengan hati-hati ia mengayunkan tangannya, sambil sesekali mengusap jam mahalnya. Semua mata yang memandang, seolah takjub dengan toko barang mewah berjalan ini. Bukan pemandangan yang langka, Ado berjalan-jalan dengan semua harta nya hanya untuk menyapa tetangga.
Jalanan depan kampung Ado tampak banyak yang berlubang, rusak akibat hujan lebat semalam. Genangan air terbentuk dimana-mana. Tidak ada pilihan jalan lain selain melewati genangan-genangan itu, apa boleh buat, karena mobil Ado tidak bisa masuk ke jalan yang sempit di kampung Ado.
Ado berusaha menghindari genangan air di depannya. Dengan sigap dan mantap ia melompati genangan itu. Hap. Terdengar suara percikan air yang cukup keras. Ado rupanya mendarat di genangan air yang lain. Sepatu Fans yang disukainya itu kini basah dan penuh cipratan tanah.
"Maaaak! Sepatu Ado kotor!" Teriaknya memanggil sang ibu. Wanita paruh baya berperawakan tinggi besar muncul dari balik pintu rumah, menghampiri putranya yang sedang kesulitan.
Tiba-tiba, sebuah telapak tangan melayang ke arah pipi Ado.
"Naak.. kowe mabuk tah?"
Seketika Ado terbangun dari tidur singkatnya. Ibunya masih menepuk pundaknya pelan, berusaha menyadarkan anaknya yang sedari tadi mengigau, meracau tak karuan.
"Mimpi opo to, Le?"
"Ah ibu. Harusnya Ado jangan dibangunkan dulu. Ado masih ingin menikmati rasanya jadi orang kaya, punya baju bagus!"
Ibunya tersenyum.
Bocah 8 tahun itu kembali melanjutkan tidurnya di pinggir trotoar Jalan Pemuda, beralaskan koran lusuh, sambil menemani ibunya berjualan kue jipang yang sudah sejak pagi belum laku. Tangannya yang kurus dan tidak halus mulai mengusap rambut Ado yang keriting, kering. Kadang menepuknya, memastikan si anak tertidur dengan pulas.
Sementara ini, ibunya hanya bisa memberikan kepada Ado hadiah tidur nyenyak dan mimpi indah.....
#satukatajadisatukarya
Gravitasi.
Dengan bodohnya, aku menghentikan langkah, dan berdiri mematung di tengah ruangan. Ngga peduli dengan pandangan orang-orang di sekeliling. Sesekali menghentakkan kaki ke lantai, merebahkan badan ke kanan dan ke kiri. Kemudian mencari kursi untuk duduk, capek juga berdiri terus.
Aku baru aja mencoba memahami gravitasi.
Dalam sejarahnya, gravitasi ditemukan pertama kali setelah melihat buah apel yang jatuhnya ke bawah (dimana-mana jatuh ya ke bawah. Kecuali kalau gara-gara kamu, jatuhnya ke hati *cie*).
Bumi punya gaya gravitasi yang sangat besar, sehingga bisa menarik benda-benda, termasuk manusia supaya tidak menjauhi inti bumi. Aku kemudian menjatuhkan pensil yang sedang kupegang. Jatuh tepat ke lantai. Ada gaya tak kasat mata yang menarik pensil itu ke bawah.
"Kamu ngapain sih daritadi?" Kata lelaki menyebalkan yang merebut pensilku, berusaha menghentikan percobaanku selanjutnya.
"Belajar. Kan ngga selalu di sekolah."
"Belajar apaan?"
"Ada deh. Makanya sini pensilnya."
"Aneh-aneh aja sih.."
"Tapi suka kan?"
"Iya. Banget malah.."
"Ihhh jangan langsung di-iyain gitu bikin salting aja!"
"Hahaha siapa suruh ngeselin!"
Laki-laki di depanku ini, aku curiga memiliki gaya gravitasi yang sama besarnya dengan bumi....
*bubar dah gak jadi belajar.....*
Dengan bodohnya, aku menghentikan langkah, dan berdiri mematung di tengah ruangan. Ngga peduli dengan pandangan orang-orang di sekeliling. Sesekali menghentakkan kaki ke lantai, merebahkan badan ke kanan dan ke kiri. Kemudian mencari kursi untuk duduk, capek juga berdiri terus.
Aku baru aja mencoba memahami gravitasi.
Dalam sejarahnya, gravitasi ditemukan pertama kali setelah melihat buah apel yang jatuhnya ke bawah (dimana-mana jatuh ya ke bawah. Kecuali kalau gara-gara kamu, jatuhnya ke hati *cie*).
Bumi punya gaya gravitasi yang sangat besar, sehingga bisa menarik benda-benda, termasuk manusia supaya tidak menjauhi inti bumi. Aku kemudian menjatuhkan pensil yang sedang kupegang. Jatuh tepat ke lantai. Ada gaya tak kasat mata yang menarik pensil itu ke bawah.
"Kamu ngapain sih daritadi?" Kata lelaki menyebalkan yang merebut pensilku, berusaha menghentikan percobaanku selanjutnya.
"Belajar. Kan ngga selalu di sekolah."
"Belajar apaan?"
"Ada deh. Makanya sini pensilnya."
"Aneh-aneh aja sih.."
"Tapi suka kan?"
"Iya. Banget malah.."
"Ihhh jangan langsung di-iyain gitu bikin salting aja!"
"Hahaha siapa suruh ngeselin!"
Laki-laki di depanku ini, aku curiga memiliki gaya gravitasi yang sama besarnya dengan bumi....
*bubar dah gak jadi belajar.....*
#satukatajadisatukarya
Salah.
"Kapan berangkatnya?"
"Dua hari lagi. Ada orientasi yang wajib diikuti disana. Dan mulainya sebulan sebelum tahun ajaran baru."
"Wah cepat banget. Habis ini, kalau kita ketemu mungkin aku harus menyapa pakai 'guten morgen' kali ya?"
"Dan aku harus ngebales pakai 'sugeng enjing' gitu?"
"Nyindir karena aku disini-sini aja, maksudnya?"
"Hahaha! Nyindir kamu yang nggak bisa bahasa Jawa."
"Dasar.."
"Hahaha.."
"Hahaha.."
"Semoga walaupun jauh, jalan kita tetap beriringan kaya sekarang ya.."
"Em kalo aku justru pinginnya, jalan kita bersimpangan.."
"Kenapa soalnya?"
"Em kalo aku justru pinginnya, jalan kita bersimpangan.."
"Kenapa soalnya?"
"Kalau kamu tarik dua garis bersebelahan, sejajar. Lihat kan, kedua ujungnya nggak akan ketemu.."
"Hem..."
"Aku pinginya kita, walaupun berada di dua titik berbeda, tapi ketika ditarik garis lurus, kedua ujungnya bakal ketemu.."
"Tapi kalo udah ditarik garis dan bersimpangan, ujungnya kan bakal menjauh lagi sampai ngga ketemu satu sama lain.."
"... iya juga ya."
"Yeee gimana sih! Sok puitis sih..."
"Haha kalo kaya gitu ya tinggal garisku aja yang dibelokin, biar bisa bersimpangan lagi sama garismu. Gitu terus sampai tua.."
"Hem..."
"Aku pinginya kita, walaupun berada di dua titik berbeda, tapi ketika ditarik garis lurus, kedua ujungnya bakal ketemu.."
"Tapi kalo udah ditarik garis dan bersimpangan, ujungnya kan bakal menjauh lagi sampai ngga ketemu satu sama lain.."
"... iya juga ya."
"Yeee gimana sih! Sok puitis sih..."
"Haha kalo kaya gitu ya tinggal garisku aja yang dibelokin, biar bisa bersimpangan lagi sama garismu. Gitu terus sampai tua.."
Selasa, 09 Januari 2018
#satukatajadisatukarya
Jalan.
Ketika sedang berjalan seperti ini
banyak hal-hal baru yang tidak tampak ketika kamu berkendara
waktu seakan lebih lambat
seperti mempersilahkanku menikmati suasana lebih lama
Banyak hal-hal yang selama ini luput dari pandangan
ketika kamu berjalan terlalu cepat
seperti ketika sedang memecahkan sebuah teka-teki, kamu mungkin saja sedang melewatkan kata kuncinya
Aku tidak pernah sadar,
kalau daun di pepohonan sekitar sini tidak berwarna hijau pada umumnya.
kalau di sudut jalan ini ada sebuah kedai kopi kecil yang selalu ramai
kalau ibu tua yang kulihat sekilas duduk di trotoar itu ternyata sedang menunggu cucunya pulang sekolah
ketika aku berjalan lebih lambat,
sepertinya aku bisa melihat semua lebih dekat.
aku tidak pernah sadar, karena selama ini sibuk mengejar.
walaupun rasa ingin mencapai ini selalu tinggi, tapi ada kalanya kita tau, kapan untuk berjalan santai saja.
beristirahat.
atau mungkin berhenti.
Ketika sedang berjalan seperti ini
banyak hal-hal baru yang tidak tampak ketika kamu berkendara
waktu seakan lebih lambat
seperti mempersilahkanku menikmati suasana lebih lama
Banyak hal-hal yang selama ini luput dari pandangan
ketika kamu berjalan terlalu cepat
seperti ketika sedang memecahkan sebuah teka-teki, kamu mungkin saja sedang melewatkan kata kuncinya
Aku tidak pernah sadar,
kalau daun di pepohonan sekitar sini tidak berwarna hijau pada umumnya.
kalau di sudut jalan ini ada sebuah kedai kopi kecil yang selalu ramai
kalau ibu tua yang kulihat sekilas duduk di trotoar itu ternyata sedang menunggu cucunya pulang sekolah
ketika aku berjalan lebih lambat,
sepertinya aku bisa melihat semua lebih dekat.
aku tidak pernah sadar, karena selama ini sibuk mengejar.
walaupun rasa ingin mencapai ini selalu tinggi, tapi ada kalanya kita tau, kapan untuk berjalan santai saja.
beristirahat.
atau mungkin berhenti.
Melemu di Surakata #Part2
4. Pecel Solo
Malam hari pertama di Solo, kami makan malam di sebuah resto namanya Pecel Solo. Kupikir kita beneran mau makan pecel malem-malem, dimana perutku udah berdendang terus. Hampir dah aku ngga ikutan keluar cari makan. Ternyata pecel solo tuh nama resto nya, isinya banyak menu makanan. Tapi karena perutku masih ngga bersahabat, aku harus puas dengan cukup minum teh tawar hangat, ngga mood sama sekali buat makan. Padahal orang-orang pada pesen pecel, selad solo, jenang, bakmi gitu-gitu deh :( menurut mereka, makanannya lumayan enak, cuma biasa aja. Mungkin buat yang khusus nyari selad solo, bisa ke selad solo mbak lies yang lebih khas.
Resto Pecel Solo
Jalan Dokter Soepomo No.55, Solo
Buka jam 7.30 - 22.00
Rating: 3/5 (skor dari keluarga, berhubung aku cuma nyobain teh tawarnya aja :"))))
5. Gudeg Ceker
Nah gudeg ceker yang ini unik banget nih, soalnya makannya tengah malem. Jadi, ibu sama om dan tante pagi-pagi sekitar jam 1 pagi berangkat ke gudeg ini. Padahal katanya, baru buka jam 2 pagi lho, tapi jam 1 udah pada ngantri, dan jam 3 pagi udah abis gudegnya.. wew. Kenapa kok dia bukanya pagi hari? Katanya sih, awalnya gudeg ini mangsa pasarnya adalah supir-supir bis atau penumpang yang sampai di Solo tengah malem kalo pada kelaperan. Aku yang pada dasarnya ngga terlalu suka gudeg, ngga ikutan. Apalagi kudu jam 1 pagi banget ditambah perutku yang masih bergema.. menurut ibu, gudegnya biasa aja, tapi cekernya juara! Empuk dan enak banget bumbunya.
Gudeg Ceker Bu Kasno
Jalan Monginsidi, Solo
Buka jam 01.00 pagi - habis
Rating: 3/5 (not a fan of gudeg, tapi cekernya juara)
6. Soto Gading
Abis dari Pasar Klewer, kita makan soto ayam Gading 1. Ada dua lokasi soalnya. Bedanya sama soto ayam Ambengan atau Lamongan, soto gading ini kuahnya lebih bening, ngga se kuning soto Jawa Timur. Jadi istilah kalo makan soto jangan pakai baju putih ngga berlaku di Solo 😅 sambelnya pun pakai sambal petis, dan ngga ada koya nya. Yang bikin shock adalah....... nasi soto harganya Rp 9.000!! Dan ada porsi yang cuma separo 😂😂 katanya ibu, kalo ada soto ini di Surabaya, mungkin kami bakal makan disitu terus, soalnya terjangkau haha.
Soto Gading 1
Jalan Brigjen Sudiarto, Solo
Buka jam 6.00-15.00
Rating: 3.5/5
7. Sunny's Gelato
Sebenernya, gelato banyak sih dimana-mana. Aku mampir kesini berkat rekomendasi dari Aya. Kupikir bakal biasa aja nih tempat dan rasanya, tapi ternyataa pilihan rasa gelato nya banyak! Jadi excited buat nyobain semua 😉 apalagi, beberapa rasa ada yang unik, kaya rujak rambutan, black choco (super recommended!!), sama banana. Berhubung aku ngga terlalu suka yang manis-manis, jadi aku beli yang rasa mint + black choco dan ini kombinasi ciamiqqq ~ :") rasanya pengen lagi pengen lagi. Pilihan cone nya pun ada 3 rasa: cokelat, plain, kayu manis. Tempatnya juga cozy, cocok deh kalo mau rehat bersantai disini. Harganya untuk cup isi 2 eskrim Rp 20.000, dan kalo pakai cone Rp 25.000
Sunny's Gelato
Jalan Doktor Setiabudi No.82, Gilingan, Solo
Buka jam 10.00-22.00
Rating: 4/5 buat eskrim mint + black choco nya ><
8. Nasi Liwet Bu Sarmi & Susu Shi Jack
Demi katam-in kuliner Solo, aku rela makan nasi malem-malem dan nyobain semua makanan selama liburan kemaren. Mulai dari yang ringan, sampai berlemak-kolesterol tinggi macam sate kambing.... malam sebelum balik ke Surabaya, kami nyobain nasi liwet! Salah satu kuliner yang direkomendasiin banget sama temenku, yang kebetulan kalo mudik selalu pulang ke Solo karena ada eyang disana. Katanya sih nasi liwet ini kuliner Solo ter-enak. Aku akhirnya penasaran dan browsing soal nasi liwet, dan ternyata emang seperti dugaanku: manis. Kami nyobain nasi liwet bu Sarmi, yang lokasinya bersebalahan sama Susu Shi Jack (yang terkenal juga katanyaa). Karena udah ada mindset "manis", awalnya aku ngga terlaly excited nyobain nasi liwet, tapi rugi dong kalo uda sampe Solo malah ngga makan makanan yang katanya terenak ini. Pertama dateng, kami langsung disuguhi sepiring nasi dengan sayuran (?) itu apasih di atasnya ._. Dan kelapa (?). Ternyata lauknya kita bisa milih sendiri. Aku langsung aja pesen ayam, berharap ayam nya digoreng kering pake remahan. Ternyata yang dateng ayamnya basah 😂😂 macam ayam gudeg gitu kali ya. Dengan segala pikiran-pikiran "duh abis gak ya ini....", aku mulai memasukkan suapan pertama ke mulut dan.......... ngga seburuk bayanganku. Enak malah. Dan ngga kerasa, aku makannya lahap banget, dalam hitungan menit, seporsi nasi liwet udah aku abisin 😂😂 rasa nasinya manis, ayamnya juga ngga gurih, tapi entah kenapa kombinasi mereka berdua ini ya cocok aja ternyata. Tapi walaupun enak, mungkin ngga untuk nambah. Cukup makan sekali aja 😂 mungkin berikutnya kalo pas main ke Solo lagi.
Untuk minumnya, aku pesan susu shi jack yang putih dan pake es. Aku ngga berekspektasi apa-apa sih soal susu ini, ya rasa susu emang gimana lagi haha. Menurutku, susu shi jack ini rasanya... biasa aja 😅
Nasi Liwet Bu Sarmi & Susu Shi Jack
Jalan Kapten Mulyadi, Solo
Buka jam 18.00 - 00.00 😅
Rating: 3/5 bolelah..
9. Sate Kambing Mbok Galak
Ini nihhh menurutku kuliner penutup yang ciamik soroooo! Sebelum menuju stasiun buat balik Surabaya, rombongan kami mampir ke Sate Mbok Galak buat makan siang. Ternyata disitu juga ada tengkleng. Sate buntelnya gede-gede bangeet. Aku sebenernya bukan fans kambing, tapi suka banget sama gule kambing. Begitu makanan disajikan, aku langsung nyari gulenya, tapi ternyata belom siap. Jadinya aku makan sate kambing nya, yang uwenaaaaak puol. Walaupun agak-agak alot (apa ya bahasa indonesia nya ._.), tapi enyaaak :3 dan yang favorit adalah tengkleng nya!! Uuhhh akhirnya aku makan makanan yang pedes nya sesuai selera di Solo hahaha. Tengkleng ini kalo gasalah isinya kaki kambing, mirip gule sih tapi kayanya ngga se-santan gule deh, kuahnya lebih ngga berlemak (?). Alhamdulillah banget di hari kedua dan ketiga kulineran ini, perutku udah mulai bersahabat. Kalo ngga, ngga bakal nyobain tengkleng ini deh gara-gara masih melilit :"))) Tempatnya di warung besar pinggir jalan gitu, dan rameeeeee banget. Tapi perjuangan nunggu meja kosong sebanding kok dengan rasa sate + tengkleng yang bikin pengen tinggal di Solo. Kalo gulenya, rasanya biasa aja kaya gule pada umumnya.
Sate Kambing Mbok Galak
Jl. Ki Mangun Sarkoro No.112, Sumber, Banjarsari, Banyuanyar, Solo
Buka jam 08.00-19.00
Rating: 5/5 !!! 😋😋
Yaak sekian Rara's Culinary-log edisi liburan ke Solo Januari 2018! Mohon maaf untuk harganya, aku ngga bisa kasih info yang detail. Berhubung dibayarin, jadi ngga tau harga-harganya kecuali di tempat yang aku sempet lihat buku menu nya dan mencantumkan harga disana. Tapi dibandingin sama Surabaya, makan disana termasuk cukup hemat. Nasi liwetnya juga murah banget. Makan ber8 cuma kira2 20rb/orang. Padahal lauknya udah pada nambah macem-macem tuh.
Buat lidah Jawa Timur yang kental banget kaya aku, kuliner Solo atau Jawa Tengah mungkin enak kalo makannya sekali-kali aja, kalo buah nambah, kayanya ngga bakal habis karena kurang gurih. Kecuali sate kambing dan Tengkleng hahaha.
Semoga diberikan kesehatan selalu, supaya bisa terus jalan-jalan dan kulineran>< Aamiin
See you on another rubrik Melemu!
Malam hari pertama di Solo, kami makan malam di sebuah resto namanya Pecel Solo. Kupikir kita beneran mau makan pecel malem-malem, dimana perutku udah berdendang terus. Hampir dah aku ngga ikutan keluar cari makan. Ternyata pecel solo tuh nama resto nya, isinya banyak menu makanan. Tapi karena perutku masih ngga bersahabat, aku harus puas dengan cukup minum teh tawar hangat, ngga mood sama sekali buat makan. Padahal orang-orang pada pesen pecel, selad solo, jenang, bakmi gitu-gitu deh :( menurut mereka, makanannya lumayan enak, cuma biasa aja. Mungkin buat yang khusus nyari selad solo, bisa ke selad solo mbak lies yang lebih khas.
Resto Pecel Solo
Jalan Dokter Soepomo No.55, Solo
Buka jam 7.30 - 22.00
Rating: 3/5 (skor dari keluarga, berhubung aku cuma nyobain teh tawarnya aja :"))))
5. Gudeg Ceker
Nah gudeg ceker yang ini unik banget nih, soalnya makannya tengah malem. Jadi, ibu sama om dan tante pagi-pagi sekitar jam 1 pagi berangkat ke gudeg ini. Padahal katanya, baru buka jam 2 pagi lho, tapi jam 1 udah pada ngantri, dan jam 3 pagi udah abis gudegnya.. wew. Kenapa kok dia bukanya pagi hari? Katanya sih, awalnya gudeg ini mangsa pasarnya adalah supir-supir bis atau penumpang yang sampai di Solo tengah malem kalo pada kelaperan. Aku yang pada dasarnya ngga terlalu suka gudeg, ngga ikutan. Apalagi kudu jam 1 pagi banget ditambah perutku yang masih bergema.. menurut ibu, gudegnya biasa aja, tapi cekernya juara! Empuk dan enak banget bumbunya.
Gudeg Ceker Bu Kasno
Jalan Monginsidi, Solo
Buka jam 01.00 pagi - habis
Rating: 3/5 (not a fan of gudeg, tapi cekernya juara)
6. Soto Gading
Abis dari Pasar Klewer, kita makan soto ayam Gading 1. Ada dua lokasi soalnya. Bedanya sama soto ayam Ambengan atau Lamongan, soto gading ini kuahnya lebih bening, ngga se kuning soto Jawa Timur. Jadi istilah kalo makan soto jangan pakai baju putih ngga berlaku di Solo 😅 sambelnya pun pakai sambal petis, dan ngga ada koya nya. Yang bikin shock adalah....... nasi soto harganya Rp 9.000!! Dan ada porsi yang cuma separo 😂😂 katanya ibu, kalo ada soto ini di Surabaya, mungkin kami bakal makan disitu terus, soalnya terjangkau haha.
Soto Gading 1
Jalan Brigjen Sudiarto, Solo
Buka jam 6.00-15.00
Rating: 3.5/5
7. Sunny's Gelato
Sebenernya, gelato banyak sih dimana-mana. Aku mampir kesini berkat rekomendasi dari Aya. Kupikir bakal biasa aja nih tempat dan rasanya, tapi ternyataa pilihan rasa gelato nya banyak! Jadi excited buat nyobain semua 😉 apalagi, beberapa rasa ada yang unik, kaya rujak rambutan, black choco (super recommended!!), sama banana. Berhubung aku ngga terlalu suka yang manis-manis, jadi aku beli yang rasa mint + black choco dan ini kombinasi ciamiqqq ~ :") rasanya pengen lagi pengen lagi. Pilihan cone nya pun ada 3 rasa: cokelat, plain, kayu manis. Tempatnya juga cozy, cocok deh kalo mau rehat bersantai disini. Harganya untuk cup isi 2 eskrim Rp 20.000, dan kalo pakai cone Rp 25.000
Sunny's Gelato
Jalan Doktor Setiabudi No.82, Gilingan, Solo
Buka jam 10.00-22.00
Rating: 4/5 buat eskrim mint + black choco nya ><
8. Nasi Liwet Bu Sarmi & Susu Shi Jack
Demi katam-in kuliner Solo, aku rela makan nasi malem-malem dan nyobain semua makanan selama liburan kemaren. Mulai dari yang ringan, sampai berlemak-kolesterol tinggi macam sate kambing.... malam sebelum balik ke Surabaya, kami nyobain nasi liwet! Salah satu kuliner yang direkomendasiin banget sama temenku, yang kebetulan kalo mudik selalu pulang ke Solo karena ada eyang disana. Katanya sih nasi liwet ini kuliner Solo ter-enak. Aku akhirnya penasaran dan browsing soal nasi liwet, dan ternyata emang seperti dugaanku: manis. Kami nyobain nasi liwet bu Sarmi, yang lokasinya bersebalahan sama Susu Shi Jack (yang terkenal juga katanyaa). Karena udah ada mindset "manis", awalnya aku ngga terlaly excited nyobain nasi liwet, tapi rugi dong kalo uda sampe Solo malah ngga makan makanan yang katanya terenak ini. Pertama dateng, kami langsung disuguhi sepiring nasi dengan sayuran (?) itu apasih di atasnya ._. Dan kelapa (?). Ternyata lauknya kita bisa milih sendiri. Aku langsung aja pesen ayam, berharap ayam nya digoreng kering pake remahan. Ternyata yang dateng ayamnya basah 😂😂 macam ayam gudeg gitu kali ya. Dengan segala pikiran-pikiran "duh abis gak ya ini....", aku mulai memasukkan suapan pertama ke mulut dan.......... ngga seburuk bayanganku. Enak malah. Dan ngga kerasa, aku makannya lahap banget, dalam hitungan menit, seporsi nasi liwet udah aku abisin 😂😂 rasa nasinya manis, ayamnya juga ngga gurih, tapi entah kenapa kombinasi mereka berdua ini ya cocok aja ternyata. Tapi walaupun enak, mungkin ngga untuk nambah. Cukup makan sekali aja 😂 mungkin berikutnya kalo pas main ke Solo lagi.
Untuk minumnya, aku pesan susu shi jack yang putih dan pake es. Aku ngga berekspektasi apa-apa sih soal susu ini, ya rasa susu emang gimana lagi haha. Menurutku, susu shi jack ini rasanya... biasa aja 😅
Nasi Liwet Bu Sarmi & Susu Shi Jack
Jalan Kapten Mulyadi, Solo
Buka jam 18.00 - 00.00 😅
Rating: 3/5 bolelah..
9. Sate Kambing Mbok Galak
Ini nihhh menurutku kuliner penutup yang ciamik soroooo! Sebelum menuju stasiun buat balik Surabaya, rombongan kami mampir ke Sate Mbok Galak buat makan siang. Ternyata disitu juga ada tengkleng. Sate buntelnya gede-gede bangeet. Aku sebenernya bukan fans kambing, tapi suka banget sama gule kambing. Begitu makanan disajikan, aku langsung nyari gulenya, tapi ternyata belom siap. Jadinya aku makan sate kambing nya, yang uwenaaaaak puol. Walaupun agak-agak alot (apa ya bahasa indonesia nya ._.), tapi enyaaak :3 dan yang favorit adalah tengkleng nya!! Uuhhh akhirnya aku makan makanan yang pedes nya sesuai selera di Solo hahaha. Tengkleng ini kalo gasalah isinya kaki kambing, mirip gule sih tapi kayanya ngga se-santan gule deh, kuahnya lebih ngga berlemak (?). Alhamdulillah banget di hari kedua dan ketiga kulineran ini, perutku udah mulai bersahabat. Kalo ngga, ngga bakal nyobain tengkleng ini deh gara-gara masih melilit :"))) Tempatnya di warung besar pinggir jalan gitu, dan rameeeeee banget. Tapi perjuangan nunggu meja kosong sebanding kok dengan rasa sate + tengkleng yang bikin pengen tinggal di Solo. Kalo gulenya, rasanya biasa aja kaya gule pada umumnya.
Sate Kambing Mbok Galak
Jl. Ki Mangun Sarkoro No.112, Sumber, Banjarsari, Banyuanyar, Solo
Buka jam 08.00-19.00
Rating: 5/5 !!! 😋😋
Yaak sekian Rara's Culinary-log edisi liburan ke Solo Januari 2018! Mohon maaf untuk harganya, aku ngga bisa kasih info yang detail. Berhubung dibayarin, jadi ngga tau harga-harganya kecuali di tempat yang aku sempet lihat buku menu nya dan mencantumkan harga disana. Tapi dibandingin sama Surabaya, makan disana termasuk cukup hemat. Nasi liwetnya juga murah banget. Makan ber8 cuma kira2 20rb/orang. Padahal lauknya udah pada nambah macem-macem tuh.
Buat lidah Jawa Timur yang kental banget kaya aku, kuliner Solo atau Jawa Tengah mungkin enak kalo makannya sekali-kali aja, kalo buah nambah, kayanya ngga bakal habis karena kurang gurih. Kecuali sate kambing dan Tengkleng hahaha.
Semoga diberikan kesehatan selalu, supaya bisa terus jalan-jalan dan kulineran>< Aamiin
See you on another rubrik Melemu!
Minggu, 07 Januari 2018
Day 27 - What I wore today
A regular flower printed shirt + regular jeans..
Yang penting nyaman dan enak dipake bu..... yang ngga perlu capek-capek mikirin pandangan orang yang memandang (?)
Melemu di Surakarta #Part1
Halooo!
Weekend ini aku sekeluarga liburan ke Solo, dalam rangka liburan tahun baru. Telat yak? Haha tapi emang sengaja sih supaya pas jalan-jalan ngga rame-rame banget.
Liburan kali ini, aku pensiun sementara jadi travel-organizer. Peranku diambil alih oleh tanteku, yang dari awal semangat banget ngajakin ke Solo buat kulineran. Jadi bisa dilihat, itinerary jalan-jalannya isinya full makanan! Bahkan begitu sampe di Solo, kami langsung makan timlo, eskrim, dan serabi >< sumpah begitu sampe Surabaya nanti, rasanya aku ngga berani nimbang badan....
1. Timlo Sastro
Salah satu makanan khas Solo yang bener-bener diluar ekspektasiku. Ini sumpah enak banget. Sebelumnya aku ngga pernah nyobain, dan begitu nyobain pengen nambah teruus. Timlo ini kalo kataku, semacan kuah bakso + sosis solo (yang awalnya aku bertanya-tanya 'mana sosisnya ya') + telor. Berhubung aku ngga suka jeroan, jadi aku pesennya sosis solo dan telor. Di foto ini timlo yang komplit pake ati-rempela. Rasa kuahnya seger, apalagi kalo ditambahin jeruk nipis. Kata omku, pake sambel petis nya lebih enak lagi. Yang disayangkan, timlo sastro ini tempatnya deket pembuangan sampah, jadi diluar warungnya bau sampah.. untung makanannya enak :( Menurut tanteku yang uda katam kulineran Solo, timlo yang terkenal ada dua: timlo Solo dan timlo Sastro ini. Cuma dari segi rasa, tanteku prefer timlo sastro, meskipun bonus aroma tida sedap :")
Timlo Sastro
Jalan Kapten Mulyadi No.8, Sudiroprajan, Solo
Buka jam 10.00-15.30
Rating: 4/5 👌 (minus tempatnya yang agak...)
2. Es krim Tentrem
Toko eskrim ini sejenis sama Zangrandi Surabaya atau Toko Oen Malang. Eskrim rasa kuno yang vanila nya paling juara. Keseluruhan, rasanya bolelah... beda sama eskrim mcd ato gelato-gelato sih.
Es Krim New Tentrem
Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.132, Keprabon, Solo
Buka jam 10.00 - 21.00
Rating: 3/5 xoxo
3. Serabi Notosuman
Weekend ini aku sekeluarga liburan ke Solo, dalam rangka liburan tahun baru. Telat yak? Haha tapi emang sengaja sih supaya pas jalan-jalan ngga rame-rame banget.
Liburan kali ini, aku pensiun sementara jadi travel-organizer. Peranku diambil alih oleh tanteku, yang dari awal semangat banget ngajakin ke Solo buat kulineran. Jadi bisa dilihat, itinerary jalan-jalannya isinya full makanan! Bahkan begitu sampe di Solo, kami langsung makan timlo, eskrim, dan serabi >< sumpah begitu sampe Surabaya nanti, rasanya aku ngga berani nimbang badan....
1. Timlo Sastro
Salah satu makanan khas Solo yang bener-bener diluar ekspektasiku. Ini sumpah enak banget. Sebelumnya aku ngga pernah nyobain, dan begitu nyobain pengen nambah teruus. Timlo ini kalo kataku, semacan kuah bakso + sosis solo (yang awalnya aku bertanya-tanya 'mana sosisnya ya') + telor. Berhubung aku ngga suka jeroan, jadi aku pesennya sosis solo dan telor. Di foto ini timlo yang komplit pake ati-rempela. Rasa kuahnya seger, apalagi kalo ditambahin jeruk nipis. Kata omku, pake sambel petis nya lebih enak lagi. Yang disayangkan, timlo sastro ini tempatnya deket pembuangan sampah, jadi diluar warungnya bau sampah.. untung makanannya enak :( Menurut tanteku yang uda katam kulineran Solo, timlo yang terkenal ada dua: timlo Solo dan timlo Sastro ini. Cuma dari segi rasa, tanteku prefer timlo sastro, meskipun bonus aroma tida sedap :")
Timlo Sastro
Jalan Kapten Mulyadi No.8, Sudiroprajan, Solo
Buka jam 10.00-15.30
Rating: 4/5 👌 (minus tempatnya yang agak...)
2. Es krim Tentrem
Toko eskrim ini sejenis sama Zangrandi Surabaya atau Toko Oen Malang. Eskrim rasa kuno yang vanila nya paling juara. Keseluruhan, rasanya bolelah... beda sama eskrim mcd ato gelato-gelato sih.
Es Krim New Tentrem
Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.132, Keprabon, Solo
Buka jam 10.00 - 21.00
Rating: 3/5 xoxo
3. Serabi Notosuman
Belom ke Solo katanya kalo ngga nyobain Serabi Notosuman. Bedaa sama serabi solo di Surabaya yang pake kuah. Rasanya enyaaak banget apalagi dimakan pas panas :") waktu Lebaran dua tahun lalu, aku sempet beli mayan banyak buat bekal perjalanan Solo-Surabaya,tapi ternyata begitu dingin dan udah dibiarin sekitar 5 jam, rasanya udah ngga enak. Jadi serabi ini ngga bisa untuk oleh-oleh yang dibawa perjalanan panjang. Padahal temen-temen pada nitip dibeliin ini. Silahkan berkunjung sendiri ke Solo ya wankawan kalo mau nyobain :") ada dua pilihan rasa, yang plain (?) Sama rasa cokelat tapi aku lebih suka yang cokelat.
Serabi Notosuman Ny.Lidya
Jl. Moh Yamin No.28, Solo
Buka jam 4.30 - 17.00 (kalo belom abis...)
Rating: 5/5 x"""""D
Gara-gara dari awal dateng udah makan segini banyaknya, padahal di kereta juga uda makan camilan banyak banget, akhirnya malem-malem aku ke ind*maret buat nyari obat diare :(( perut langsung bergejolak parah, kayanya mulai bermasalah setelah makan timlo deh.... alhasil malemnya ketika orang-orang pada nyobain pecel solo, selad solo, gudeg ceker, aku cuma bisa ngeliatin aja sambil menahan perut yang melilit :(((
Rabu, 03 Januari 2018
Day 25 - 4 weird traits I have
Hasil browsing arti kata 'trait' sesuai Google adalah: something that makes you 'you'. Sebenernya ada juga beberapa situs yang memberikan makna berbeda, ada yang ngejelasin traits dibagi beberapa bagian lah, banyak macem lah, tapi biar aku ngga males nulisnya, kita pilih yang paling simpel aja ya 😅 "what makes you 'you'". Let's get started, then...
1. Kalo naik tangga, otomatis bakal jinjit sambil menapaki anak tangga
2. Ngga bisa jongkok dengan seluruh bagian telapak kaki menempel pada lantai, kecuali jongkok di pasir (mo ngapain, Ra??????)
3. Kalo nulis, buku catetannya harus diposisikan miring dulu baru bisa nulis
4. Hobi megang kupingnya Raka, atau sikutnya ibu-bapak
Selasa, 02 Januari 2018
Day 24 - Something I Miss
Perasaan ketika pagi lihat jam, ternyata "masih" jam 6 dan bisa lanjut rebahan lagi.....
Kaleidoscope 2017
JANUARI 2017
Kayanya mulai hobi deh mengenalkan teman baru ke teman-teman lama.
Awal tahun 2017 kemaren disambut dengan jalan-jalan ke Food Junction yang jauhnya udah kaya Surabaya-Banyuwangi (ngga deng..). Perjalanan dari Timur ke Barat kaya mencari kitab suci.
Selamat bergabung di tim-hore, Ca~ Semoga ngga menyesal ya kenal kita-kita haha
Punya partner jalan-jalan keluar kota baru~ and days of being obat nyamuk-ku pun dimulai.
Mungkin lebih tepatnya, aku-Dita-Aya yang resmi dilantik jadi obat nyamuk profesional...
Bercita-cita menggunakan kamera se-sering mungkin. Jadi sering keluar bareng temen-temen cuma buat foto-foto dan ganti DP Line dengan foto yang ciamso.
FEBRUARI 2017
Bulan Februari tuh selalu jadi bulan yang paling spesial buat aku :") Mau itu ngga ada kejadian apa-apa, tetap selalu terasa beda dari bulan-bulan lainnya.
Menghadiri acara pernikahan salah satu anggota geng kami! Sekalian jalan-jalan. Ini kali pertama aku ke Situbondo dan merasakan short escape melewati daerah Baluran malem-malem..... super creepy! D:
UKMP2DG! Sebulan penuh mati-matian belajar buat CBT dan OSCE. Selain SNMPTN, ini salah satu momen dimana aku rela ngga tidur, atau ngga main, atau ngga keluar rumah demi mengurung diri di kamar seharian dan ngerjain soal-soal. Berjuang bareng sama temen-temen yang tadinya ngga deket, jadi suka nginep bareng hahaha.
My Europe Trip! Bagian dari target 10 negara sebelum usia 25 tahun :)) Dimana keinginan dari jaman kecil bisa ke Paris dan Disneyland tiba-tiba tercapai sekaligus~ Perjalanan kali ini bener-bener penuh perjuangan, terutama mencari uang buat bisa berangkat. Dan aku harus rela berpisah sama Canon 1000D yang udah dari tahun 2009 menemani, demi bisa berangkat menggapai mimpi di Eropa :") Pertama kali nyobain Raw-Herring yang supeeeer enak dan bermimpi bisa buka stall yang sama cabang Indonesia ><
FEBRUARI 2017
Bulan Februari tuh selalu jadi bulan yang paling spesial buat aku :") Mau itu ngga ada kejadian apa-apa, tetap selalu terasa beda dari bulan-bulan lainnya.
Menghadiri acara pernikahan salah satu anggota geng kami! Sekalian jalan-jalan. Ini kali pertama aku ke Situbondo dan merasakan short escape melewati daerah Baluran malem-malem..... super creepy! D:
Jalan-jalan ke Banyuwangi demi nemenin Nanda ngapelin gebetannya yang lagi CM. Hikmah dibalik perjalanan panjang nan lelah yang engga tau kenapa beberapa bulan kemudian bisa menggiring opini publik ke arah yang salah ini adalah aku nyobain makanan ter-enak di Banyuwangi: tahu walik! :(( Bisa abis sekantong sendiri deh akuu! Huhuhu. Terima kasih buat keluarganya Kiki yang menjamu kami, mulai dari makan seafood sampai mabok durian yang manis-manis banget.
Dan merayakan ulang tahun ke 23 bareng orang-orang ini. Senang rasanya kalo ke kampus, punya alasan lain selain ketemuan sama Hilly/Fira/Dhea/Nawir/Kokom/Ayu (Balada anak ansos...) hahaha. Sedih rasanya tahun ini mungkin ngga bisa lengkap kalo kumpul, sudah mulai menjalani hidup masing-masing.
MARET 2017
Untuk pertama kalinya dalam 23 tahun hidupku, akhirnya menjajakkan kaki ke Museum Bank Indonesia bareng 3/5 anggota Geng Ijen. Gatau kenapa kebetulan banget hari itu pas ngajak mereka keluar langsung pada oke semua. Sepertinya resolusi jalan-jalan + foto-foto sebulan sekali mulai dijalankan nih~
Ujian komprehensif selesai! Satu jalan menuju #DRG2017 yang sudah terlewati dengan segala keburu-buru dan kehectic-an nya. Kayanya berpikir dua kali untuk mengulang part ini :'D
APRIL 2017
MEI 2017
Sunset trip bareng Aya-Hillary di Surabaya North Quay. Bukan kali pertama kesini sih, cuma kali pertama foto-foto sampe puas disini. Sambil kita bertiga sama-sama menanti pengumuman UKMP.
JUNI 2017
JULI 2017
I'm officially a Dentist! Paling speechless udah kalo ngebahas ini, gara-gara terlalu banyak dipikiran yang mau diucapkan :") Salah satu pencapaian tahun 2017 yang paling membahagiakan :") Bersamaan dengan perjalanan karirku sebagai Koor PubDok di FKG Unair yang harus berakhir. Terima kasih atas job terakhirnya!
AGUSTUS 2017
Secara random keluar bareng reman-remah Ameloblast yang ada di Surabaya. Hobinya nonton di Transmart (walopun cuma dua kali). Sekarang, anggotanya udah pada diluar kota semua :( Ada yang di Medan, Pasuruan, Banyuwangi. Tinggal aku sama Agus yang masih bertahan di Surabaya.
SEPTEMBER 2017
Hobi buat mengenalkan teman baru ke teman-teman lama pun kumat lagi, dengan mengatur trip ke Puncak B29! Berhubung aku paling suka merencanakan jalan-jalan hemat, siapapun aku ajak buat gabung di perjalanan ini, pokoknya jatuhnya liburan murah haha. Jadilah aku berangkat ke Lumajang bareng temen-temen SMP, temen SMA, dan temen kuliah sekaligus!
OKTOBER 2017
Officialy Haninda Iffatuz, drg! (Abaikan aku yang gendut banget difoto ini....)
Teman nginep bareng pas belajar UKMP, teman di kelompok KOAS yang selalu ingat keberadaanku, yang selalu ngajakin kemana-mana, yang selalu menawarkan bantuan huhuhu kangen, Ninnn!
NOVEMBER 2017
Perpisahan sama Aya yang mau berangkat internship di Nganjuk selama setahun.
Ditunggu PPT Kehidupannya disana, Soy!
DESEMBER 2017
Another trip to Banyuwangi yang lagi-lagi disponsori oleh keluarga Kiki (makasih banyak om dan tanteee :"D) bareng Six-A-Six buat menghadiri nikahan (lagi-lagi) salah satu anggota keluarga kelompok kami. Perjalanan seru yang sangat aku tunggu-tunggu jauh-jauh hari karena akhirnya bisa liburan bareng mereka, setelah sebelumnya aku ngga ikutan hiks. Ngga nyangka juga kalau aku bakal liburan dengan teman-teman selain sama teman-teman yang biasanya wkwkwk. Orang-orang yang ngga terpikirkan bakalan jadi sedekat ini. Yay! Di penghujung tahun dapet kenangan yang ngga terlupakan :)
2017-ku isinya sebagian besar jalan-jalan hahah Alhamdulillah banget.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan teman-teman yang selalu mau menemani obsesi haus-jalan-jalan ku! Semoga tahun depan kita masih dikasih kesempatan buat jalan-jalan bareng-bareng lagi ya :")
Anw,
SELAMAT TAHUN BARU 2018!
May the force be with you. Live long and prosper! :D
Langganan:
Postingan (Atom)